Patih Gajah Mada, si penggembala kerbau dari Desa Modo Lamongan
Merdeka.com - Lokasinya berada di balik alas (hutan) yang tak lagi lebat antara Desa Blawi dan Cancing, Ngimbang, Lamongan, Jawa Timur. Tidak mudah untuk menuju ke lokasi, butuh lecutan lebih agar sepeda motor mampu melewati jalan berbatu dan terjal.
Entah kualitas aspal yang ala kadarnya atau faktor tanah, nyatanya jalan desa yang beberapa tahun lalu sudah rapi ini nampak rusak compang-camping dengan bekas aspalan yang masih menempel dan genangan air di sana sini.
Dari jalan utama Babat-Jombang ini, makam yang diduga ibunda Gajah Mada, Dewi Andong Sari dikebumikan. Jarak dari mulut gapura desa menuju kompleks pemakaman sekitar tiga kilometer. Terdapat deretan makan pahlawan di sebelah kiri gapura. Jalan paving mengantarkan penulis Ya'cob Billiocta melewati Desa Blawi hingga simpang ujung desa.
-
Di mana Gajah Mada sering memandikan kerbau? Sendang Krapyak Di tempat ini dulu Gajah Mada sering memandikan kerbau-kerbaunya.
-
Dimana domba-domba itu dipelihara? Mas Defit adalah seorang peternak domba kontes asal Kecamatan Batur, Banjarnegara. Harga dombanya mahal-mahal. Bahkan sepasang domba yang ia ternakkan pernah ditawar hingga Rp150 juta. Agar domba kontesnya berkualitas tinggi, ia selalu memprioritaskan hewan ternaknya. Tak tanggung-tanggung, demi kenyamanan domba-dombanya, Mas Defit membuatkan kandang khusus yang ia bangun di dalam rumahnya sendiri.
-
Dimana patung gajah Pasemah ditemukan? Penamaannya berasal dari lokasi penemuan awal patung gajah tersebut, yakni di dataran tinggi Pasemah, Sumatera Selatan.
-
Di mana lokasi Taman Gajah Bolong? Taman favorit di Bojonegoro bagian timur. Taman Gajah Bolong di Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro jadi salah satu pilihan wisata favorit masyarakat.
-
Dimana kambing Sumut dipelihara? Daging kambing merupakan salah satu bahan makanan yang populer di banyak belahan dunia, terutama di wilayah-wilayah yang memiliki budaya kuliner kaya akan hidangan daging.
-
Bagaimana gagak menjaga wilayah mereka? Mereka hidup dalam kelompok yang terorganisir dan sering bekerja sama untuk mencari makanan dan menjaga wilayahnya.
Lepas itu, perjalanan layaknya track off road, kontur jalan yang banyak didominasi bebatuan dan tanah ini seolah menjadi penanda semakin dekatnya menuju kompleks makam. Di kanan kiri jalan terdapat hamparan perkebunan jati yang disesaki tanaman jagung berusia tiga mingguan.
Perjuangan tidak berhenti sampai di situ, jalan berlobang dan bekas aspal yang terkelupas menyambut di ujung tanjakan. Pemandangan di sini tidak jauh berbeda, tanaman jagung masih mendominasi tetapi hanya di sisi kanan atau selatan jalan. Pohon besar berjajar di sepanjang jalan sebelah utara, tetapi di balik rimbunnya daun ini, masih terlihat jelas lobang paru bumi karena telah berganti lahan warga.
Deforestasi ini turut mengancam aneka satwa liar di kawasan tersebut. Beberapa hewan lindung yang digalakkan Perhutani wilayah hutan Mojokerto ini adalah kijang, elang ular bido, kucing luwuk, merak hijau, kera dan landak.
Saat ini, yang masih banyak dijumpai di kawasan ini hanya kera. Seperti yang kemarin terjadi, sejumlah koloni kera terlihat bermain di pohon besar di belakang kompleks makam.
Beberapa saat kemudian, jalan desa melewati deretan pohon-pohon besar yang berusia ratusan tahun. Udara dingin dan suara-suara hewan alas yang nyaring di telinga seolah mampu menceritakan kejadian di masa lampau.
Saat tiba di kaki gunung, mungkin lebih tepatnya bukit, ratusan anak tangga membentang dari bawah hingga puncak bak karpet merah. Di situ tertulis 'Situs Makam Gunung Ratu'. Satu persatu tangga ditapaki hingga sampai di puncak yang tingginya puluhan meter dari permukaan tanah.
Penulis bertemu juru kunci makam Dewi Andong Sari bernama Jumain. Pria yang mengaku sudah generasi ke tujuh penjaga makam ini menceritakan asal muasal makam yang sudah dipugar oleh Pemkab Lamongan sekitar tahun 2012 lalu itu.
Dalam ceritanya yang didapat dari para nenek moyangnya, dijelaskan bahwa Dewi Andong Sari ini berasal dari Desa Cancing. Dia adalah selir raja pertama Majapahit Raden Wijaya. Kehamilan Andong Sari menimbulkan kebencian dari para istri raja. Terlebih, kekhawatiran mereka semakin menjadi jika buah hati yang dikandung Andong Sari ini laki-laki, maka dimungkinkan bisa menggantikan tahta Raden Wijaya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga kini, kompleks makam ini jadi salah satu yang dianggap sakral oleh masyarakat
Baca SelengkapnyaDi desa itu ada sebuah gua yang dulunya sebagai tempat bertapa Raden Mas Said
Baca SelengkapnyaSalah satu jenis hewan ternak Indonesia ini memiliki berbagai keunggulan sekaligus memberikan kontribusi terhadap budaya dan peradaban di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKelurahan Josenan di Kota Madiun memiliki ciri khas unik, yakni keberadaan patung harimau di area masuk wilayahnya.
Baca SelengkapnyaPanglima perang Suku Dani,Moro Kogoya terkejut datang ke kebun binatang dan takjub melihat monyet yang bergelantungan.
Baca SelengkapnyaSebuah daerah khusus peternakan ini dikenal mirip seperti padang rumput yang berada di Selandia Baru dan didirikan langsung oleh Pemerintah Hinda Belanda.
Baca SelengkapnyaSosoknya pun menyempatkan diri ke kandang ternak untuk sekadar bersantai.
Baca SelengkapnyaTak hanya memberikan pengalaman spiritual, Hargo Dalem juga punya pemandangan alam menakjubkan
Baca SelengkapnyaDi dalam petilasan ini terdapat sebuah batu besar yang digunakan sebagai tempat bertapa Panembahan Senopati
Baca SelengkapnyaPara menteri ke Akmil tersebut untuk saling mengenal masing-masing pihak satu satu sama lain.
Baca SelengkapnyaDi sekeliling area tersebut nampak pegunungan hingga udara sejuk.
Baca Selengkapnya