Pawang hujan mengintervensi cuaca demi proyek negara
Merdeka.com - Akhir-akhir ini, cuaca tak bisa diprediksi. Kadang panas menyengat, lantas tiba-tiba turun hujan deras. Sejumlah pekerja yang mengerjakan proyek jalan layang non tol di sekitar kawasan Jalan Tendean, hanya bisa duduk berlindung di bawah beton-beton besar.
Mereka mengisi waktu dengan berbincang satu dengan yang lain. Sesekali saling bercanda. Ada pula yang berteduh sambil menikmati makan siang di warung makan tak jauh dari area proyek.
"Ya hujan deras pasti berhenti, enggak bisa ngerjain apa-apa," ujar salah seorang pekerja proyek yang tidak ingin disebutkan namanya, saat berbincang dengan merdeka.com, beberapa waktu lalu.
-
Siapa yang terobos hujan dengan cara unik? Termasuk kaum bapak-bapak yang selalu memiliki cara yang unik dan terkesan tidak masuk akal dalam menghadapinya, terutama saat berkendara di jalan.
-
Bagaimana proses hujan buatan dilakukan? Secara umum, proses hujan buatan dilakukan dalam beberapa tahap. Mulai dari penaburan bahan-bahan kimia tertentu, tahap membangun, hingga penyemaian.
-
Dimana hujan buatan dilakukan? Penaburan bahan kimia ini dilakukan menggunakan pesawan pada ketinggian 4.000 – 7.000 dengan memperhitungkan faktor arah dan kecepatan angin
-
Apa itu Cuaca Hujan? Cuaca hujan adalah kondisi cuaca di mana atmosfer memproduksi air dalam bentuk cair dan jatuh ke permukaan bumi.
-
Apa itu hujan buatan? Hujan buatan adalah upaya percepatan proses fisika yang dilakukan untuk membentuk awan yang bisa menghasilkan hujan.
-
Apa itu hujan? Hujan adalah fenomena alam yang sangat penting bagi kehidupan di bumi.
Mereka mengaku kerepotan tiap turun hujan. Bukan lantaran tak bisa melanjutkan pekerjaan, tapi disibukkan membuang air yang menggenangi galian yang sudah dibuat sebelumnya. Bukan sesuatu yang sia-sia, hanya saja waktu pengerjaan terkadang menjadi tak sesuai jadwal yang ditetapkan. Waktu pengerjaan menjadi molor. Bisa saja dikebut, tapi harus bekerja ekstra keras siang dan malam.
"Pengerjaannya juga pasti terlambat, tapi gimana lagi, hujan kan tidak mungkin dipaksakan (kerja)," katanya.
Seorang pekerja proyek Mass Rapid Transit (MRT) juga menceritakan hal sama. Hujan menjadi kendala besar proyek bawah tanah yang tengah dikerjakan. Di masa-masa awal pengerjaan atau saat mulai pengeboran, jika hujan turun dengan derasnya, pekerja khawatir terjadi banjir. "Jadi ya terpaksa berhenti dulu, nunggu reda," singkatnya.
Sekjen Asosiasi Konstruksi Indonesia Zali Yahya tidak menampik faktor cuaca kerap menjadi kendala pengerjaan proyek infrastruktur pemerintah. Imbasnya, pengerjaan proyek molor dari jadwal.
"Kami sebelum menggarap proyek biasanya sudah memiliki dasar-dasar pengerjaan. Kita akan berhenti apabila terjadi hujan dan akan dikerjakan di bulan sesudahnya. Biasanya kami mengantisipasi dengan pengurangan titik titik pengerjaan dalam sehari. Lalu kapasitas pengerjaan juga kami kurangi," jelasnya.
Memang belum banyak diketahui, ada sejumlah kontraktor proyek infrastruktur negara yang akhirnya menggunakan jasa pawang hujan. Di area pengerjaan konstruksi, ini bukan rahasia lagi. Pekerja di lapangan kerap menemukan ada sosok misterius penghalau awan hitam yang mengalihkan hujan demi mengamankan area proyek. Bagi pekerja konstruksi, menggunakan jasa pawang hujan sudah lazim.
"Kalau saya memang pernah dengar, kontraktor besar memang menggunakan jasa pawang hujan, bukan hanya di Jakarta, di Kalimantan dan Sumatera juga ada, dan bukan hanya proyek transportasi saja, juga PLTU bisa," ujar sumber merdeka.com.
