Pawang di KuKar ikut disambar saat cari korban diterkam buaya
Merdeka.com - Warga Muara Jawa Ulu, kecamatan Muara Jawa, Kutai Kartanegara dibikin geger dengan hilangnya warga setempat, Arjuna (16), usai disambar buaya. Belakangan, Yani (50) warga Handil, Kutai Kartanegara, seorang pawang buaya yang bermaksud mencari Arjuna, ikut disambar buaya pagi tadi.
Keterangan diperoleh, sejak pagi tadi, warga kembali mencari Arjuna, setelah disambar buaya, Jumat (15/9) sore kemarin, saat mandi di sungai sekitar dermaga tugboat perusahaan tambang batu bara.
"Bapak itu (Yani) pawang, jadi berupaya bantu mencari," kata warga Handil, Firdaus (35), kepada merdeka.com, Sabtu (16/9).
-
Dimana buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Siapa korban serangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
-
Mengapa buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Dimana ritual perang-perangan di Sungai dilakukan? Pada puncak Lom Plai di akhir pekan, kemeriahan pesta adat dimulai dari sungai. Sungai adalah simbol kehidupan suku Dayak. Ada beragam upacara adat yang dimulai dari Sungai.
-
Bagaimana buaya itu ditangkap? Saat menemukan hewan buas itu, Dimas meminta bantuan rekan-rekannya untuk menangkap. Meski sempat memberontak, namun akhirnya buaya tersebut berhasil diamankan.
-
Dimana buaya itu ditemukan? Saat menyusuri pinggir sungai yang mengering akibat musim kemarau, mereka justru melihat sorot mata yang mencurigakan mengambang di permukaan air.
Namun nahas, di sela ritual yang dilakukan Yani di tengah sungai, diduga dia ikut disambar buaya muara ganas itu. Awalnya dia berenang di permukaan, sambil menepuk-nepuk permukaan air sungai.
"Semua warga tadi ramai-ramai lihat pawang di sungai. Dia seperti melakukan ritual buat cari korban (Arjuna)," ujar Firdaus.
"Tapi lama-lama, dia masuk ke dalam air, seperti ada yang menariknya. Sekilas dilihat tadi seperti buaya yang menariknya di bawah permukaan sungai. Pawang itu, tidak terlihat lagi," tambahnya.
Hilangnya Yani, menjadi korban kedua akibat disambar buaya muara. Sampai sore ini, jasad Arjuna dan Yani, masih dicari warga, bersama dengan aparat Polsek Muara Jawa. "Korban sebelumnya saja belum ditemukan, ditambah lagi pawang ini," sebut Firdaus.
Sebelumnya, Kamis (15/9) sore kemarin sekira pukul 16.30 Wita, Arjuna bersama kakaknya, hendak mandi di sungai, di dermaga tugboat, usai bekerja di kebun.
"Korban lalu turun ke sungai. Tidak lama kemudian, terdengar dia sedikit berteriak. Seketika itu, sungai menjadi keruh," kata Kapolsek Muara Jawa AKP Triyanto kepada wartawan.
"Ada 2 saksi melihat korban (Arjuna) tertarik ke dalam sungai. Tidak lama, saksi melihat ada buaya muncul di sungai, dan korban tenggelam bersama buaya itu," terang Triyanto.
Sampai sore ini, sekira pukul 16.00 WITA, kedua korban masih dicari. Warga lebih ekstra hati, agar tidak menjadi keganasan buaya berikutnya.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saksi berusaha mencari korban namun takut turut dimangsa.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaPara awalnya sekelompok pemuda hendak mencari kucing hutan, namun yang mereka temukan justru seekor buaya.
Baca SelengkapnyaSeorang remaja putra berinisial H (13) nyaris tewas akibat diserang buaya muara. Korban selamat meski mengalami banyak luka gigitan.
Baca SelengkapnyaPemerintah desa setempat sebelumnya pernah mengusulkan pembuatan penangkaran buaya ke pihak BKSDA Bengkulu.
Baca SelengkapnyaViral video seekor buaya mengantar jasad manusia di Sungai Cilemer, Pandeglang, Banten.
Baca SelengkapnyaViral video seorang pawang yang menabok ular kobra hingga membuat ular tersebut ketakutan dan mundur teratur.
Baca SelengkapnyaSaat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca SelengkapnyaSeorang warga, MB (53) selamat dari serangan buaya muara sepanjang tiga meter usai berjibaku melawan.
Baca SelengkapnyaAkibat peristiwa tersebut Daeng Sattuang mendapatkan 25 jahitan di kaki.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca SelengkapnyaSaat mengabadikan momen keindahannya di bawah dasar laut, ia hampir menjadi santapan seekor buaya.
Baca Selengkapnya