Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Patriotisme tentara PETA, pasukan Indonesia didikan Jepang

Patriotisme tentara PETA, pasukan Indonesia didikan Jepang PETA. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Letnan Jenderal Inada Masazumi tampak tak puas saat meninjau pertahanan Tentara Jepang di Jawa. Dalam perjalanan tanggal 13 Juni 1943 itu Masazumi pesimistis kekuatan tentara Jepang di Jawa sanggup untuk mempertahankan wilayah ini jika tentara sekutu menyerang balik.

Jangankan untuk berperang, Wakil Kepala Staf Selatan Tentara Kekaisaran jepang itu juga tak yakin tentara Jepang bisa menjaga ketertiban di Jawa. Jumlah tentara di Jawa diperkirakan tinggal 10.000 orang.

Tahun 1943, Jepang bukan lagi gurita raksasa yang membuat tentara Amerika, Inggris dan Belanda gemetaran seperti saat mereka merebut Hindia Belanda dalam hitungan hari.

Kini pasukan yang tersisa di Jawa, bukanlah pasukan terbaik. Jepang telah memecah bala tentaranya untuk berperang di Pasifik. Begitu juga dengan pesawat tempur dan tank. Buruknya, Jepang mulai terdesak kekuatan sekutu.

Di Indonesia, Jepang telah merekrut Heiho, atau pembantu tentara Jepang. Namun Heiho adalah prajurit rendahan yang hanya mengerjakan tugas-tugas kasar serdadu Jepang. Seperti menggali lubang pertahanan, mengangkut barang-barang atau memasak.

Para pemimpin militer Jepang beranggapan harus ada tentara pertahanan Indonesia yang dipimpin perwira Indonesia sendiri. Mereka diharapkan akan ikut bertempur bersama Jepang untuk melawan sekutu.

Untuk merebut simpati rakyat Indonesia, Jepang pun mulai melunak. Bendera Indonesia diizinkan berkibar di samping bendera Jepang. Begitu pula lagu Indonesia Raya tak haram lagi dinyanyikan di muka publik.

Jepang juga mendirikan pendidikan untuk perwira pribumi. Awalnya dibentuk Seinan Dojo di Tangerang bulan Januari 1943. di sini sekitar 50 pemuda diajarkan latihan militer, termasuk intelijen. Latihan sangat berat, tetapi Jepang puas melihat semangat dan kemampuan pemuda Indonesia.

Barulah Bulan Oktober 1943, Pusat Pendidikan Pembela Tanah Air (PETA) di Bogor. Mereka memberi kesempatan seluas-luasnya untuk mendaftar. Para pemuda yang sudah dilatih di Tangerang diangkat jadi asisten pelatih. Sementara itu pelatih dari Tentara Jepang adalah Letnan Yanagawa.

Yang dilatih di Bogor ini dibagi tiga kelas. Ada pendidikan untuk daidancho atau komandan batalyon, chudancho atau komandan kompi dan shodancho, komandan peleton.

Latihan untuk daidancho yang paling ringan, sementara shodancho paling berat. Soeharto, yang kelak menjadi Presiden RI kedua, termasuk salah satu di antara calon shodancho.

"Latihan untuk Shodancho sangat berat. Dititikberatkan pada penguasaan taktik kesatuan kecil ialah peleton atau seksi," kenang Soeharto dalam biografinya.

Salah satu calon perwira lain, Kemal Idris (kelak letjen TNI), mengisahkan rata-rata pemuda tertarik masuk PETA karena nasionalisme. Mereka sadar, Indonesia harus dipimpin oleh para perwira Indonesia kelak saat merdeka.

"Di tengah latihan PETA ditanamkan semangat patriotisme. Ditekankan Bangsa Indonesia tidak kalah dengan bangsa mana pun di dunia," kata Kemal.

Ada yang menyebut pendirian PETA adalah usulan tokoh nasionalis Gatot Mangkupraja. Namun sebagian meyakini Jepanglah di belakang ide pembentukan PETA. Agar tak terkesan keinginan Jepang, maka seolah orang pribumi yang mengusulkan.

Pendidikan PETA hanya dalam hitungan bulan. Jepang memang berusaha mencetak sebanyak mungkin perwira yang kemudian dikirim ke daerah untuk membangun tentara di wilayah masing-masing.

"PETA dibentuk balatentara Jepang sebagai tentara sukarelawan yang dibangun terburu-buru. Mereka memang dipersenjatai sebagai pasukan infanteri yang siap mati. Tak perlu dibuat sehebat tentara Jepang pada umumnya," kata sejarawan Petrik Matanasi kepada merdeka.com.

Faktanya, walau PETA dibentuk Jepang, namun mereka tak selamanya tunduk.

14 Februari 1945 diperingati sebagai hari pemberontakan Tentara Pembela Tanah Air (PETA) di Blitar, Jawa Timur. Shodancho Supriyadi memimpin anak buahnya melawan tentara Jepang.

Supriyadi merupakan angkatan pertama tentara Pembela Tanah Air. Dia mengikuti pendidikan Shodancho atau komandan peleton di Bogor.

