Pedagang Ikan di Bawah Fly Over Depok Pasrah Lapak Dagang Ditertibkan Satpol PP
Merdeka.com - Pedagang kaki lima (PKL) di bawah fly over Jalan Arif Rahman Hakim, Depok hanya bisa pasrah lapak dagangnya ditertibkan Satpol PP. Meski dalam hati kecil, kebingungan akan mencari nafkah di mana untuk ke depannya.
Sudah belasan tahun pedagang itu berjualan di bawah fly over. Tepat setelah fly over selesai di bangun karena tidak mampu menyewa lapak di Pasar Kemiri.
"Ya sekitar tahun 2005-an kita sudah mulai dagang. Semenjak adanya fly over kita mulai dagang," kata Ketua Paguyuban Pedagang Kaki Lima Jalanan Fly Over Arif Rahman Hakim, Komarudin, Selasa(30/11).
-
Apa yang disita dari pedagang? Barang bukti yang sita itu 4,5 kg daging anjing dan (ada yang sudah diolah) berupa rica-rica dan rawon. Itu, katanya laris dikonsumsi oleh orang-orang terbatas,' kata Kepala Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, saat dikonfirmasi Kamis (1/8).
-
Dimana PKL itu direlokasi? PKL itu sebelumnya berdagang di trotoar rumah sakit.
-
Apa dampak dari kebijakan Kemendag di Pasar Tanah Abang? Kebijakan Kementerian Perdagangan memberi dampak signifikan bagi para pedagang fisik seperti di Tanah Abang ini. 'Selain laris, yang berbelanja sudah mulai ramai. Pembeli memang belum pulih seperti dulu, tetapi wajah penjual sudah mulai tersenyum. Kalau ditanya apakah sudah ada yang belanja, sebagian besar bilang sudah,'
-
Dimana pedagang kelontong berjualan? Awalnya mereka menjajakan dagangannya dari rumah ke rumah, atau menawarkan barang dagangannya untuk dijual di hotel.
-
Kenapa pedagang Teras Malioboro II direlokasi? Pemindahan dilakukan biar mereka bisa mendapatkan tempat yang layak dan saat pindah ke lokasi baru kami akan mendampingi mereka untuk naik kelas,' ujar Wisnu dikutip dari ANTARA.
-
Dimana larangan itu diterapkan? Dalam laporan yang dikutip dari Android Headlines pada Kamis (14/11), tindakan pelarangan ini terjadi di tengah ketegangan yang meningkat dalam perang semikonduktor yang saat ini berlangsung di pasar.
Komar mengaku penghasilannya berjualan ikan cuek di bawah kolong fly over cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. Belasan tahun jualan, dia dan pedagang lainnya mengaku sangat terdampak akibat kondisi pandemi yang sudah berlangsung selama dua tahun.
"Apalagi pandemi ini penghasilan turun sampai 80 persen," akunya.
Kondisi makin sulit saat lapak dagangnya ditertibkan. Meskipun dia menyadari lahan yang ditempati untuk berjualan bukan miliknya. Namun dia meminta agar ada perhatian dari pemerintah daerah sehingga mereka tetap dapat mencari nafkah.
"Kita usulkan ke sana (pemkot) untuk adanya pembinaan. Kita siap menjaga ketertiban, keamanan dan kebersihan. Harapannya ada pembinaan sehingga tetap bisa jualan," ujar Komar berharap.
Di dalam Pasar Kemiri Muka saat ini masih tersedia banyak lapak kosong. Hanya saja, lapak tersebut sudah dimiliki perseorangan. Terlebih saat ini status pasar juga masih diperebutkan antara pengembang dengan Pemkot Depok.
"Jadi kita mau masuk ke sana susah karena orang pasar juga nggak bisa karena status pasar masih abu-abu," katanya.
Terpisah, Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono mengatakan, penertiban tersebut bertujuan untuk penataan kota. Selain itu, pedagang bawah kolong flyover juga dianggap melanggar aturan karena berjualan di lahan yang tidak seharusnya.
"Mereka menggunakan fasilitas umum untuk berjualan. Pedagang di dalam (pasar) terganggu karena pembeli membeli di luar pasar. Ketiga, mengganggu keindahan kota, keamanan dan ketertiban," katanya.
Setelah penertiban, akan dilakukan pengawasan sehingga lahan tersebut tidak lagi ditempati untuk jualan. Para pedagang tersebut didata dan membuat pernyataan tidak akan berjualan di lokasi tersebut.
"Dengan adanya penataan itu mudah-mudahan masyarakat yang langsung menjaganya. Kalau kita menjaganya memang nggak bisa karena yang setiap hari di sini adalah masyarakat makanya RT, RW, UPT semuanya bisa membantu terhadap keadaan yang sudah ditertibkan ini," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Deretan lapak kaki lima berjejer sepanjang jalan kurang lebih 500 meter
Baca SelengkapnyaKericuhan yang diwarnai aksi pembakaran ban dan kayu sempat berlangsung mencekam.
Baca SelengkapnyaPenertiban tahap dua ini total ada 196 bangunan yang ditargetkan. Dari jumlah tersebut, 96 bangunan sudah dibongkar sendiri oleh pedagang.
Baca SelengkapnyaPedagang membongkar paksa pagar penutup perlintasan sebidang kereta api. Aksi itu mereka lakukan, karena penutupan akses membuat Pasar Rangkasbitung sepi.
Baca SelengkapnyaSetelah sebelumnya sempat ricuh selama penertiban, ratusan kios dan lapak PKL di pinggir Jalan Raya Puncak Bogor dibongkar.
Baca Selengkapnya"Saya belum jadi gubernur sudah diomelin," kata Pramono.
Baca SelengkapnyaSaat ditanya kapan proses penutupan resmi lokalisasi itu dilakukan, Satpol PP Denpasar akan mencari bukti-bukti kuat.
Baca SelengkapnyaSedikitnya ada 503 PKL yang ditertibkan oleh Satpol PP di kawasan Puncak.
Baca SelengkapnyaUsai menerbitkan larangan TikTok Shop untuk berjualan, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meninjau situasi terbaru Pasar Tanah Abang.
Baca SelengkapnyaDinarasikan di video tersebut petugas bea cukai merazia untuk memberantas barang impor ilegal.
Baca SelengkapnyaPara pedagang kopi starling itu cuma bisa pasrah, Mereka tak melawan saat petugas Satpol PP mengangkut sepeda dan barang dagangannya ke atas truk.
Baca SelengkapnyaPenertiban berlangsung kondusif, terlebih sebagian pedagang melakukan pembongkaran lapak secara mandiri seperti di titik penertiban.
Baca Selengkapnya