Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Patung 'Survival' peringati 8 tahun Lumpur Lapindo Sidoarjo

Patung 'Survival' peringati 8 tahun Lumpur Lapindo Sidoarjo Pameran patung di lumpur Lapindo. ©2014 merdeka.com/moch andriansyah

Merdeka.com - Mimpi seniman kontemporer asal Tegal, Jawa Tengah, Dadang Kristanto menjadi kenyataan. Selama enam tahun memendam hasrat menggelar pameran instalasi patung di atas tanggul Lumpur Lapindo Sidoarjo, terlaksana di peringatan delapan tahun tragedi luapan lumpur di Kota Udang, sebutan Sidoarjo.

Seniman yang kerap bolak-balik Indonesia-Australia ini mengungkap, butuh satu bulan untuk mempersiapkan dan membuat 110 patung berbahan semen yang akan dipasangnya di atas tanggul Lumpur Lapindo.

"Karena cetakannya hanya ada empat untuk dua pasangan, maka saya butuh satu bulan untuk membuat 110 patung ini," kata Dadang di area tanggul Lumpur Lapindo, Desa Siring, Porong, Sidoarjo, Selasa (28/5).

Dia juga mengatakan, pameran yang digelarnya ini adalah berkaitan dengan tragedi Lumpur Lapindo pada 29 Mei 2006 silam.

"Karya ini saya beri judul: Survival. Sudah enam tahun saya merencanakan pameran instalasi ini. Karya ini seperti kenyataan bagi saya, karena ide dari karya ini ada di Lapindo," katanya.

Terkait anatomi patung berbahan semen yang berdiri dengan kedua tangan tengadah, serta beberapa di antaranya membawa boneka dan perabotan rumah tangga, Dadang mengatakan, kalau seseorang ingin menggali lumpur yang ada di Sidoarjo ini, maka mereka akan menemukan semua barang-barang berharga milik warga yang menjadi korban.

"Saya membuat ini berdasarkan anatomi orang Indonesia. Dulu saya pernah membuat patung yang sama tapi berdasarkan anatomi orang barat, yaitu dada dan punggungnya lebar atau besar. Tapi saya ingin anatomi orang Indonesia, karena idenya dari Lapindo ini."

"Inspirasi bentuk patung ini, berasal dari patung Budha yang saya lihat di Borobudur. Kemudian tangan menengadah, saya ingin menggambarkan, kalau orang berdemonstrasi, tangannya berada di depan saat membawa spanduk, kemudian saat berduka cita, atau ketika seorang bapak membawa jenazah anaknya ke area pemakaman, tangannya selalu begini, ada di depan menggendong jenazah anaknya, jadi ini adalah kondisi real," beber dia.

Dadang tidak menampik, kalau karyanya ini bernuansa politik. Karena menurutnya, setiap perbuatan berkaitan dengan politik. "Itu (politik) tidak bisa dihindari. Saya di sini juga untuk memperingati delapan tahun Lumpur Lapindo. Kalau dikatakan ada muatan politik atau tidak, semuanya selalu bernuansa politis, saya tidak bisa mengatakan kalau saya apolitis, itu omong kosong," tegasnya.

Lalu, Dengan berharap, pemerintah segera menyelesaikan masalah Lapindo ini hingga tuntas. Pemerintah tidak perlu lagi menggantung harapan warga dalam peta terdampak, yang belum mendapatkan ganti rugi secara utuh.

"Harapannya adalah hubungannya dalam kemanusiaan, kalau kita ngomong Lapindo, kita akan ngomong masalah kemanusiaan. Secara otomatis ini (instalasi patung) akan mewakili korban Lapindo. Pemerintah, seharusnya segera menyelesaikan masalah ini sampai tuntas," tandas dia. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Berisiko Tinggi, Begini Momen Para Pekerja Mandikan Patung Pancoran
Berisiko Tinggi, Begini Momen Para Pekerja Mandikan Patung Pancoran

Patung ini juga menggambarkan semangat melalui sikap tangan yang menunjuk ke depan, mengarah ke utara, tepatnya ke Bandar Udara Internasional Kemayoran.

Baca Selengkapnya
FOTO: Pemprov DKI Bersihkan Patung Pancoran Setelah 9 Tahun
FOTO: Pemprov DKI Bersihkan Patung Pancoran Setelah 9 Tahun

Pembersihan ini menjadi upaya konservasi atau penyelamatan objek cagar budaya yang memiliki nilai sejarah terhadap perkembangan Jakarta.

