Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PBNU hormati Asyura tapi kecam cara ritual ala Syiah

PBNU hormati Asyura tapi kecam cara ritual ala Syiah diskusi di PBNU. ©2013 Merdeka.com/Dwi Narwoko

Merdeka.com - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj, menyerukan kepada semua umat muslim di Indonesia, khususnya kaum Nahdliyin, untuk menghormati ritual Asyura yang biasa diperingati kaum Syiah setiap pada 10 Muharam, tapi mengecam cara-cara mereka yang menyakiti diri-sendiri.

"Adapun acara Asyura itu adalah acara Islam, hanya cara yang dilakukan Syiah itu kadang berlebihan. Kita yang bukan Syiah pun sebenarnya (juga) harus ikut memperingati 10 Asyura, harus," kata Said usai mengisi dakwah keislaman di kantor PCNU Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (14/11) malam.

Seperti diberitakan Antara, pernyataan Said Aqil tersebut menyoroti insiden atau ketegangan yang mencuat bersamaan dengan kegiatan peringatan Asyura yang diikuti sekitar 7.000 umat Syiah se-Indonesia di Jakarta, Kamis (14/11).

Menurut dia, memperingati Asyura sebagaimana dilakukan kaum Syiah bukanlah kegiatan sesat secara islam. Dia justru menyerukan agar peristiwa bersejarah dimana salah satu cucu Nabi Muhammad SAW, Imam Husain yang dibantai dalam sebuah peperangan di Padang Karbala, juga dikenang untuk bahan refleksi bagi seluruh umat Islam di dunia.

"Sebagai ahli sunah, wajib hukumnya memperingati 10 Asyura, 10 Sura (Muharam)," tandasnya.

Said juga tidak mempersoalkan eksistensi Syiah di tanah air. Ia hanya mengecam sejumlah ajaran Syiah yang dinilai bertentangan dengan nilai-nilai Islam, seperti menyakiti diri-sendiri hingga mengeluarkan darah, seperti dilakukan warga Syiah dalam memperingati Asyura.

"Cara-cara yang seperti ini yang kita tentang. Kalau soal (keberadaan) Syiah tidak apa-apa," tandas Said Aqil sebelum meninggalkan kantor PCNU Tulungagung.

Sebelumnya, sejumlah kelompok Islam yang mengatasnamakan perwakilan Aliansi Sunnah untuk Kehormatan Keluarga dan Sahabat Nabi berunjuk rasa mendesak pemerintah mengeluarkan larangan peringatan Asyura oleh kaum Syiah Indonesia di Balai Samudera, Jakarta.

Ribuan jamaah Syiah hadir dari berbagai penjuru Indonesia. Di saat yang sama, gabungan ormas Islam yang kontra terhadap Syiah melakukan aksi pembubaran. Ratusan orang hadir dan sempat terjadi ketegangan saat massa ingin membubarkan Asyura.

Peringatan Asyura sendiri akhirnya diselesaikan lebih cepat dari jadwal. Acara seharusnya selesai pukul 17.00 WIB namun sudah selesai sekitar pukul 16.00 WIB. Hal ini diambil sebagai langkah pengamanan dari kepolisian. (mdk/mtf)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Beda dengan MUI, Ketum PBNU Sebut Salam Lintas Agama Tanda Kerukunan Umat
Beda dengan MUI, Ketum PBNU Sebut Salam Lintas Agama Tanda Kerukunan Umat

Gus Yahya menilai, salam sejahtera yang sering digunakan dalam berbagai tradisi keagamaan tidak selalu dianggap sebagai bagian dari ibadah formal.

Baca Selengkapnya
Jemaah Masjid di Gunung Kidul Lebaran Kemarin dengan Dalih
Jemaah Masjid di Gunung Kidul Lebaran Kemarin dengan Dalih "Sudah Telepon Allah", Begini Reaksi PBNU

Jemaah Masjid di Gunung Kidul Lebaran Kemarin dengan Dalih "Sudah Telepon Allah", Begini Reaksi PBNU

Baca Selengkapnya
FOTO: Aksi dan Pengorbanan Umat Syiah Dunia di Hari Asyura
FOTO: Aksi dan Pengorbanan Umat Syiah Dunia di Hari Asyura

Muslim Syiah di Irak, Iran, Turki, dan sejumlah negara lain merayakan peringatan Asyura dengan penuh aksi pengorbanan.

