Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PDIP pamerkan lampu lentera berbahan bakar air garam

PDIP pamerkan lampu lentera berbahan bakar air garam PDIP Pamer Lampu Lentera Berbahan Bakar Air Garam. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Masih ingat Presiden Jokowi ‎mempopulerkan mobil nasional merek Asemka? Tampaknya, hasrat Jokowi dan parpolnya PDI Perjuangan untuk mempromosikan karya anak bangsa tak pudar. Di acara rakorbid II PDIP Bidang Kemaritiman, di Jakarta, Sabtu (22/10), dipertontonkan produk lampu lentera berbahan bakar air garam.

Menurut Pemegang Hak Cipta lampu itu, ‎Hagy Leondra, lampu itu memang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan nelayan yang biasa menggunakan semacam lampu petromaks untuk kepentingan melaut. Lampu yang dibuatnya memang mirip lampu petromaks itu bisa juga dimanfaatkan sebagai lampu emergency di perumahan.

Lampu itu tak menggunakan energi listrik atau batu baterai. Tak juga menggunakan minyak tanah. Tapi menggunakan air garam, atau air laut untuk nelayan yang melaut.

"Perlu garam 1 sendok, dicampur air biasa sekitar 125 cc," kata Hagy, sambil mencampurkan air dan garam di botol air mineral bekas dalam rilisnya, Sabtu (22/10).

Setelah larut, air lalu dimasukkan ke tabung lampu itu, yang berisi batang cell berbahan magnesium. Lalu dicobanya, dan klik, lampu LED bercahaya putih menyala.

"Lampu ini bisa hidup selama 8-10 jam. Setelah itu air lautnya diganti lagi," kata Hagy.

Lampu yang digunakan adalah LED 1,6 watt yang setara dengan lampu pijar 25 watt. Sementara batang magnesium diganti setiap 10 hari sekali, dengan harga sekitar Rp25 ribu.

Kata Hagy, pihaknya menghitung bahwa nelayan bisa melakukan banyak efisiensi. Bila memakai lampu petromaks berbahan bakar minyak tanah, bisa menghabiskan hingga Rp360 ribu untuk 30 hari melaut perlampu. Sementara ciptaannya hanya menghabiskan Rp75 ribu untuk batang magnesium perlampu, untuk 30 hari.

Istimewanya lagi, lampu buatannya sekaligus bisa dijadikan sebagai sumber energi untuk charger handphone. Kata Hagy, bagi nelayan tradisional yang tak biasa memiliki perangkat listrik di perahunya, lampu buatannya bisa menghadirkan banyak solusi.

"Ini bisa jadi cahaya di perahu untuk pengumpul ikan juga. Yang pasti, tak seperti energi berbasis fosil, ini ramah lingkungan karena tak adaresidu berbahaya," imbuh Hagy.

Ketua DPP PDIP bidang Kemaritiman, Rokhmin Dahuri, menyatakan bahwa lampu itu, merupakan salah satu hasil dari kelompok Gerakan Nelayan dan Tani Seluruh Indonesia. Dulu kelompok itu diresmikan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi.

"Salah satu produknya ya ini. Mudah-mudahan produk lain masih bisa kita keluarkan," kata Rokhmin.

Menurut informasi dari Hagy, pihaknya sedang mengembangkan mesin genset rumahan berbahan bakar air garam. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
LED adalah Light Emitting Diode, Berikut Fungsi dan Prinsip Kerjanya
LED adalah Light Emitting Diode, Berikut Fungsi dan Prinsip Kerjanya

Lampu LED, atau Light Emitting Diode, adalah jenis lampu yang menggunakan teknologi elektronik yang canggih dan efisien dalam menghasilkan cahaya.

Baca Selengkapnya
Penjual Nasgor di Surabaya Setia Pakai Petromaks di Gerobak, Ciptakan Suasana Makan Romantis
Penjual Nasgor di Surabaya Setia Pakai Petromaks di Gerobak, Ciptakan Suasana Makan Romantis

Penjual nasi goreng di Surabaya yang masih setia memasang petromaks di gerobaknya mencuri perhatian.

