Pedagang sumbu kompor kini tergerus zaman
Merdeka.com - Ingin memasak menggunakan kompor kini tak lagi repot. Cukup putar atau colok, api langsung menyala. Praktis tentunya.
Ini berbeda dengan beberapa tahun lalu. Saat kebanyakan masyarakat masih menggunakan kompor yang menggunakan sumbu. Harus mengisi minyak tanah, lalu menghidupkan korek api.
Kini, kompor dengan bahan bakar minyak tanah itu tak lagi digunakan. Sebagian masyarakat sudah beralih ke kompor gas dan listrik. Praktis dan mudah.
-
Mengapa kompor minyak tanah dikonversi ke kompor gas? Tujuan utama konversi kompor minyak tanah menjadi kompor gas LPG untuk mengurangi subsidi. Sebab, biaya produksi minyak tanah setara dengan Avtur.
-
Siapa yang memanfaatkan energi listrik? Listrik telah menjadi salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
-
Mengapa banyak orang yang memilih pakai rice cooker untuk memasak? Selain praktis dan menghemat waktu, menggunakan rice cooker ternyata begitu mudah. Tak heran jika banyak orang yang semakin mengandalkan rice cooker untuk mengolah beragam bahan makan setiap harinya.
-
Kenapa mobil listrik semakin diminati? Di berbagai negara, termasuk Indonesia, mobil listrik semakin diminati karena keunggulannya yang ramah lingkungan dan efisiensi energi.
-
Bagaimana cara Ibu Persit menyalakan kompor minyak tanah? 'Ternyata nyalain kompor minyak tanah itu tidak semudah itu ya guys, beberapa kali aku nyoba dan mati lagi mati lagi,' ucap ibu Persit. 'Cuma memang kompor minyak tanah itu nggak asing, karena tahun 90-an lah mamaku juga masih masak pakai kompor minyak tanah. Tapi, kalau untuk aku masak pakai kompor minyak tanah ini pengalaman pertama banget,' lanjutnya.
-
Kenapa orang memilih sepeda listrik sebagai transportasi utama? Dengan fungsinya tersebut, banyak orang sudah mulai beralih ke sepeda listrik sebagai sarana transportasi utama untuk pergi ke warung, antar anak sekolah, hingga pasar sekitaran rumah.
Zaman sudah berubah. Masyarakat juga sudah berubah. Perubahan zaman inilah yang membuat salah satu pedagang sumbu kompor tergerus. Dagangan sumbu kompor tak seramai dulu.
"Ya karena sekarang kan sudah banyak kompor-kompor canggih selain kompor gas. Jadi memang enggak banyak pembelinya," ujar Fauzi, salah satu pedagang sumbu kompor di Pasar Kramatjati, Jakarta Timur, Fauzi saat ditemui di lapak tempatnya berdagang, Sabtu (4/5).
Pria berusia 23 tahun ini menuturkan, biasanya pembeli sumbu kompor dagangannya tersebut rata-rata para ibu-ibu yang masih takut menggunakan kompor gas. "Kan banyak tuh kejadian tabung gas suka meledak. Nah paling yang beli sumbu itu ya mereka yang masih takut gunain kompor gas," tutur pria asal Bogor tersebut.
Meski peminatnya tak sebanyak dulu, sumbu kompor tetap saja laku. Jika memasuki tahun ajaran baru, sumbu kompor dicari anak-anak sekolah.
"Biasanya sih rame kalau lagi MOS (masa orientasi siswa). Kan kalau pas MOS suka ada yang disuruh buat pakai tali sumbu kompor tuh," ujarnya.
Fauzi mengatakan, harga satu meter sumbu kompor sebesar Rp 2.000. Jika masuki tahun ajaran baru, harga sumbu kompor ia naikkan. "Tapi naiknya paling Rp 1000-Rp 2000," terangnya.
Fauzi merupakan satu-satunya pedagang sumbu kompor di pasar tersebut. "Enggak semua orang kok melupakan sumbu kompor, masih ada juga yang pakai kompor minyak. Makanya saya tetap dagang ini buat ngebantu agar mereka enggak kesusahan nyari sumbu," tandasnya yang juga menjual berbagai alat-alat kebutuhan rumah tangga. (mdk/has)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Alasan Dewan Energi usulkan orang kaya wajib pakai kompor listrik.
Baca SelengkapnyaPemberian kompor induksi ini bertujuan untuk mengurangi impor gas LPG.
Baca SelengkapnyaDapat Perintah dari Luhut, Konversi LPG ke Kompor Induksi Listrik Kembali Dilanjutkan Tahun Ini
Baca SelengkapnyaDalam skema transisi energi itu, PLN pun memiliki perhatian pada sisi hilir alias pola konsumsi energi.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang pria sedang membocorkan bahwa ada produk dari Swedia yang ternyata di jual di banyak warung Indonesia.
Baca SelengkapnyaMaraknya sepeda listrik tanpa wajib STNK dan surat uji tipe membuat masyarakat cenderung memilih sepeda listrik
Baca SelengkapnyaGas yang cepat habis menjadi salah satu kekurangan dari kompor gas. Tak sedikit ibu-ibu yang harus kerepotan karena gasnya cepat habis.
Baca SelengkapnyaBiarpun keadaan serba terbatas, tapi anak kos bisa tetap masak sat set mengandalkan peralatan dapur ini!
Baca SelengkapnyaMomen nyeleneh anak kos masak tak pakai kompor ini bikin geleng kepala.
Baca SelengkapnyaTujuan utama konversi kompor minyak tanah menjadi kompor gas LPG untuk mengurangi subsidi. Sebab, biaya produksi minyak tanah setara dengan Avtur.
Baca SelengkapnyaPenjual nasi goreng di Surabaya yang masih setia memasang petromaks di gerobaknya mencuri perhatian.
Baca SelengkapnyaHalim mengaku, jelang Hari Raya Idul Adha kali ini permintaan alat pemanggang sate meningkat hingga berkali-kali lipat dari biasanya.
Baca Selengkapnya