Baca Selengkapnya
Heboh Aliran Sesat di Gegerkalong Bandung, Ini Kata Polisi
Heboh Aliran Sesat di Gegerkalong Bandung, Ini Kata Polisi

Masyarakat setempat sempat mempertanyakan karena dihelat di kawasan masjid.

Baca Selengkapnya
Puasa Asyura tanpa Puasa Tasua, Begini Penjelasannya Menurut Ulama
Puasa Asyura tanpa Puasa Tasua, Begini Penjelasannya Menurut Ulama

Umat Islam dianjurkan untuk mengerjakan puasa pada 9 dan 10 Muharram. Tapi, hanya melaksanakan tanggal 10 saja juga tidak mengapa.

Baca Selengkapnya
Jejak Kontroversi Kepala BPIP Yudian Wahyudi, Bergelar Kiai Bikin Larangan Cadar & Jilbab sampai Soal 'Agama Musuh Pancasila'
Jejak Kontroversi Kepala BPIP Yudian Wahyudi, Bergelar Kiai Bikin Larangan Cadar & Jilbab sampai Soal 'Agama Musuh Pancasila'

Berikut jejak kontroversi Kepala BPIP Yudian Wahyudi.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Sikap PBNU soal Muhammadiyah Usul Sidang Isbat Ditiadakan Tidak Bisa Tiba-tiba!
VIDEO: Sikap PBNU soal Muhammadiyah Usul Sidang Isbat Ditiadakan Tidak Bisa Tiba-tiba!

Pimpinan Pusat atau PP Muhammadiyah mengusulkan peniadaan sidang isbat penentuan awal Ramadan.

Baca Selengkapnya
PBNU Respons Serius Muktamar Luar Biasa, Kumpulkan Semua Pengurus PWNU untuk Tolak
PBNU Respons Serius Muktamar Luar Biasa, Kumpulkan Semua Pengurus PWNU untuk Tolak

Gus Yahya menegaskan rakor membahas penolakan terhadap MLB PBNU.

Baca Selengkapnya
Kontroversi Kepala BPIP: Larang Cadar, Agama Musuh Pancasila hingga Paskibraka Harus Lepas Jilbab
Kontroversi Kepala BPIP: Larang Cadar, Agama Musuh Pancasila hingga Paskibraka Harus Lepas Jilbab

BPIP Yudian Wahyudi Kembali menjadi sorotan publik usai membuat aturan bagi Paskibraka putri yang beragama Islam melepas jilbab saat pengukuhan di IKN.

Baca Selengkapnya
Gus Yahya Sentil Pansus Haji: Jangan-Jangan Karena Menterinya Adik Saya, Sebetulnya yang Diincar PBNU
Gus Yahya Sentil Pansus Haji: Jangan-Jangan Karena Menterinya Adik Saya, Sebetulnya yang Diincar PBNU

Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf merasa pembentukan panitia khusus (pansus) angket haji oleh DPR RI tidak diperlukan

Baca Selengkapnya
Resah dengan Sikap PBNU, Gus Salam Sebut Musyawarah Luar Biasa Bisa Terjadi
Resah dengan Sikap PBNU, Gus Salam Sebut Musyawarah Luar Biasa Bisa Terjadi

Musyawarah Luar Biasa (MLB) PBNU untuk melakukan pergantian pengurus sangat mungkin terjadi.

Baca Selengkapnya
Menjaga Tradisi, Begini Suasana Perkampungan Suku Jawa Kuno Kejawen Adat Istiadatnya Masih Kental
Menjaga Tradisi, Begini Suasana Perkampungan Suku Jawa Kuno Kejawen Adat Istiadatnya Masih Kental

Begini penampakan masyarakat Islam Bonokeling di Banyumas Jawa Tengah. Masih memegang kepercayaan Jawa Kuno.

Baca Selengkapnya