Pedagang mengeluh cangkang akik China serbu Bali dan banting harga
Merdeka.com - Menjelang era perdagangan bebas benar-benar dimanfaatkan industri Republik Rakyat Tiongkok (RRT) memasok barang ke Indonesia. Tidak hanya bisnis online, serbuan tenaga kerja di PLTU Celukan Bawang dikuasai orang Tiongkok, kini cangkang atau ring (cincin) untuk mengikat batu akik buatan negeri tirai bambu itu membanjiri Bali.
Celah bisnis batu akik di Indonesia ternyata dimanfaatkan dengan baik oleh warga Tiongkok. Mereka berusaha merebut bisnis pembuatan ring (cincin) atau cangkang akik.
"Kalau mau jual batu asal Tiongkok, batu apaan? Hanya Indonesia yang kaya dengan akik, jadi orang Tiongkok mainnya di cangkang berbahan titanium," kata Purwa, seorang perajin perak saat ditemui di Celuk, Gianyar, Bali, Selasa (1/9).
-
Apa saja yang ditemukan di pasar batu akik? Arkeolog menemukan tiga menara, sebuah ruangan berisi bermacam benda yang digunakan penguasa pada masa itu saat kunjungan-kunjungan resmi, dan obsidian yang digunakan untuk pembuatan perkakas selama 17 tahun penggalian.
-
Dimana pasar batu akik kuno ini ditemukan? Sebuah struktur kuno yang diyakini pernah digunakan sebagai istana atau kuil berasal dari abad ke-13 SM ditemukan di Gundukan Tepecik, distrik Cine, Provinsi Aydin, Turki.
-
Dimana pasar terbesar batu akik David di Indonesia? Batu akik buatan David pernah terjual nyaris ke seluruh Indonesia. Pasar domestik terbesarnya adalah Sukabumi.
-
Mengapa batu akik kecubung diburu kolektor? Selain harganya mahal, terdapat kisah misterius dibalik jenis batu yang digunakan.Percaya atau tidak percaya, setiap batu akik mempunyai cerita misteri yang berbau mistis dan bahkan menyimpan kekuatan magis serta baik untuk kesehatan tubuh bagi siapapun yang memakainya. Selain itu, batu-batu ini juga memiliki harga yang cukup tinggi di pasaran dan diburu para kolektor.
-
Dimana para pedagang menjual kolang kaling dan cincau? Jika berkunjung ke Pasar Kebayoran Lama pada empat hari menjelang bulan Ramadan maka pengunjung bisa menemukan banyak lapak penjual kolang kaling sampai cincau.
-
Siapa yang mengoleksi batu akik kecubung? Di Indonesia, Batu Akik Kecubung adalah salah satu jenis yang paling dicari dan cukup populer di kalangan para kolektor. Cerita Mistis di Bibalik Keindahannya Di pedalaman hutan Kalimantan, terdapat jenis Batu Akik Kecubung yang memang dikenal sebagai permata berharga.
Sejak masuknya cincin titanium asal Tiongkok, harga pembuatan ikatan dari perak merosot. "Semua lebih pada memilih cangkang dengan bahan titanium. Karena pasaran batu akik yang ramai dipakai atau di jual juga akik yang tidak terlalu berkelas, sehingga lebih banyak orang melirik cangkang berbahan titanium," ucap Purwa.
Purwa mengatakan, kalau harga batu dibeli hanya 50 ribu, kemudian menggunakan ring berbahan perak tentu kurang cocok. Menurut Purwa, sebuah cincin berbahan perak minimal dijual Rp 350 ribu.
Ironisnya, para pembuat cincin berbahan perak yang beralih ke bahan titanium justru kalah saing dengan bahan titanium didatangkan dari Tiongkok. "Kualitas serta motif yang ditawarkan bagus-bagus. Harganya juga jauh di bawah harga jual kita," keluh Purwa.
