Pedagang pakaian bekas di Senen mengaku cuma kaki tangan importir
Merdeka.com - Para pedagang pakaian bekas di Pasar Senen Blok I dan II saat ini sedang gelisah. Penyebabnya adalah rencana Kementerian Perdagangan yang akan mengeluarkan larangan menjual pakaian bekas hasil impor.
Para pedagang di Pasar Senen mengaku bahwa mereka hanya kaki tangan para importir. Mereka hanya orang yang dimodali para importir untuk menjualkan baju-baju bekas tersebut. Mereka tak tahu soal keluar masuknya barang ini dari pelabuhan.
Salah seseorang pedagang, Ucok (bukan nama asli) memaparkan, dirinya dimodali Rp 700 ribu untuk menyewa kios di Pasar Senen Blok II lantai 3.
-
Gimana caranya baju bekas impor masuk ke Indonesia? Baju bekas impor paling banyak diselundupkan dari Malaysia ke wilayah pesisir timur Pulau Sumatera di Selat Malaka. Rute penyelundupan pakaian bekas impor kebanyakan berasal dari Port Klang Malaysia, tetapi asalnya dari negara maju dan 4 musim, yang cenderung selalu berganti model dan jenis baju. Akibatnya banyak baju yang terbuang.
-
Bagaimana cara impor baju bekas? Dalam pemusnahan tersebut Bea Cukai dan Bareskrim Polri menyita 7.363 ballpress pakaian bekasi impor ilegal senilai lebih dari Rp80 miliar di wilayah Jabodetabek.
-
Apa dampak baju bekas impor? Meski memiliki dampak negatif, baik dari segi kesehatan dan perekonomian, aktivitas thrifting masih digemari sebagian masyarakat.
-
Dimana baju bekas impor dijual? Setidaknya salah satu pusat bisnis baju bekas impor atau thrifting di Ibu Kota, yakni Pasar Senen, dipadati pengunjung beberapa hari terakhir.
-
Dimana jual beli baju bekas impor? Jual-beli pakaian bekas impor marak terjadi di berbagai kota di Indonesia, seperti Bandung, Surabaya, Malang dan banyak lagi lainnya. Bisnis pakaian bekas impor menggiurkan Selain banyak permintaan dari pembeli, keuntungan yang didapatkan oleh penjual juga relatif besar.
-
Kenapa orang Indonesia suka pakai baju bekas impor? Tingginya Permintaan Masyarakat Indonesia Menjamurnya peredaran baju bekas karena didukung tingginya permintaan masyarakat. Terutama masyarakat yang tak mampu membeli baju baru.
"Semua ini dimodalin, ada bosnya, jadi kita dikirimin puluhan bal (karung berisi pakaian bekas) berbagai macam kaos dan di kasih jangka waktu, habis atau tidak habis nanti setoran kepada bos," ujar Ucok saat berbincang dengan merdeka.com, Kamis (5/4).
Namun Ucok enggan memaparkan lebih lanjut besaran keuntungan yang didapatnya dari hasil penjualan pakaian bekas. "Kalau soal keuntungan, duh gak tentu dah, paling besar Rp 5 jutaan sebulan, iya paling kecil Rp 2 jutaan, pokoknya cukup lah buat biaya hidup keluarga," ungkapnya.
Untuk satu bal pakaian bekas berjenis kaos dan celana dewasa, Ucok mengaku mengaku mendapat harga sekitar Rp 3,2 juta dan Rp 4 juta. "Kalau celana cowok Rp 4 juta per bal, di jual lagi Rp 30-40 ribu harga satuannya. Beda sama celana cewek, kalau celana cewek lebih murah Rp 3,2 per bal dan kalau harga satuannya Rp 20-30 ribu," jelas ucok.
Penelusuran merdeka.com di Priok, harga satu bal pakaian bayi ditawarkan dengan harga Rp 700 ribu sementara pakaian bekas dewasa rata-rata Rp 1,2 juta. Namun tak mudah mengeluarkan barang itu dari pelabuhan, harga pun melambung.
Selain ucok, merdeka.com juga berbincang dengan seorang pedagang pakaian bayi dan jaket dewasa, Ujang (bukan nama asli). Ujang menuturkan, dirinya sudah 10 tahun berjualan pakaian bekas di Pasar Senen.
Ujang mengaku mendapati perubahan minat masyarakat terhadap pakaian bekas. Perubahan juga terjadi dari proses mendapatkan baju-baju bekas tersebut. Ujang mengatakan, semakin sulit mendapatkan baju-baju bekas untuk dijual ke masyarakat lantaran aparat mulai memperketat arus keluar masuk barang impor.
"Saya mah udah lama di sini, dulunya di bawah pinggir jalan, sekarang di sini deh, tapi enakan dulu jualannya rame, sekarang mah sepi, sekarang saya beli pakaian bayi per bal Rp 3,2 juta diantar orang importir dari Pelabuhan Priok. Kalau dulu kan kita ambil sendiri ke sana dan harga juga terjangkau gak sampe segitu, sekarang mah susah, di Pelabuhan dikuasain orang dalam karena statusnya ilegal kali tuh," keluh Ujang.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan akan menghentikan penyelundupan pakaian bekas dari luar negeri.
Baca SelengkapnyaSatgas impor ilegal hanya merazia atau melakukan tindakan pengamanan pada gudang-gudang importir.
Baca SelengkapnyaBea Cukai Riau kembali menangkap kapal pembawa pakai bekas impor yang masuk ke wilayah Indonesia
Baca SelengkapnyaPakaian impor ilegal tidak terdapat kode produksi dari negara pembuat. Selain itu, pakaian anak impor ilegal juga tidak dilengkapi bahasa Indonesia.
Baca SelengkapnyaAkibat serangan penyelundup itu, lima orang petugas Bea Cukai Sumut mengalami luka bakar.
Baca SelengkapnyaSeluruh barang ilegal hasil penindakan Satgas Pengawasan Barang Tertentu yang Diberlakukan Tata Niaga Impor itu, diperkirakan bernilai Rp46.188.205.400.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, dia belum menemukan bagaimana barang-barang impor ilegal ini bisa masuk ke Tanah Air.
Baca SelengkapnyaMengingat biaya bea masuk pakaian impor sekitar Rp60.000 per buah.
Baca SelengkapnyaMendag menyebut fenomena ini semakin mencolok, terutama di pusat-pusat perdagangan besar seperti Kapuk, Tanah Abang, dan Mangga Dua di Jakarta.
Baca SelengkapnyaTeten Masduki menyoroti masih maraknya penjualan pakaian bekas impor di pasaran.
Baca SelengkapnyaMendag menyebut saat ini marak warga negara asing yang berdagang di mal, pusat perbelanjaan atau pusat grosir besar.
Baca SelengkapnyaTim Patroli Laut Bea Cukai gagalkan penyelundupan balepressed
Baca Selengkapnya