PDIP soal pidato 'pribumi' Anies: Antagonis dan tak beri kesejukan
Merdeka.com - Pidato Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menyinggung soal pribumi menuai polemik. Politikus PDIP Aria Bima menilai pidato politik yang menyinggung pribumi menunjukkan Anies tidak bijak dan cenderung kontraproduktif.
"Saya kira itu pidato yang antagonis, tidak wise, tidak memberikan kesejukan dan cenderung kontraproduktif," kata Bima di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/10).
Bima menegaskan, seharusnya Anies memberikan pidato yang lebih visioner tentang keberagaman masyarakat Jakarta, bukan menyampaikan hal-hal yang memicu kontroversi. Dia mengaku heran Anies yang dikenal sebagai seorang intelektual justru membicarakan masalah pribumi dan non pribumi dalam pidato politiknya.
-
Bagaimana Anies meminta para pendukungnya bersikap? 'Saya berharap kepada semuanya untuk tertib, untuk menaati semua peraturan bagi semua yang ikut hadir dan kita akan dengarkan bersama,' kata Anies.
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Apa yang Anies tekankan kepada kader PKS? Anies mengaku perubahan bukan hanya untuk satu orang, partai, dan koalisi, tetapi hajat seluruh masyarakat Indonesia. 'Jadi bapak-ibu sekalian perubahan ini bukan tentang satu orang, bukan tentang satu partai bukan tentang satu koalisi ini adalah tentang mengubah hajat keluarga-keluarga di seluruh Indonesia. Untuk mengubah itu perlu kemenangan,' tegasnya.
-
Siapa yang mendukung Anies di Jateng? 'PKB ini punya kekuatan yang tidak kalah besar di Jateng. jadi kami makin optimis dalam beberapa perjalanan hari ini bahwa perubahan itu kuat sekali,'
-
Bagaimana Anies meminta agar masyarakat tidak menghukumnya? Oleh karena itu, Anies meminta agar masyarakat tidak menghukumnya dengan janji-janji pemimpin lain yang tidak dipenuhi.
-
Apa nama lengkap Anies Baswedan? Anies Baswedan, dengan nama lengkap Anies Rasyid Baswedan, merupakan salah satu kandidat presiden untuk tahun 2024, dilahirkan di Kuningan pada tanggal 7 Mei 1969.
Lebih lanjut, dia juga mengingatkan bahwa Anies bukan hanya memimpin para pendukungnya, melainkan masyarakat yang tidak mendukungnya.
"Saya kira itu pidato yang sangat komoditas politis. Bukan saatnya sebagai pimpinan DKI menyatakan pidato nuansa antagonis dan justru bukan membangun kebersamaan untuk mendukung gubernur yang rakyatnya sangat beragam," tegasnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan pidato politik pertamanya setelah resmi dilantik oleh Presiden Joko Widodo. Salah satu topik dalam pidato yang dibahas Anies adalah membebaskan diri dari kolonialisme.
Di hadapan ribuan warga Jakarta yang hadir di Balai Kota, Anies menyebut penindasan di Jakarta cukup nyata dengan adanya kolonialisme. Dia juga sempat menyinggung perihal pribumi dalam pidatonya.
"Di Jakarta, kolonialisme itu di depan mata, dirasakan sehari-hari. Dulu kita semua pribumi ditindas dan dikalahkan, kini saatnya kita menjadi tuan rumah di negeri sendiri," ujar Anies, Senin (16/10). (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies menegaskan tidak akan membiarkan bangsa jatuh terhadap kelompok tertentu yang berusaha berkuasa.
Baca SelengkapnyaAnies bercerita bagaimana dirinya saat ini dihantam berbagai macam isu miring.
Baca SelengkapnyaAnies kemudian menyindir ada sosok yang tidak tahan menjadi oposisi, dan memilih berpindah haluan
Baca Selengkapnya"Benar, mereka (yang menolak perubahan) itu punya kekuatan uang dan harta," kata Anies.
Baca SelengkapnyaPrabowo sentil Anies Baswedan saat singgung oposisi dan sebut diktator. Begini ulasannya.
Baca SelengkapnyaCalon presiden nomor urut 01 Anies Baswedan berorasi dalam kampanye akbar di Jakarta International Stadium (JIS), Sabtu (10/2).
Baca SelengkapnyaPrinsipnya membesarkan yang kecil tanpa mengecilkan yang besar. Menguatkan yang lemah tanpa melemahkan yang lemah.
Baca SelengkapnyaAnies menanggapi kembali pernyataan Prabowo yang sebelumnya mengungkit soal Pilgub 2017.
Baca SelengkapnyaAHY menyinggung pernyataan maaf Anies Baswedan yang menyebut lebih baik minta maaf daripada minta izin.
Baca SelengkapnyaAnies menjawab, bahwa saat ini partai politik tengah memutuskan diantara dua pilihan.
Baca SelengkapnyaSyaugi menegaskan, Anies merupakan sosok yang dekat dengan siapapun.
Baca SelengkapnyaAnies menuding bahwa ibu kota baru hanya ambisi satu dua orang saja.
Baca Selengkapnya