Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PDIP bela Mega diserang soal pidato 'Islam jangan jadi Arab'

PDIP bela Mega diserang soal pidato 'Islam jangan jadi Arab' HUT ke-44 PDIP. ©2017 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Politikus senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Habil Marati mengecam pidato Ketum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang menyebut kalau mau jadi orang Islam, jangan jadi orang Arab' pada peringatan HUT PDIP ke-44. Megawati dinilai tidak paham posisi agama dalam perspektif penciptaan manusia.

Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Perreira memberikan pembelaan terhadap Megawati. Andreas menegaskan pernyataan Mega tidak hanya bicara soal agama Islam, tapi juga agama lain. Apalagi pidato Mega itu, kata dia, merupakan kutipan dari ayahnya yang juga Presiden RI pertama, Soekarno.

"Bu Mega enggak mengatakan tentang Islam atau hanya Islam. Bu Mega juga bicara tentang Hindu dan India, Kristen dan Yahudi, yang beliau kutip dari Bung Karno," kata Andreas saat dihubungi merdeka.com, Jumat (13/1).

Andreas menduga Habil tidak memahami konteks pidato Megawati yang berbicara tentang banyak aspek. Mulai dari sejarah peradaban manusia, keberagamaan agama dan budaya serta masalah kebangsaan.

"Saya duga beliau tidak paham konteks pidato Ibu Mega yang bicara tentang sejarah peradaban manusia, agama, budaya dan kebangsaan," tegasnya.

Anggota Komisi I DPR ini membantah sindiran Habil bahwa Megawati telah melecehkan agama dan Pancasila. Dia mengklaim Presiden ke-5 RI itu justru sangat memahami seluk beluk dan nilai luhur dalam Pancasila.

"Bu Mega sangat paham tentang Pancasila; sejarah lahirnya, nilai-nilai etik - moral nya, dan spiritnya," pungkasnya.

Sebelumnya, Pidato politik Ketum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri pada peringatan HUT PDIP ke-44 menuai kecaman. Salah satunya berasal dari Politikus senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Habil Marati.

Politikus asal Sulawesi Tenggara ini menyindir pidato Megawati yang menyebut 'kalau mau jadi orang Islam, jangan jadi orang Arab'.

Menurutnya, Megawati tidak paham posisi agama dalam perspektif penciptaan manusia, bahwa agama Islam bukan budaya Arab. Atas hal itu, Megawati dinilai tidak paham agama.

"Megawati tidak paham Agama, dan tidak tau beragama. Islam turun di tanah Arab dan pada orang Arab, tapi Allah mengutus Nabi Muhammad bukan untuk mewakili orang Arab dan tanah Arab dalam kenabiannya. Nabi Muhammad mewakili seluruh umat manusia sepanjang zaman," ujar Habil Marati di Jakarta, Kamis (12/1).

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
MUI: Jika Ada Pihak Benturkan Agama dengan Falsafah Bangsa Jelas Keliru
MUI: Jika Ada Pihak Benturkan Agama dengan Falsafah Bangsa Jelas Keliru

Untuk mengatasi permasalahan di negara ini bukan sebuah sistem baru, tapi persatuan dan kesatuan.

Baca Selengkapnya
Menag Yaqut Respons Senator Bali Arya Wedakarna: Tak Boleh Ada Rasisme di Indonesia
Menag Yaqut Respons Senator Bali Arya Wedakarna: Tak Boleh Ada Rasisme di Indonesia

Menag mengingatkan, bangsa Indonesia dibangun oleh berbagai macam ras, suku, budaya, hingga agama.

Baca Selengkapnya
Menag Yaqut: Umat Kristiani Punya Saham Atas Republik Ini, Jadi Jangan Minder
Menag Yaqut: Umat Kristiani Punya Saham Atas Republik Ini, Jadi Jangan Minder

"Jadi nggak boleh merasa kecil, sama-sama punya saham kok, yang beda kan devidennya saja, nah pembagiannya itu dibuat harus proporsional," kata Menag Yaqut.

Baca Selengkapnya
Menag Yaqut: Bung Karno Tidak Boleh Diklaim Satu Partai Saja
Menag Yaqut: Bung Karno Tidak Boleh Diklaim Satu Partai Saja

Selama ini, Bung Karno identik dengan PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya
Mahfud MD di Depan Umat Budha: Tidak Boleh Ada Diskriminasi dari Tiap Kelompok
Mahfud MD di Depan Umat Budha: Tidak Boleh Ada Diskriminasi dari Tiap Kelompok

Mahfud MD menekankan keberagaman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Baca Selengkapnya
Djarot Ingatkan Prabowo, Bung Karno Pendiri PNI Cikal Bakal PDIP
Djarot Ingatkan Prabowo, Bung Karno Pendiri PNI Cikal Bakal PDIP

Djarot menyebut PDIP tidak pernah mengajarkan bahwa Bung Karno adalah milik salah satu partai saja.

Baca Selengkapnya
Salam Lintas Agama Dinilai Upaya untuk Merawat Kemajemukan di Indonesia
Salam Lintas Agama Dinilai Upaya untuk Merawat Kemajemukan di Indonesia

Salam lintas agama merupakan salah satu upaya berkesinambungan merawat kemajemukan dimiliki Indonesia.

Baca Selengkapnya
Polemik Candaan Zulhas soal Salat, Ketum MUI: Hati-Hati Bercanda dengan Diksi Agama
Polemik Candaan Zulhas soal Salat, Ketum MUI: Hati-Hati Bercanda dengan Diksi Agama

Ketum MUI Kiai Haji Anwar Iskandar meminta calon Presiden dan Wakil Presiden hingga pimpinan partai politik hati-hati dalam bercanda soal agama.

Baca Selengkapnya
Megawati Tertawakan Bahlil: Sejak Kapan Ada Raja Jawa
Megawati Tertawakan Bahlil: Sejak Kapan Ada Raja Jawa

Megawati bahkan tertarik untuk berkenalan dengan raja jawa yang dimaksud oleh Bahlil.

Baca Selengkapnya
Megawati Tunjuk Airin saat Bicara Kecurangan TSM: Ngomong yang Keras Kalau Masuk PDIP!
Megawati Tunjuk Airin saat Bicara Kecurangan TSM: Ngomong yang Keras Kalau Masuk PDIP!

Megawati Soekarnoputri menegaskan kepada Airin Rachmi Diany agar bersuara keras jika bergabung dengan PDIP dan menemukan kecurangan TSM.

Baca Selengkapnya
Basarah: KTA Anies Bukan Tolok Ukur Maju Pilgub, yang sudah jadi Kader PDIP Saja Bisa Berkhianat
Basarah: KTA Anies Bukan Tolok Ukur Maju Pilgub, yang sudah jadi Kader PDIP Saja Bisa Berkhianat

Basarah menilai, hal tersebut tidak menjadi tolak ukur untuk maju di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya
Puan Mengutip Bung Karno: Negara Untuk Seluruh Rakyat, Tanpa Terkecuali
Puan Mengutip Bung Karno: Negara Untuk Seluruh Rakyat, Tanpa Terkecuali

Ketua DPR Puan Maharani menegaskan bahwa Indonesia bukanlah negara untuk satu orang atau satu kelompok golongan

Baca Selengkapnya