Baca Selengkapnya
Berkunjung ke Museum Monpera, Melihat Sejarah Hingga Mengenang Jasa Perjuangan Rakyat Membela Tanah Palembang
Berkunjung ke Museum Monpera, Melihat Sejarah Hingga Mengenang Jasa Perjuangan Rakyat Membela Tanah Palembang

Museum ini dibangun untuk mengenang seluruh jasa para pejuang Palembang yang diinisasi dari berdirinya monumen perang lima hari melawan tentara Belanda.

Baca Selengkapnya
Piramida di Lampung Timur Ini Ditemukan Tak Sengaja Tahun 1957, Alasan Keberedaanya Masih Jadi Misteri hingga Kini
Piramida di Lampung Timur Ini Ditemukan Tak Sengaja Tahun 1957, Alasan Keberedaanya Masih Jadi Misteri hingga Kini

situs ini ditemukan secara tidak sengaja oleh kelompok transmigran pada 1957.

Baca Selengkapnya
Mengenal Lamban Pesagi, Rumah Panggung Persegi Empat Kebanggaan Masyarakat Lampung Barat
Mengenal Lamban Pesagi, Rumah Panggung Persegi Empat Kebanggaan Masyarakat Lampung Barat

Rumah persegi empat ini memiliki ciri khas berbentuk panggung dengan tinggi kurang lebih 1 hingga 2 meter yang terletak di Desa Kenali.

Baca Selengkapnya
Potret Museum Kenangan Semeru, Ajak Warga Tak Lupakan Bencana Erupsi dan Lebih Waspada
Potret Museum Kenangan Semeru, Ajak Warga Tak Lupakan Bencana Erupsi dan Lebih Waspada

Museum Kenangan Semeru menyimpan barang-barang yang bentuknya tak sempurna lagi karena erupsi

Baca Selengkapnya
FOTO: Megawati Soekarnoputri Napak Tilas ke Galeri Nasional Saksikan Sejarah Kelam Bangsa lewat Pameran Seni Rupa
FOTO: Megawati Soekarnoputri Napak Tilas ke Galeri Nasional Saksikan Sejarah Kelam Bangsa lewat Pameran Seni Rupa

Pameran yang berjudul "Patung dan Aktivisme" ini menceritakan sejarah kelam bangsa yang terjadi di masa Orde Lama, Orde Baru, hingga Reformasi.

Baca Selengkapnya
FOTO: Rayakan HUT ke-78 Kemerdekaan RI, Pecinta Alam Bentangkan Bendera Merah Putih Raksasa di Gua Sigugula Bogor
FOTO: Rayakan HUT ke-78 Kemerdekaan RI, Pecinta Alam Bentangkan Bendera Merah Putih Raksasa di Gua Sigugula Bogor

Upacara tersebut merupakan rangkaian kegiatan Festival Merdekarst Klapanunggal sekaligus mempromosikan semangat peduli terhadap kelestarian ekosistem karst.

Baca Selengkapnya
Ekspresi Megawati Lihat Patung 'Banteng Dipanah' di Arena Rakernas V PDIP
Ekspresi Megawati Lihat Patung 'Banteng Dipanah' di Arena Rakernas V PDIP

Ekspresi Megawati Lihat Patung 'Banteng Dipanah' di Arena Rakernas V PDIP

Baca Selengkapnya
FOTO: Memperingati Hari Kesaktian Pancasila di Museum Pancasila Sakti
FOTO: Memperingati Hari Kesaktian Pancasila di Museum Pancasila Sakti

Museum Pancasila Sakti menjadi saksi bisu dari G30S/PKI.

Baca Selengkapnya
Megawati Meninjau Pameran Seni Rupa Karya Dolorosa Sinaga di Galeri Nasional
Megawati Meninjau Pameran Seni Rupa Karya Dolorosa Sinaga di Galeri Nasional

Megawati langsung berjalan ke arah Monumen Penghilangan Paksa 1995-66, yang berada di halaman depan Museum Nasional.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Museum Negeri Lampung, Menyimpan Ribuan Koleksi Benda Bersejarah
Mengunjungi Museum Negeri Lampung, Menyimpan Ribuan Koleksi Benda Bersejarah

Museum ini menjadi yang pertama dan terbesar se-Provinsi Lampung.

Baca Selengkapnya