PDIP Minta Anggota Polri dan TNI di Papua Ditertibkan!
Merdeka.com - Pimpinan TNI dan Polri diminta segera menertibkan dan mengonsolidasikan kembali penempatan pasukan di Papua, agar berada di bawah satu komando, Pangdam XVII Cenderawasih dan Kapolda Papua.
Hal itu diungkapkan oleh anggota DPR dari Fraksi PDIP Komarudin Watubun. Dia prihatin melihat dua peristiwa penembakan yang terjadi di Papua belakangan ini. Insiden tersebut mengakibatkan tewasnya tiga anggota polisi di Mamberamo Raya, Minggu (12/4) dan dua warga sipil di Timika, Senin (13/4).
“Sebagai wakil rakyat dari daerah pemilihan Provinsi Papua, pertama-tama saya menyampaikan rasa duka yang mendalam atas tewasnya tiga anggota polisi akibat bentrok di Mamberamo Raya, dan dua warga sipil di Timika,” ujar Watubun, Rabu (15/4).
-
Siapa yang memimpin pasukan TNI di Papua? Danrem 173/PVB Brigjen TNI Frits Wilem Rizard Pelamonia menjelaskan bahwa Bandara di Agandugume tersebut telah dikuasai oleh OPM sejak awal Maret.
-
Kenapa TNI butuh pasukan besar di Papua? Butuh ada satu pasukan besar yang diterjunkan serentak untuk mengikat pasukan Belanda di wilayah Merauke.
-
Siapa yang pimpin operasi TNI AL di Papua? Pelaksanaan operasi tersebut dipimpin Komandan Guspurla Koarmada III Laksamana Pertama TNI Wawan Trisatya Atmaja.
-
Mengapa KKB Papua menyerang Brimob dan TNI? Gerakan mereka lambat laun semakin meresahkan dan mengancam keselamatan warga Papua yang tidak tahu menahu dengan agenda aktivitas kelompok bersenjata tersebut.
-
Kapan operasi TNI AL di Papua dimulai? Operasi Siaga Tempur Laut dan penyekatan perbatasan di wilayah kerja Koarmada III itu berlangsung sejak Senin (22/4).
-
Apa tujuan operasi TNI AL di Papua dan Maluku? 'Operasi Siaga Tempur Laut yang dilakukan saat ini langsung di bawah kendali Panglima Koarmada III Laksamana Muda TNI Hersan dengan target operasi di wilayah perairan Papua dan Maluku,' kata Kadispen seperti dilansir dari Antara.
Atas dua peristiwa yang menelan lima korban nyawa itu, Watubun juga mendesak pemerintah pusat untuk segera mengambil tindakan konkret yang perlu dilakukan secara mendalam dan transparan untuk mengungkapkan kedua peristiwa tersebut secara terbuka kepada publik.
Pasukan di Luar Kendali Pangdam dan Kapolda
Salah satu tindakan konkret yang dimaksud adalah pimpinan institusi TNI dan Polri di tingkat pusat, didesak untuk menertibkan kembali dan mengonsolidasikan kembali penempatan pasukan TNI dan Polri di Papua, agar berada di bawah satu komando, yaitu di bawah komando Pangdam XVII Cenderawasih dan Kapolda Papua.
Karena setahu saya ada pasukan di Papua yang dikendalikan di luar kendali Pangdam dan Kapolda, sehingga menyulitkan Pangdam dan Kapolda dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Saat ini Pangdam XVII Cenderawasih dan Kapolda Papua adalah putera-putera Papua, tapi kondisi yang demikian (ada pasukan diluar kendali Pangdam dan Kapolda), menyulitkan posisi Pangdam dan Kapolda, jelas Komarudin.
Oleh karena itu, pimpinan institusi TNI dan Polri di tingkat pusat seharusnya memberikan dukungan penuh kepada Pangdam dan Kapolda Papua, agar Pangdam dan Kapolda dapat bertindak secara terbuka dan profesional untuk mengungkapkan dua kejadian tersebut, tambahnya.
Bung Komar, demikian Watubun biasa disapa, juga mengingatkan pemerintah pusat untuk serius menyelesaikan dua peristiwa ini.
Karena, apabila masalah ini dibiarkan, dan tidak diusut tuntas, saya khawatir bisa memicu masalah politik lebih besar yang akan menyulitkan kita semua. Apalagi saat ini kita sedang menghadapi wabah virus corona. Saya berharap jangan sampai isu virus corona menenggelamkan isu-isu lain, termasuk dua kasus ini, yang menurut saya sangat berpotensi memicu masalah politik, ujar Bung Komar.
Insiden Penembakan
Diketahui, saat berbagai elemen masyarakat di Provinsi Papua tengah disibukkan menghadapi pandemi virus corona, susul menyusul dua peristiwa penembakan yang menelan korban nyawa.
Peristiwa pertama terjadi pada Minggu (12/4/2020 pagi), saat sejumlah anggota Polres Mamberamo Raya di Kasonaweya, terlibat bentrok dengan sejumlah oknum anggota TNI yang juga sedang bertugas di Mamberamo Raya. Akibatnya, tiga anggota Polres Mamberamo Raya, masing-masing Briptu Marcelino Rumaikewi, Bripda Yosias Dibangga, dan Briptu Alexander Ndun, meninggal dunia.
Sementara dua kolega ketiga almarhum, yaitu Bripka Alva Titaley dan Brigpol Robert Marien kini masih menjalani perawatan.
Peristiwa kedua, terjadi Senin (13/4/2020 malam) di Timika, tepatnya di Mile-34, ketika dua pemuda yaitu Eden Armando Bebari (20) dan Ronny Wandik (23) tewas tertembak oleh aparat TNI yang tengah bertugas di kawasan tersebut.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Danrem menekankan kepada prajurit Satgas yang baru agar melaksanakan tugas secara profesional dan proporsional.
Baca SelengkapnyaDalam kajian Percepatan pembangunan Papua tersebut, TNI telah mendapat amanah untuk menjalankan tiga tugas.
Baca SelengkapnyaTNI ingin tanah Papua damai dan warganya sejahtera
Baca SelengkapnyaPanglima Agus mengatakan separatis Papua, semakin lama semakin berbahaya.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI menumpang Pesawat TNI-AU Boeing A-7307. Dan Kapolri menggunakan Pesawat Garuda Indonesia Boeing 737-800.
Baca SelengkapnyaDua Kapolda tersebut yakni Brigjen Pol Alfred Papare sebagai Kapolda Papua Tengah, dan Brigjen Pol Gatot Haribowo sebagai Kapolda Papua Barat Daya.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo resmi menunjuk dua Kapolda untuk Daerah Otonom Baru atau DOB, yakni Papua Tengah dan Papua Barat Daya.
Baca SelengkapnyaBerikut momen jenderal bintang 2 suruh semua Kapolres dan Dandim berdisi di depan Kapolri-Panglima TNI.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua DPR, Fadli Zon menilai, wacana Polri akan digabung di bawah kementerian, tidak boleh ditanggapi secara apriori.
Baca SelengkapnyaSoal keamanan Papua, lanjut Sigit juga menjadi hal yang utama dalam pertemuan tersebut.
Baca SelengkapnyaBrigjen Pol Petrus Patridge Rudolf Renwarin sebelumnya menjabat sebagai Wakapolda Papua Barat
Baca SelengkapnyaJokowi meminta Agus berkolaborasi dengan Polri dan seluruh elemen masyarakat terkait penanganan Papua.
Baca Selengkapnya