"Saya sudah 25 tahun kerja sebagai kontraktor, memang ada pawang hujannya," tambahnya.
Saat membuat perencanaan proyek, kontraktor sudah memperhitungkan segala aspek. Bukan hanya sumber daya manusia dan biaya, tapi juga faktor cuaca. Sekjen Asosiasi Konstruksi Indonesia Zali Yahya tidak menampik, ada kontraktor yang mengandalkan jasa pawang hujan demi kelancaran proyek saat musim hujan. "Kami tahu ada yang memakai pawang hujan tapi saya tidak tahu persis," singkat Zali.
Harus diakui, tidak banyak kontraktor yang mengakui menggunakan jasa pawang hujan. Hal itu dibenarkan paranormal asal Bogor, Ki Awan. Dia mengaku sering diminta menjaga area proyek konstruksi dari awan hitam pembawa hujan. Namun dia tidak menyebutkan nama perusahaan konstruksi yang kerap memberinya misi untuk beraksi di area proyek.
Ki Awan menceritakan, menahan awan dan memindahkan hujan bukan perkara mudah. Secara nalar, kekuatan alam tidak bisa dikalahkan dengan kekuatan manusia. Ki Awan mengaku hanya memodifikasi cuaca demi kesuksesan misinya dan kelancaran proyek infrastruktur yang kerap terhambat cuaca. Soal modifikasi cuaca, ilmu tenaga dalam, juga dituliskan melalui situs pribadinya http://www.magicglowteam.com/.
"Menahan hujan itu berat. Siapa sih yang kuat? Dengan tenaga manusia yang terbatas, bagaimana kita memanipulasi mengintervensi cuaca. Alam kan enggak bisa dilawan. Bagaimana kita memanipulasi yaitu dengan cara digeser atau dipindahin awannya," kata Ki Awan.
Keputusan menerima misi mengamankan proyek infrastruktur dari hujan, diikuti komitmen mengusahakan secara maksimal. Tidak boleh ada kata gagal meski dia sadar tak bisa menjamin keberhasilan. "Kita enggak mau kecolongan kalau kecolongan kan enggak enak gagal. Ujan satu hari berati upah kita enggak dibayar full kan?," seloroh Ki Awan.
Dia menjelaskan, sebenarnya bukan hujan yang ditahan atau dipindahkan, melainkan awan. Berdasarkan pengertian ilmiah, awan adalah sekumpulan uap air hasil evaporasi (penguapan), di mana di dalamnya terdapat muatan elektron.
"Nah muatan elektron inilah yang dimanfaatkan oleh pawang hujan untuk dimanipulasi, tentu dengan treatment-treatment tertentu," jelasnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hujan buatan memiliki beberapa manfaat untuk mengatasi masalah.
Baca SelengkapnyaModifikasi cuaca dilakukan guna menangani dampak polusi udara di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaDijelaskan pula bahwa alutsista yang harus dikerahkan itu berupa pesawat milik TNI AU yang telah dimodifikasi dengan alat pengatur cuaca.
Baca SelengkapnyaBenarkah pawang hujan asal Banyuwangi di IKN jelang upacara kemerdekaan?
Baca SelengkapnyaOperasi hari pertama telah dilakukan sebanyak tiga kali sortie menghabiskan tiga ton NaCl .
Baca SelengkapnyaTeknologi modifikasi cuaca itu meniru China, Korea Selatan, Thailand, dan India.
Baca SelengkapnyaBMKG telah melakukan TMC pada 19-20 Agustus 2023 untuk melakukan modifikasi cuaca.
Baca SelengkapnyaHujan buatan dapat berdampak buruk bagi lingkungan.
Baca SelengkapnyaMenurut Isnawa, berdasarkan hasil rapat menunjukkan musim kemarau cukup berpengaruh pada meningkatnya polutan di Ibu Kota.
Baca SelengkapnyaBMKG sebelumnya melakukan modifikasi hujan pada 19-20 Agustus 2023. Namun, tak adanya awan menyebabkan hujan buatan tak sampai ke Jakarta.
Baca Selengkapnya"Perlu kami sampaikan bahwa adanya informasi mengenai permintaan ke salah satu pawang hujan dari Banyuwangi itu hoaks" kata Dirjen IKP Kemenkominfo.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Aceh sebelumnya dihebohkan dengan viralnya video di sosial media yang menampakkan sosok Mbak Rara pawang hujan beraksi di Stadion Harapan Bangsa.
Baca Selengkapnya