Baca Selengkapnya
Mengenal Morono, Tradisi Menangkap Ikan pada Malam Hari di Danau Poso
Mengenal Morono, Tradisi Menangkap Ikan pada Malam Hari di Danau Poso

Proses Morono memerlukan kesabaran ekstra. Para nelayan harus menunggu ikan-ikan kecil berkumpul di sekitar cahaya lampu selama 2-3 jam.

Baca Selengkapnya
Fungsi LED dan Penjelasannya, Perlu Diketahui
Fungsi LED dan Penjelasannya, Perlu Diketahui

Light Emitting Diode (LED) adalah semikonduktor yang menghasilkan cahaya ketika dialiri arus listrik.

Baca Selengkapnya
100 Kapal Nelayan Uji Coba Pakai Bahan Bakar Gas, Satu Tabung Bisa Berlayar Seharian
100 Kapal Nelayan Uji Coba Pakai Bahan Bakar Gas, Satu Tabung Bisa Berlayar Seharian

Untuk setiap kapal nelayan yang sudah dikonversi akan dibekali dengan satu unit tabung baja.

Baca Selengkapnya
Pemkab Cilacap Segera Uji Coba Perahu Nelayan Berenergi Listrik, Ini Fakta di Baliknya
Pemkab Cilacap Segera Uji Coba Perahu Nelayan Berenergi Listrik, Ini Fakta di Baliknya

Peralihan ke energi listrik ini disinyalir lebih ekonomis dibanding menggunakan bahan bakar yang lama.

Baca Selengkapnya
Ganjar Sokong Kapal Bertenaga Listrik dan Tambah Penerima Asuransi untuk Nelayan
Ganjar Sokong Kapal Bertenaga Listrik dan Tambah Penerima Asuransi untuk Nelayan

Ganjar mengatakan, saat ini Pemprov Jateng serius menggerakan penguatan nelayan kecil dengan berbagai fasilitas dan program.

Baca Selengkapnya
Sedang Bertempur di Perbatasan Gaza, Tentara Israel Temukan Lampu Minyak Berusia 1.500 Tahun
Sedang Bertempur di Perbatasan Gaza, Tentara Israel Temukan Lampu Minyak Berusia 1.500 Tahun

Saat ditemukan, artefak ini tersembunyi di dalam lumpur.

Baca Selengkapnya
Kreatif, Desa Terpencil di Bogor Ini Gunakan Turbin dari Pelek Motor Bekas untuk Aliri Listrik
Kreatif, Desa Terpencil di Bogor Ini Gunakan Turbin dari Pelek Motor Bekas untuk Aliri Listrik

Untuk saat ini turbin tidak bisa beroperasi karena terkendala kemarau

Baca Selengkapnya
Mengenal Larung Kepala Kerbau, Ungkapan Rasa Syukur Nelayan di Jepara
Mengenal Larung Kepala Kerbau, Ungkapan Rasa Syukur Nelayan di Jepara

Tradisi warisan nenek moyang ini masih dipertahankan oleh masyarakat nelayan Jepara.

Baca Selengkapnya
Pertamina Kenalkan Upaya Penurunan Emisi Karbon & Tingkatkan Ekonomi Nelayan di COP 28 Dubai
Pertamina Kenalkan Upaya Penurunan Emisi Karbon & Tingkatkan Ekonomi Nelayan di COP 28 Dubai

Pertamina Patra Niaga tercatat telah menyalurkan 115 ribu paket konverter kit untuk nelayan yang tersebar di seluruh penjuru tanah air.

Baca Selengkapnya
Gali Situs Konservasi, Arkeolog Temukan Lentera Kuno Berusia 1.500 Tahun yang Kondisinya Masih Utuh
Gali Situs Konservasi, Arkeolog Temukan Lentera Kuno Berusia 1.500 Tahun yang Kondisinya Masih Utuh

Lentera itu berasal dari periode Bizantium atau abad ke-4 hingga ke-6 M.

Baca Selengkapnya