Pedagang plastik di Bogor tewas terkena samurainya sendiri
Merdeka.com - Seorang pedagang plastik di Pasar Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat, tewas mengenaskan akibat luka bacok samurai miliknya sendiri. Peristiwa perkelahian yang melibatkan tiga orang itu terjadi pada Selasa (7/3) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB, saat aktivitas Pasar Bogor sedang ramai.
Kasat Reskrim Polres Bogor Kota, AKP Hendrawan Nugraha, mengatakan peristiwa perkelahian yang menewaskan pedagang itu belum diketahui motifnya.
"Kami masih mendalami, melakukan olah tempat kejadian perkara dan memeriksa sejumlah saksi," kata Hendrawan di Bogor, Selasa (8/3).
-
Kenapa polisi belum bisa pastikan motif pembunuhan? Awaluddin mengaku belum bisa memastikan kasus tersebut apakah pembunuhan atau perampokan. Ia menegaskan saat ini personel sedang melakukan penyelidikan.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa yang melakukan aksi penembak misterius? Masyarakat dan Media saat itu menyebut para eksekutor sebagai Petrus atau Penembak Misterius. Mereka yakin ada aparat negara di belakang aksi ini. Namun saat itu pemerintah menyangkal.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Hendrawan memaparkan, perkelahian itu melibatkan tiga orang, yakni Kusnali (42) dan anaknya Riski (17) dengan Rusyandi (48) pedagang plastik yang diketahui melakukan penyerangan awal.
Kronologis kejadian tersebut saat Kusnali dan anaknya Riski duduk-duduk di pedestrian Jalan Otista depan Pasar Bogor, tidak jauh dari gerbang utama Kebun Raya Bogor. Tiba-tiba, datang lima orang termasuk Rusyandi mengamuk dan menyerang anak Kusnali terlebih dahulu.
Karena tidak terima anaknya diserang, Kusnali melakukan perlawanan dan mencoba merebut samurai dari tangan pelaku penyerangan. Baku hantam terjadi antara keduanya di Jembatan Otista.
Keduanya saling menyerang menggunakan samurai yang direbut, hingga akhirnya Rusyandi tersungkur dan meninggal dunia setelah tertebas dengan samurai miliknya.
"Rusyandi tewas setelah dibacok dengan samurai di bagian kepala, sedangkan Kusnali dan anaknya mengalami luka serius akibat bacokan samurai," beber Hendrawan.
Saat ini Kusnali dan Riski dirawat di rumah sakit PMI Bogor, luka sangat serius dialami oleh Riski yang mengalami duka robek akibat tebasan samurai di bagian tangan, kepala dan tubuhnya. Luka serius juga dialami oleh Kusnali.
Untuk mengetahui motif dari penyerangan tersebut, aparat kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara, mengevakuasi jasad korban, serta membawa korban luka-luka ke rumah sakit PMI Bogor.
Seperti diberitakan Antara, beredar informasi sementara dugaan penyerangan dipicu karena rebutan lahan parkir dan usaha. Namun, polisi masih mendalami informasi tersebut dan untuk mengantisipasi kejadian serupa, aparat kepolisian melakukan patroli tertutup serta pengawasan di sekitar lokasi kejadian.
"Belum diketahui apakah karena rebutan parkir atau yang lain, masih kita dalami," tutupnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat peristiwa tersebut, tidak ada satu orang pun yang membantu korban dari amukan pelaku.
Baca SelengkapnyaSeorang pria tewas seusai terlibat perkelahian di Pasar Baru Bekasi, Jalan Ir H Juanda, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Rabu (27/12) pagi.
Baca SelengkapnyaKorban dianiaya dengan cara disiram diduga dengan air keras lalu dibacok dengan celurit.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku sama-sama terluka dan dilarikan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKapolsek Mampang Prapatan Kompol David Yunior Kanitero menjelaskan kronologi kasus tewasnya AM
Baca SelengkapnyaSementara korban dilarikan ke rumah sakit dan tewas tak lama dalam perawatan.
Baca SelengkapnyaPelaku langsung menyiram cairan yang diduga air keras ke tubuh korban
Baca SelengkapnyaHingga saat ini belum diketahui secara pasti permasalahan yang berujung insiden penusukkan.
Baca SelengkapnyaIbu rumah tangga menjadi korban peluru karet nyasar saat berboncengan dengan suami ke pasar.
Baca SelengkapnyaAkibat kejadian ini, polisi mengamankan satu orang yang diduga sebagai pelaku.
Baca SelengkapnyaPolisi menembak mati seorang maling spesialis pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang biasa membekali diri dengan bom ikan.
Baca SelengkapnyaPolisi telah memeriksa dua orang saksi. Sejauh ini, motifnya masih misterius.
Baca Selengkapnya