PDIP: Untuk Jatim, pilih gubernur karena pengalaman
Merdeka.com - PDI Perjuangan (PDIP) menilai masyarakat Jawa Timur telah memiliki pertimbangan matang dalam memilih calon gubernur dan calon wakil gubernur. Yang utama, karena pengalaman calon.
Itu disampaikan Bambang DH, Ketua DPP PDIP, menanggapi survei Indo Barometer. ""Pertama, paling tinggi 18,4 persen warga Jawa Timur memilih kandidat karena pengalaman," kata Bambang di Surabaya, Kamis (5/4/2018).
Bambang DH adalah penanggap yang diundang Indo Barometer, dalam diskusi tentang hasil survei tersebut, di Jakarta Selasa lalu. Penanggap satunya Wakil Sekjen DPP Partai Golkar M. Sarmuji
-
Bagaimana PDI Perjuangan menyaring calon gubernur? Politisi asal Yogyakarta itu menjelaskan bahwa nama bakal calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah yang diusung PDI Perjuangan akan disaring melalui usulan dewan pimpinan cabang (DPC) dan dewan pimpinan daerah (DPD).
-
Siapa yang diusulkan ke PDI Perjuangan untuk calon gubernur di Jakarta? 'Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah-daerah. Mohon maaf, belum bisa kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan,' kata Hasto di Posko Pemenangan, Jakarta, Senin (6/5) malam.Ia pun tak memungkiri Ahok dan Anies adalah tokoh yang diusulkan kepada PDI Perjuangan untuk diusung sebagai kepala daerah di Jakarta.
-
Apa yang dilakukan PDIP untuk Pilgub Jatim? 'Jadi, kepala daerah incumbent misalnya itu muncul beberapa nama. Kalau dari kalangan menteri misalnya, ada Ibu Risma (Tri Rismaharini), ada Pak Abdullah Azwar Anas, ada Pak Pramono Anung. Pak Pramono ini laris manis, nih. Ada yang mengusulkan di Jakarta, ada yang mengusulkan di Jawa Timur,' ucap Hasto.
-
Siapa saja yang diusulkan untuk Pilgub Jatim? 'Jadi, kepala daerah incumbent misalnya itu muncul beberapa nama. Kalau dari kalangan menteri misalnya, ada Ibu Risma (Tri Rismaharini), ada Pak Abdullah Azwar Anas, ada Pak Pramono Anung. Pak Pramono ini laris manis, nih. Ada yang mengusulkan di Jakarta, ada yang mengusulkan di Jawa Timur,' ucap Hasto.
-
Siapa yang menjadi calon gubernur Jawa Barat? Calon Gubernur Jawa Barat Ahmad Syaikhu menggagas program Teras ASIH.
-
Siapa yang dipilih di Pilkada? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
Faktor kedua, kata Bambang DH, memilih karena kinerja kandidat bagus 10,3 persen. "Ketiga, memilih pasangan calon karena dekat rakyat, sebesar 9,0 persen," kata Bambang mengutip IndoBarometer.
PDIP berkoalisi dengan PKB, Gerindra dan PKS, mengusung Calon Gubernur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Calon Wakil Gubernur Puti Guntur Soekarno, nomor 2.
Dalam survei Indo Barometer, keterpilihan Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno mencapai 45,2 persen. Dan, elektabilitas Khofifah-Emil Dardak 39,5 persen. Gus Ipul-Puti Guntur unggul dengan selisih 5,7 persen.
"Kami menilai, tiga pertimbangan penting pemilih itu ada pada pasangan Gus Ipul-Mbak Puti. Menjelaskan juga, mengapa pasangan itu mendapat elektabilitas lebih tinggi dari lainnya," kata Bambang DH.
Gus Ipul pernah menjadi Ketua Umum GP Ansor, Sekjen DPP PKB, menteri Presiden SBY, dua periode Wakil Gubernur dan mendampingi Gubernur Jawa Timur Pakde Karwo, 2008-2018. Sekarang, Gus Ipul juga menjabat Ketua PBNU.
"Dua periode menjadi Wakil Gubernur Jawa Timur, mendampingi Gubernur Soekarwo, tentu Gus Ipul sangat diingat dan dinilai masyarakat Jawa Timur. Dan, alhamdullilah persepsi warga masyarakat sangat positif," kata Bambang DH.
Di survei Indo Barometer, rakyat Jawa Timur mengaku puas dengan kinerja Gus Ipul sebagai Wakil Gubernur dua periode. "Tinggi sekali kepuasan masyarakat, 76,5 persen," kata Bambang DH.
Di pihak lain, Puti Guntur Seokarno memiliki pengalaman 2 kali anggota DPR RI. Bertugas di Komisi X bidang pendidikan, kesehatan, pemuda dan olahraga, pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Di survei Indo Barometer, Mbak Puti dikenal cucu Bung Karno. Kemudian 71,9 persen memilih Mbak Puti karena jujur. Sebesar 100 persen karena sama-sama perempuan," kata Bambang DH.
Berikutnya, kata dia, sebesar 80,0 persen responden menilai Puti Guntur Soekarno sebagai pemimpin yang merakyat atau dekat dengan rakyat. "Kemudian 66,7 persen responden memilih karena suka dengan figurnya," kata Bambang DH. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud Siti Rahmayanti Badjeber mengatakan masyarakat harus melihat rekam jejak dan pengalaman ketika memilih pemimpin.
Baca SelengkapnyaHal itu diungkapkan Megawati dalam kampanye terbuka di Lapangan Tegallega, Bandung, Jawa Barat
Baca SelengkapnyaGanjar dianggap berpengalaman menangani masalah dalam tema debat kelima
Baca SelengkapnyaPDIP mengakui Khofifah Indar Parawansa, dan Mahfud Md layak dijadikan sebagai cawapres.
Baca SelengkapnyaSaid menyebut Risma yang pernah menjabat sebagai Wali Kota Surabaya dan Menteri Sosial memiliki rekam jejak bersih dari korupsi.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil masuk radar bacawapres Ganjar dan Prabowo
Baca SelengkapnyaPolitikus senior PDI Perjuangan, Aria Bima menegaskan, partainya mengedepankan etika dalam berorganisasi.
Baca SelengkapnyaKetua Badan Anggaran DPR RI itu meyakini pasangan Risma-Gus Hans akan mendapat mandat dan kepercayaan dari masyarakat Jatim.
Baca SelengkapnyaJazilul mengungkap alasan mengusung Luluk Nur Hamidan-Lukmanul Khakim di Pilkada Jatim 2024.
Baca SelengkapnyaMenurut Said, memilih pemimpin karena iming-iming materi hanya akan melahirkan pemimpin-pemimpin yang tidak memiliki kapasitas.
Baca SelengkapnyaPuan lantas berbicara soal Indonesia yang kini dihadapkan dengan benih orde baru yang mengkhawatirkan.
Baca SelengkapnyaTPN menilai Ganjar memiliki pengalaman sebagai pemimpin dan Mahfud berpengalaman terkait hukum.
Baca Selengkapnya