PBNU minta masyarakat waspada radikalisme yang ancam keutuhan NKRI
Merdeka.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meminta masyarakat Indonesia terutama warga Nahdliyyin (NU) mewaspadai bahaya radikalisme karena dapat mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Radikalisme mengancam keutuhan berbangsa dan negara. Maka, warga NU harus menjadi garda terdepan menjaga ukhuwah, persatuan, dan kesatuan dengan berbagai elemen bangsa," kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj, di Jakarta, Rabu (21/2).
Said Aqil pun mengingatkan agar nasionalisme dijaga dengan baik, sehingga tidak ada yang bisa mengganggu keutuhan bangsa dan negara.
-
Kenapa NU didirikan? Organisasi Islam yang didirikan di Surabaya ini bergerak di bidang keagamaan, pendidikan, sosial, dan ekonomi.
-
Bagaimana cara NU memperjuangkan umat Islam? Partai ini memperjuangkan kepentingan umat Islam terutama masyarakat Islam yang berada di kelas bawah.
-
Kenapa NU dan Muhammadiyah ada di Indonesia? Salah satu alasan utama bagi pertumbuhan ini adalah kehadiran dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
-
Siapa yang mendirikan NU dan Muhammadiyah? NU atau Nahdlatul Ulama, didirikan oleh ulama Ahlussunnah wal Jamaah di Surabaya pada 31 Januari 1926. Sementara itu, Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan di Yogyakarta pada 18 November 1912.
-
Siapa pendiri NU dan Muhammadiyah? Nahdlatul Ulama (NU) lahir pada 31 Januari 1926 di Surabaya. NU didirikan oleh KH. Hasyim Asy’ari untuk menampung gagasan keagamaan para ulama tradisional sebagai reaksi atas prestasi ideologi gerakan modernisme Islam yang mengusung gagasan purifikasi puritanisme. Organisasi Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada 18 November 1912.
-
Siapa pendiri NU? KH Hasyim Asy'ari merupakan tokoh penting dibalik organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Ia memprakarsai berdirinya NU pada 1926, mendapat julukan Hadratus Syekh (maha guru), sekaligus menjadi Rais Akbar NU pertama.
"Sejak 1915, ketika negara-negara Islam masih dipimpin Dinasti Ottoman Turki, Kiai Hasyim Asy'ari sudah merekomendasikan jargon 'hubbul wathon minal iman' atau nasionalisme bagian dari iman. Sejak itu pula persoalan nasionalisme di Indonesia sudah tuntas," kata Said.
Menurut dia, tujuan NU didirikan itu untuk membangun persaudaraan sesama manusia, mempertahankan Islam yang benar, Islam ahlus sunnah wal jamaah, menjaga keutuhan NKRI.
Oleh karena itu, kata Said dalam forum dialog kebangsaan bertajuk 'Menjaga NU Menjaga NKRI' di Bawean, Gresik, Rabu, warga NU harus menjadi warga yang menghormati keberagaman, menjaga kerukunan sebangsa, menjaga kerukunan sesama Muslim dan sesama manusia.
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj ©2018 Merdeka.com
"Kita harus tetap menjaga ukhuwah Islamiyah (internal umat), ukhuwah wathaniyah (persaudaraan kebangsaan) dan ukhuwah insaniyah (persaudaraan kemanusiaan," katanya.
Dalam kesempatan sama, Koordinator Nasional Nusantara Mengaji, Jazilul Fawaid menambahkan, di tengah-tengah gencarnya arus globalisasi dan digitalisasi sekarang, berbagai ideologi begitu mudahnya diserap masyarakat.
"Tidak peduli apakah ideologi tersebut bertentangan dengan empat pilar Indonesia yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. Di sinilah dituntut komitmen bersama terutama NU untuk menjaga keutuhan bangsa dan negara. Perjuangan ulama dan santri NU jangan sampai dilupakan," papar Ketua Umum Ikatan Alumni PTIQ Jakarta ini.
Menurut dia, ketidaksigapan dan kelengahan yang akhir-akhir ini melanda generasi muda, diakui atau tidak berdampak pada munculnya radikalisme agama baru ke permukaan.
Karena itu, hal itu mesti segera diantisipasi dengan segera sebab bagaimanapun anak muda NU dan Ansor harus bergerak sebagai garda terdepan menjaga keutuhan berbangsa dan bernegara.
"Ansor tidak boleh lengah dan gagap dengan teknologi," tuturnya.
Jazilul mengatakan, peran nyata di era digital saat ini antara lain melalui dakwah di internet dan media sosial. Dibutuhkan upaya lebih aktif lagi dari para generasi muda NU tak terkecuali kader-kader GP Ansor agar mengisi media sosial dengan konten-konten positif yang menggemakan Islam moderat dan rahmatan lil alamin selaras dengan prinsip-prinsip Aswaja an-Nahdliyah.
"Penguasaan medsos mampu menyentuh domain dan dunia selama ini belum begitu kita sentuh," kata Ketua Fraksi PKB MPR-RI ini.
Ia pun menggarisbawahi kontribusi besar NU mendirikan NKRI secara bahu membahu bersama elemen masyarakat yang lain. Karenanya dia mengingatkan fungsi dan peran sebagai penjaga NKRI ini harus tetap dipertahankan ke depan. (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Moderasi beragama menjadi solusi untuk bagi anak muda agar tidak terjerumus radikal-terorisme
Baca SelengkapnyaWarga Nahdliyin yang tergabung komunitas Jaringan Nahdliyin Pengawal Khitthah Nahdlatul Ulama (JNPK-NU) prihatin terhadap kisruh PBNU dan PKB.
Baca SelengkapnyaSetiap individu selayaknya bisa menjadi sosok yang menyebarkan kebaikan dan menjaga harmonisasi.
Baca SelengkapnyaEmpat bingkai kerukunan sebagai pilar kekuatan bangsa adalah kunci untuk melawan radikalisme dan terorisme.
Baca SelengkapnyaBNPT hadir sebagai kepanjangan tangan pemerintah untuk menjalankan fungsi pencegahan terhadap virus-virus intoleransi.
Baca SelengkapnyaKelompok Jemaah Islamiyah (JI) telah membubarkan diri. Apakah ini akhir dari kelompok teror tersebut atau hanya manuver untuk bergerak di bawah tanah?
Baca SelengkapnyaAda sembilan poin yang dapat dijadikan pedoman berpolitik bagi warga NU.
Baca Selengkapnyawarisan pertama para kiai NU adalah paham keagamaan Ahlussunnah Waljama'ah (Aswaja)
Baca SelengkapnyaMengingat adanya perbedaan pandangan politik selama proses Pemilu lalu berpotensi menimbulkan polarisasi
Baca SelengkapnyaAgama harus mejadi perekat, maka tempat ibadah bukan menjadi tempat pemecah belah.
Baca SelengkapnyaKepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI Rycko Amelza Dahniel mengungkapkan Global Terrorism Index semakin baik.
Baca SelengkapnyaPBNU menyebut sumber proses politik PKB harus dikembalikan sesuai kekuatan para ulama. Di mana ketua umum tidak boleh menjadi sumber kekuatan tunggal.
Baca Selengkapnya