PDIP: Indonesia diganti Nusantara, kita akan kehilangan sejarah
Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi II DPR Arif Wibowo kaget ketika ada orang yang mengusulkan nama Indonesia diganti menjadi Nusantara. Apalagi, alasan itu diungkapkan secara metafisika.
Arif mengatakan, nama Indonesia punya sejarah tersendiri dan sudah ditetapkan sejak deklarasi kemerdekaan. Sehingga jika diganti, akan menghilangkan sejarah.
"Indonesia kan ditetapkan sejak zaman dulu. Kalau dilihat, nama Indonesia itu kan punya nilai sejarahnya sendiri," ujar Arif di Gedung DPR , Jakarta, Rabu (26/2).
-
Siapa Bapak Persandian Republik Indonesia? Mayjen TNI (Purn) dr. Roebiono Kertopati lahir pada 11 Maret 1914 di Ciamis, Jawa Barat dan wafaf di usia 70 tahun pada 23 Juni 1984.
-
Siapa yang ganti nama jadi Diponegoro? Nama asli Pangeran Diponegoro adalah Bendara Raden Mas Ontowiryo. Namun, setelah ia memilih untuk menolak kehidupan di istana dan memulai perlawanan terhadap Belanda, ia mengadopsi nama 'Diponegoro,' yang memiliki arti mendalam sebagai lambang kebangsawanan dan perjuangan.
-
Bagaimana Indonesia dibentuk? Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di Asia Tenggara, terdiri dari ribuan pulau yang membentang dari Sabang hingga Merauke.
-
Kenapa cita-cita anak Indonesia berubah? Perubahan ini dipengaruhi oleh perkembangan teknologi, perubahan sosial, serta peran orang tua dan sistem pendidikan.
-
Apa arti nama Diponegoro? Nama 'Diponegoro' berasal dari kata 'dipo' yang berarti pelindung atau penuntun, dan 'negoro' yang berarti negara.
-
Siapa yang mempopulerkan istilah 'Indonesia'? Melalui penelitian dan hasil karyanya, Adolf pun akhirnya menyematkan istilah 'Indonesia' dan menjadi salah satu tonggak awal dikenalnya kata 'Indonesia' oleh dunia.
Menurut dia tidak mungkin nama negara diubah begitu saja hanya karena pertimbangan ilmu metafisika. "Kalau dari metafisika ya mungkin saja, tapi kan saya bukan orang metafisika," terangnya.
Tak hanya sejarah, Indonesia akan kehilangan cirinya jika mengubah nama. Sejarah otentik para founding fathers juga terancam hilang.
"Nanti kehilangan sejarah yang otentik kita," pungkasnya.
Sebelumnya, Seorang pakar metafisika Arkand Bodhana Zeshaprajna, mengusulkan pergantian nama Indonesia jadi Nusantara.
seorang penulis AS Laksana mengaku sudah bertemu dengan Arkand beberapa kali. Bahkan Laksana juga sempat menuliskan pengalamannya tentang penjelasan ilmu metafisika sampai ide nama Nusantara dari Arkand sendiri.
Sulak, panggilan akrab AS Laksana mengatakan, Arkand menilai bahwa nama Republik Indonesia itu buruk. Dia membaca struktur nama Indonesia dari kode-kode yang muncul dan terbaca dari ilmu metafisika yang dia punya.
Arkand disebut Sulak melihat Indonesia dari struktur nama negara, dengan parameter dan variabel yang banyak sekali. Dan hanya dia yang bisa menjelaskan dan bisa menyimpulkan bagus apa buruknya suatu nama itu.
"Dia bilang nama itu energi, kalau parameter-parameternya jeblok akan menjadi energi buruk juga di dalamnya," kata Sulak saat dihubungi merdeka.com, Selasa (25/2).
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jakarta sudah beberapa kali mengalami perubahan nama.
Baca SelengkapnyaMerunut sejarahnya, ternyata DKI Jakarta pernah mengalami setidaknya 13 kali pergantian nama.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto khawatir dengan tidak lolosnya PPP ke Senayan, karena tidak memenuhi parlementary threshold 4 persen.
Baca SelengkapnyaPutu membayangkan sebuah halaman hijau di tengah danau kecil bisa ditampilkan artefak-artefak di masa lalu dengan narasi lengkap
Baca SelengkapnyaDengan mengangkat tema ini, bangsa Indonesia menggarisbawahi komitmennya untuk mengurangi ketimpangan pembangunan antar daerah.
Baca SelengkapnyaPrabowo ingin memindahkan makam tersebut ke tanah kelahiran Pangeran Diponegoro.
Baca SelengkapnyaJargon ini menggarisbawahi aspirasi bangsa untuk memasuki era baru dengan semangat pembaruan dan kemajuan.
Baca SelengkapnyaUntuk menyongsong masa depan Indonesia yang gemilang, tema HUT ke-79 RI tahun ini adalah ‘Nusantara Baru Indonesia Maju’.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan dirinya sering merasa risau setiap mendengar pujian itu sebab Istana Jakarta dibangun oleh kolonial Belanda.
Baca SelengkapnyaPernyataan Presiden Jokowi yang menyebut Istana di Jakarta dan Bogor bau kolonialisme karena warisan dari Belanda menuai polemik.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto, menyinggung soal pemindahan ibu kota negara oleh pemerintah di peringatan hari lahir Bung Karno ke-123.
Baca Selengkapnya