Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pawai ogoh-ogoh di Semarang juga diikuti karnaval lintas agama

Pawai ogoh-ogoh di Semarang juga diikuti karnaval lintas agama pawai ogoh-ogoh di Semarang. ©2017 Merdeka.com/parwito

Merdeka.com - Peringatan Hari Raya Nyepi 1939 di Kota Semarang, Jawa Tengah tahun ini tidak hanya dimeriahkan dengan menggelar pawai ogoh-ogoh saja. Namun karnaval lintas agama juga mengiringi pawai ogoh-ogoh yang diarak Minggu (2/4) siang tadi dari titik nol kilometer Kawasan Kota Lama, Kota Semarang, Jawa Tengah menuju ke Balai Kota, Kantor Pemkot Semarang, Jawa Tengah.

Keempat ogoh-ogoh yang didatangkan dari Bali itu adalah; Kalinaya, Narasima, Sangyagana dan Larung. Ogoh-ogoh ini ditandu, dibawa berjoget dan bergoyang dengan iringan musik kecak oleh puluhan anggota TNI-Polri. Selain itu juga sekira 1.000 orang dari 38 kelompok lintas agama ikut memeriahkan acara.

Mereka mayoritas merupakan warga Kota Semarang dari berbagai kalangan lintas agama dan mayoritas dari warga Hindu. Kemudian ada yang datang secara khusus dari Singorojo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Bahkan sebagain kecil ada yang datang dari Yogyakarta.

Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, sebelum melepas rombongan dengan memukul gong mengungkapkan pawai ogoh-ogoh jadi tanda ritual budaya bukan hanya milik umat Hindu Kota Semarang. Kegiatan bukan hanya karnaval seninya, tetapi sedulur-sedulur Kota Semarang lainnya juga mendukung karnaval berhasil dan mencapai kemeriahan.

"Terkhusus, ritual pawai ogoh memiliki makna untuk menghilangkan ego dan nafsu dalam kehidupan bermasyarakat," ungkap perempuan yang biasa dipanggil Ita ini.

Ita mengungkapkan jika pawai ogoh-ogoh ini sudah digelar sebanyak lima kali. Kemudian pada tahun ini dikolaborasi dengan karnaval seni budaya lintas agama supaya lebih tercipta suasana toleransi antarumat beragama di Kota Semarang.

"Di saat negara mungkin tidak ada satu aliran kepercayaan tetapi di Kota Semarang luar biasa kondisi. Sehingga lintas agama bisa dikolaborasikan pawai ogoh-ogoh dan seni budaya agama. Ini bisa menjadi contoh bagi kota lain, selain Kota Semarang," terangnya.

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Semarang, I Nengah Wirta Darmayana menjelaskan kegiatan pawai ogoh-ogoh ini masih dalam rangka peringatan Hari Raya Nyepi 1939/2017. Hari Raya Nyepi ini dianggap sebagai tahun baru bagi umat Hindu. Maka diwajibkanlah umat Hindu ini untuk mengevaluasi diri dan mensucikan diri.

"Filosofinya ogoh-ogoh tidak terpancang harus bentuknya seperti ini tidak. Ogoh-ogoh kalau di Bali, kita kan Nyepi hari raya Nyepi itu tahun baru. Gunanya untuk mengevaluasi diri apa yang kita lakukan sebelumnya. Kalau di Bali dilaksanakan secara Nyepi. Sebelumnya kita harus mensucikan diri," terangnya.

Visual patung ogoh-ogoh bermakna adalah hal-hal atau sifat buruk yang harus kita enyahkan. Jika sifat buruk bisa kita enyahkan maka untuk tahun kedepan akan bisa hidup lebih baik dan harmonis.

"Salah satu bentuk yang harus kita enyahkan istilahnya adalah Butakala yang berasal dari Panca Maha Buta. Ada Apahtedjo, Bayu, Akase dan Pertiwi. Nah ini yang harus kita enyahkan. Kalau dalam bentuk fisualnya dibentuklah ogoh-ogoh. Ogoh-ogoh ini makanya dibentuk seram dan lain sebagainya itu yang dienyahkan. Sifat-sifat buruk dari Wana Agung, alam semesta maupun diri kita harus dienyahkan sehingga kalau sifat buruk kita enyahkan insyaallah untuk kedepan tahun berikutnya bisa harmonis," pungkasnya.

Pawai yang ditonton ribuan warga Kota Semarang ini setelah rombongan sampai di Kantor Balai Kota, Pemkot Semarang di Jalan Pemuda, Kota Semarang, Jawa Tengah kemudian ditutup dengan pagelaran sendratari Arjuna Wiwaha, yang menggambarkan perjuangan tokoh pendekar agama Hindu dalam memerangi keburukan dan angkara murka.

Selain itu, dalam barisan terdapat gerombolan berbaga macam bentuk hantu di antaranya pocong, genderuwo, kuntilanak, Nyai Blorong yang membawa ular kesayanganya dan buto ijo.

Penampakan hantu-hantu yang bergentayangan di jalanan ini diperagakan Komunitas Semarang Angker, yang merupakan komunitas penjelajah tempat-tempat angker yang dianggap menakutkan di wilayah Kota Semarang dan sekitarnya.

Jangankan membuat takut para penonton, mereka justru menjadi obyek foto. "Foto dulu, mumpung ada penampakan di karnaval ini," celetuk Andi Yasa warga Kebunharjo, Kota Semarang bersama pacarnya.

Selain penampilan hantu-hantu menyeramkan dari Komunitas Semarang Angker, aksi seni Kuda Lumping Kridosari Budoyo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah juga ikut hadir memeriahkan acara. Kemudian yang tak kalah menarik adalah barisan kereta kencana dewa Krisna juga menarik perhatian para pengunjung.