Serbuan cangkang akik asal Tiongkok di Bali, yang harganya jauh lebih murah, serta kreasinya tak kalah menarik bahkan lebih variatif daripada cangkang buatan Celuk, membuat pedagang lokal kelimpungan.
"Jujur kita para perajin cangkang di Bali heran dengan masuknya cangkang dari Tiongkok ini. Apakah ada izinnya atau lewat mana masuknya, saya tidak mengerti. Bahkan jumlahnya besar-besaran," ujar Purwa.
Padahal menurut Purwa, jika dibandingkan secara teliti, cangkang akik produk Bali berbahan titanium tidak kalah. Ada bermacam-macam jenis logam menjadi bahan dasar cangkang buatan Celuk, Gianyar, Bali. Mulai dari kuningan, alpaka, titanium, perak, dan emas. Paling banyak diproduksi adalah yang berbahan baku kuningan, alpaka, dan titanium. Dia menduga, masuknya cangkang asal Tiongkok secara besar-besaran ini akibat melemahnya nilai mata uang Rupiah dari Dollar Amerika Serikat.
Dari pantauan di Denpasar dan Badung, sejumlah pedagang cangkok cincin bahan titanium dari Tiongkok banyak dijual di Gatsu Tengah Denpasar. Harganya berkisar Rp 200 ribu untuk 10 cangkok (Rp 20 ribu per buah). Tempat lain menjual cangkang akik Tiongkok ada di Kuta, tepatnya Jalan Blambangan. Namun, untuk produk buatan lokal, banyak dijual di pertokoan Jalan Soputan Mahendradata, Denpasar. Di sana sebuah cangkang akik dilepas Rp 50 ribu sampai 60 ribu.
"Cangkok cincin dari Tiongkok dijualnya jauh sekali di bawah harga cincin buatan orang kita. Mau bersaing bagaimana kita? Kita punya jual Rp 50 ribu per biji, tetapi mereka bisa jual 20 ribu per biji. Ini sudah tidak sehat, pasar bebas kebablasan," sergah Purwa.
Dilihat dari cara pembuatannya, ada dua jenis cangkang. Yakni hand made atau buatan tangan (manual) dan cangkang casting (cetakan). Cangkang akik dari Tiongkok yang merongrong pasar cangkang buatan lokal dibuat dengan cara kedua. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Produk dalam negeri memiliki kualitas yang bagus dibandingkan produk impor dari China.
Baca SelengkapnyaSetidaknya tiga rumah warga yang berada di Desa Cangkuang, Salamnunggal, dan Kandangmukti mengalami kerusakan akibat aksi tersebut
Baca SelengkapnyaDampak masuknya barang murah China membuat industri di sejumlah negara terancam kolaps.
Baca SelengkapnyaSebelum adanya TiktokShop ini, pendapatan yang didapat dari penjualan baju gamis ini mendapatkan Rp20 juta per hari.
Baca SelengkapnyaSepinya pembeli pedagang Pasar Tanah Abang jadi perhatian pemerintah.
Baca SelengkapnyaAda arus barang impor yang masuk ke Indonesia dengan harga yang sangat murah dan produk lokal tak bisa bersaing secara harga.
Baca SelengkapnyaTeten mengunjungi beberapa pedagang untuk ditanyai perihal toko yang sepi pembeli.
Baca SelengkapnyaPemerintah China memiliki dukungan yang penuh kepada para pelaku usahanya.
Baca Selengkapnyadampak dari meningkatnya harga gas dan derasnya impor dari China.
Baca SelengkapnyaGanjar sepakat impor batik harus dibatasi melalui regulasi yang jelas.
Baca SelengkapnyaPemerintah seharusnya sudah melakukan antisipasi dini sejak lama dalam belanja online.
Baca SelengkapnyaPengusasaan platform asing terutama dari China cepat atau lambat bakal mengancam usaha kecil-menengah.
Baca Selengkapnya