Pecatan TNI di Samarinda diringkus usai duel dengan polisi
Merdeka.com - Zulkifli Ashari alias Topik (47), warga Jalan Lambung Mangkurat, Samarinda, Kalimantan Timur, diringkus unit Reskrim Polsekta Samarinda Kota. Pria mengaku perwira pecatan TNI berpangkat Mayor itu diduga terlibat curanmor. Dia sempat melawan, dan duel dengan polisi.
Penangkapan dilakukan Kamis sekitar pukul 23.00 WITA. Dini hari tadi, sekitar pukul 01.00 WITA, dia digelandang ke Mapolsekta Samarinda Kota, di Jalan Bhayangkara.
Topik sebelumnya sudah dicurigai sebagai pelaku pencurian motor matik Yamaha Aerox, yang hilang di parkiran warung makan Jalan KH Agus Salim, Senin (30/4) sore. Dalam laporan, korban seorang wanita alami kerugian Rp 25,7 juta.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
-
Siapa yang ditangkap sebagai buronan? Jajaran Direktorat Reserse Umum Kepolisian Daerah Jambi menangkap satu orang buron atau daftar pencarian orang (DPO) pelaku perusakan kantor gubernur beberapa waktu lalu.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
Penyelidikan mengarah ke Zulkifli Ashari. Kepolisian mengendus dia kerap berpindah tempat. Tidak sedikit warga mengenal dia dengan panggilan Topik, yang mengaku sebagai anggota TNI.
Dua hari kemarin, polisi mengintensifkan pengawasan. Hingga akhirnya, Kamis (4/5) malam dia berada di kawasan kompleks GOR Segiri, Jalan Kesuma Bangsa.
Tidak ingin berlama-lama, polisi meringkus Topik. Mengaku sebagai anggota TNI, Topik nekat melawan petugas. Bahkan dia terlibat duel dengan polisi, hingga akhirnya dia menyerah. Dia sempat dibawa ke salah satu rumah sakit swasta di Samarinda, untuk perawatan medis.
Topik dibawa ke Mapolsek Samarinda Kota. Sampai dengan sore tadi dia menjalani pemeriksaan penyidik.
"Dia mengaku perwira pecatan TNI. Ya, dengan pangkat terakhir Mayor," kata Kanit Reskrim Polsek Samarinda Kota Ipda Purwanto dikonfirmasi merdeka.com.
Ditanya lebih jauh tempat tugas terakhir Zulkifli Ashari yang mengaku pecatan TNI itu, dari pengakuan pelaku menurut Purwanto, berasal dari Sulawesi. "Mengaku tugas terakhir di Wirabuana (Kodam VII/Wirabuana yang sekarang berubah jadi Kodam XIV/Hasanuddin)," ungkap Purwanto.
Topik kini meringkuk di penjara, dan barang bukti motor Yamaha Aerox curian ikut diamankan. Polisi tengah mengembangkan kasus itu, terkait dugaan Topik pernah terlibat aksi kriminal lainnya. "Masih kita lidik, kita kembangkan terus ya," tutup Purwanto.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban sempat dipingpong ketika melaporkan pengeroyokan itu ke polisi.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI bernama Sersan Mayor Suprayito jadi korban pengeroyokan.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya membenarkan telah menangkap Zulhadi Satria Saputra alias MS yang merupakan kakak ipar anggota Paspampres, Praka RM alias Riswandi Manik.
Baca SelengkapnyaSeorang anggota TNI jadi korban pengeroyokan oleh sekelompok orang tidak dikenal (OTK
Baca SelengkapnyaPeristiwa bermula saat anggota TNI AL tersebut tengah belanja di pasar, dan anggota Brimob berpatroli dan melintasi pasar.
Baca SelengkapnyaViral aksi pemukulan di jalan oleh pria yang ngaku-ngaku sebagai anggota Kopassus.
Baca SelengkapnyaLemparan batu mengenai kening dan pipi Serd STV hingga memar dan dibawa ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa mengungkap jika relawan yang menjadi korban sempat disekap.
Baca SelengkapnyaKasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaDalam insiden itu diketahui telah membuat satu orang warga sipil bernama Raden Barus (61) meninggal dunia dan delapan warga lainnya mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaPrada Nurrahman menegur pengemudi mobil yang lantas menghubungi Danki Brimob Polda Sumut.
Baca SelengkapnyaKolonel Inf Rico Siagian membenarkan adanya insiden pengeroyokan tersebut.
Baca Selengkapnya