Ketua Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Semarang, I Nengah Wirta Darmayana mengungkapkan kereta kencana itu menggambarkan cerita sejarah begawan atau tokoh agama Hindu Krisna. Dengan membawa kereta kencana Arjuna, Krisna berperang melawan angkara murka dan ketidakadilan.

"Itu sebenarnya dari teman-teman Hindu juga yaitu teman-teman Hindu yang ikut tampil pada tahun ini yaitu kereta kencana yang ada dibegawan kita. Cerita Begawan kita ada Arjuna yang mengendarai kereta yang dikendarai oleh Sri Kresna," ucapnya. (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Semarak Parade Tarian Ogoh-Ogoh Menjelang Hari Raya Nyepi di Bali
FOTO: Semarak Parade Tarian Ogoh-Ogoh Menjelang Hari Raya Nyepi di Bali

Masyarakat Bali mengadakan parade tarian Ogoh-Ogoh untuk menyambut merayakan Hari Raya Nyepi tahun 2024 pada 11 Maret 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya
FOTO: Parade Ogoh-Ogoh Menyambut Nyepi hingga Paling Ekstrem Lukat Geni Meriahkan Sejumlah Kota Besar di Indonesia
FOTO: Parade Ogoh-Ogoh Menyambut Nyepi hingga Paling Ekstrem Lukat Geni Meriahkan Sejumlah Kota Besar di Indonesia

Menyambut Hari Raya Nyepi, umat Hindu di sejumlah wilayah Indonesia pada Minggu (10/3/2024) lalu telah melakukan serangkaian ritual.

Baca Selengkapnya
Uniknya Cara Warga Cirebon Sambut Malam Takbiran, Arak Patung Raksasa Berhiaskan Lampu dan Bendera
Uniknya Cara Warga Cirebon Sambut Malam Takbiran, Arak Patung Raksasa Berhiaskan Lampu dan Bendera

Tradisi ini menarik, karena karakter yang diarak merupakan hewan raksasa dan diiringi lampion serta obor bersama gema takbir

Baca Selengkapnya
Potret Toleransi, Warga Lintas Agama di Lumajang Guyub Bikin Patung Ogoh-Ogoh Jelang Nyepi
Potret Toleransi, Warga Lintas Agama di Lumajang Guyub Bikin Patung Ogoh-Ogoh Jelang Nyepi

Warga Desa Burno, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur mulai membuat patung raksasa untuk tradisi pawai ogoh-ogoh persiapan perayaan Hari Raya Nyep

Baca Selengkapnya
Kreativitas Warga Jateng Rayakan Hari Kemerdekaan, dari Peragaan Kostum Unik hingga Arak Bendera Raksasa
Kreativitas Warga Jateng Rayakan Hari Kemerdekaan, dari Peragaan Kostum Unik hingga Arak Bendera Raksasa

Mereka melakukan itu semua demi memperingati jasa para pahlawan

Baca Selengkapnya
Ada yang Jadi Pocong hingga Tuyul, Begini Momen Kocak Karyawan Kantor Cosplay Jadi Hantu Indonesia
Ada yang Jadi Pocong hingga Tuyul, Begini Momen Kocak Karyawan Kantor Cosplay Jadi Hantu Indonesia

Momen karyawan sebuah perusahaan cosplay jadi hantu Indonesia ini viral, ada yang jadi pocong hingga tuyul.

Baca Selengkapnya
Colorful Medan Carnival Meriah, Bobby Nasution: Angkat Keberagaman Sekaligus Ekonomi
Colorful Medan Carnival Meriah, Bobby Nasution: Angkat Keberagaman Sekaligus Ekonomi

Pawai dimulai dari depan Hotel Adi Mulia di Jalan Diponegoro sampai Lapangan Benteng Medan.

Baca Selengkapnya
Serunya Keliling Kawasan Pecinan di Berbagai Daerah, Menikmati Nuansa Imlek hingga Berburu Kuliner Halal
Serunya Keliling Kawasan Pecinan di Berbagai Daerah, Menikmati Nuansa Imlek hingga Berburu Kuliner Halal

Pecinan Glodok hingga Pulau Kemaro jadi pilihan asyik wisata saat Imlek

Baca Selengkapnya
Melihat Kemeriahan Kirab Budaya Toa Pe Kong di Tegal, Diikuti Oleh 70 Kelenteng di Indonesia
Melihat Kemeriahan Kirab Budaya Toa Pe Kong di Tegal, Diikuti Oleh 70 Kelenteng di Indonesia

Kirab budaya ini menjadi hiburan murah meriah warga dengan sejumlah atraksi.

Baca Selengkapnya
Muhibah Budaya Ramaikan Sepekan Banyuwangi Ethno Carnival
Muhibah Budaya Ramaikan Sepekan Banyuwangi Ethno Carnival

Muhibah Budaya yang digelar Jumat malam (7/7/2023) tersebut menampilkan berbagai atraksi tari dari sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya
Menengok Tari Mistis Seblang Olehsari dari Banyuwangi
Menengok Tari Mistis Seblang Olehsari dari Banyuwangi

Seblang merupakan tarian mistis di mana penarinya adalah perempuan terpilih.

Baca Selengkapnya
Hadirkan Parade Fashion, Intip Keseruan Pawai Colorful Medan Carnival 2023
Hadirkan Parade Fashion, Intip Keseruan Pawai Colorful Medan Carnival 2023

Memeriahkan HUT Kota Medan ke-433, Pemkot Medan menggelar event Colorful Medan Carnival 2023.

Baca Selengkapnya