Mereka marah melihat tentara Jepang yang terus menindas rakyat Indonesia dan melecehkan wanita. Supriyadi angkat senjata, walau akhirnya bisa ditumpas Jepang dalam waktu singkat.

Nasib Supriyadi tak jelas. Dia menghilang. Sebagian ada yang mengatakan dia tewas dihabisi Jepang, ada juga yang meyakini Supriyadi masih hidup. Namun yang jelas Supriyadi tak pernah datang untuk menepati posisinya sebagai Menteri Keamanan Republik Indonesia yang pertama.

Para perwira PETA kemudian menjadi inti dari Barisan Keamanan Rakyat yang bermetafosa jadi Tentara Nasional Indonesia. Mereka juga yang memimpin rakyat merampas senjata dari Jepang.

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemberontakan PETA 14 Februari 1945, Berikut Sejarahnya
Pemberontakan PETA 14 Februari 1945, Berikut Sejarahnya

Tentara Pembela Tanah Air (PETA) merupakan pasukan militer yang aktif selama Perang Dunia II di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kiprah Jenderal TNI Didikan Jepang: 10 Orang Jadi Pimpinan Tertinggi AD, Dua Berpangkat Bintang Lima
Kiprah Jenderal TNI Didikan Jepang: 10 Orang Jadi Pimpinan Tertinggi AD, Dua Berpangkat Bintang Lima

Uniknya, ada dua lulusan PETA Bogor yang kemudian meraih bintang lima dan mendapatkan pangkat kehormatan jenderal besar.

Baca Selengkapnya
Kisah Soeharto Baru Tahu Indonesia Merdeka Tanggal 19 Agustus 1945
Kisah Soeharto Baru Tahu Indonesia Merdeka Tanggal 19 Agustus 1945

Sukarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 di Jakarta. Kenapa Soeharto baru mengetahuinya dua hari kemudian?

Baca Selengkapnya
Ada di Mana Soeharto Saat  Momen Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945?
Ada di Mana Soeharto Saat Momen Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945?

Ini kesaksian Soeharto saat revolusi terjadi. Apa yang sedang dikerjakannya?

Baca Selengkapnya
Momen Soeharto sampai Harus Minum Air Comberan
Momen Soeharto sampai Harus Minum Air Comberan

Soeharto menjadi lulus terbaik pendidikan polisi. Kalau sekadar baris berbaris, dia sudah mahir lantaran pernah mengikuti pendidikan tentara Belanda.

Baca Selengkapnya
Cerita Latief Hendraningrat Pakai Seragam Tentara Jepang saat Mengibarkan Bendera pada Proklamasi Kemerdekaan 1945, Ini Alasan di Baliknya
Cerita Latief Hendraningrat Pakai Seragam Tentara Jepang saat Mengibarkan Bendera pada Proklamasi Kemerdekaan 1945, Ini Alasan di Baliknya

Terdapat momen tak terduga saat pengibaran bendera merah putih oleh Latief. Ketika itu, dirinya masih mengenakan seragam tentara Jepang dan tidak melepasnya

Baca Selengkapnya
Sambil Sekolah Jual Rokok dan Kemenyan, Berujung Jadi Jenderal TNI Bintang Empat
Sambil Sekolah Jual Rokok dan Kemenyan, Berujung Jadi Jenderal TNI Bintang Empat

Bocah yang dulu berjualan rokok dan kemenyan itu menjadi orang nomor satu di tubuh TNI AD.

Baca Selengkapnya
Sejarah Komando Divisi Banteng, Dari Perannya Melawan Kolonial Belanda Hingga Lahirnya Dewan Era PRRI
Sejarah Komando Divisi Banteng, Dari Perannya Melawan Kolonial Belanda Hingga Lahirnya Dewan Era PRRI

Sebuah komando militer yang dibentuk saat masa perjuangan kemerdekaan di Sumatera Tengah ini awalnya untuk memerangi para penjajah Belanda setelah PD II.

Baca Selengkapnya
Penuh Perjuangan, Begini Penampakan Para Pejuang Tanah Air yang Tertangkap Belanda pada Masa Revolusi
Penuh Perjuangan, Begini Penampakan Para Pejuang Tanah Air yang Tertangkap Belanda pada Masa Revolusi

Sebuah video memperlihatkan para pejuang tanah air pada masa revolusi yang tertangkap oleh tentara Belanda.

Baca Selengkapnya
Tak Cuma Bambu Runcing, Ini 10 Senjata Mematikan Para Pejuang Indonesia Zaman Dulu Melawan Penjajah
Tak Cuma Bambu Runcing, Ini 10 Senjata Mematikan Para Pejuang Indonesia Zaman Dulu Melawan Penjajah

Senjata yang dipakai para pejuang pun beragam, jauh dari kata modern seperti bangsa barat.

Baca Selengkapnya
Sejarah Medan Area, Pertempuran Pemuda Indonesia Melawan Sekutu Pasca Kemerdekaan
Sejarah Medan Area, Pertempuran Pemuda Indonesia Melawan Sekutu Pasca Kemerdekaan

Konflik bermula ketika seorang penghuni hotel merampas dan menginjak-injak lencana merah putih yang dipakai oleh pemuda Indonesia.

Baca Selengkapnya