Pegang trofi Piala Dunia, Mensesneg diomeli staf FIFA
Merdeka.com - Setelah menyambut kedatangan para delegasi FIFA di Kantor Presiden, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diberikan kesempatan untuk memegang langsung trofi setinggi 36,8 sentimeter itu. Di depan kamera fotografer dan televisi, SBY pun mengangkatnya dibantu beberapa delegasi lainnya yang mengenakan sarung tangan.
Pantauan merdeka.com, Selasa (7/1), usai SBY memegang trofi tersebut, sejumlah menteri, staf dan wartawan diberikan kesempatan untuk berfoto bersama. Berbeda dengan SBY, mereka tidak dibolehkan untuk memegang trofi yang terbuat dari emas 18 karat dan beralaskan malasit itu.
Tak mau ketinggalan, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi juga ingin mengabadikan dirinya bersanding dengan trofi piala dunia itu. Setelah mengambil tempat, dirinya ingin diabadikan seolah-olah sedang memegang trofi tersebut dengan mengadahkan tangannya ke bagian kaca etalase yang berisi trofi tersebut.
-
Kenapa wajah tidak boleh disentuh sembarangan? Wajah memiliki kulit yang sensitif. Menyentuhnya dengan tangan yang tidak bersih dapat membawa kuman dan partikel kotoran mikro yang berpotensi menyebabkan iritasi bahkan luka.
-
Kapan orang dilarang main? Cerita mitos ini agak seram jika dibandingkan yang lainnya. Anak-anak dilarang main saat magrib. Kalau masih ada di luar rumah, harus segera pulang. Kalau tidak, nanti akan dibawa oleh wewe gombel.
-
Kenapa petugas kebersihan marah? Woyyyyy.. kalo buang sampah liat-liat dong. Jangan buang sampah seenaknya. Hargai saya kalo lagi kerja!
-
Siapa saja yang bisa ditegur? Pastikan niat Anda murni untuk memberikan nasihat demi kebaikan, bukan untuk mempermalukan atau menghina orang yang ditegur.
-
Siapa yang memberikan pesan merinding? Dalam kesempatan itu, Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menyampaikan kata sambutan hingga memberi pesan yang mampu bikin merinding.
-
Siapa yang protes wasit? Dirinya pun sempat melayangkan protes kepada wasit saat berada di lapangan, termasuk para pemain lain lantaran wasit dianggap sengaja memperpanjang waktu agar Bahrain bisa mencetak gol.
Tak pelak, tindakan itu pun mendapat teguran dari sejumlah delegasi yang tengah berjaga. Dirinya pun berlari sembari memberitahukan agar Sudi tidak menyentuhnya sembari mencoba melepaskan tangan Sudi dari balik kaca.
"Don't touch, don't touch (jangan pegang, jangan pegang)," teriak seorang staf FIFA kepada Sudi.
Sudi yang mengetahui larangan tersebut pun hanya tersenyum. Tak lama ia meninggalkan lokasi menyusul presiden yang sudah lebih dulu masuk ke dalam kantornya.
Dalam keterangan persnya di Jakarta, perwakilan The Coca-Cola Company Global Anna Maria Gazda menyebutkan, panitia hanya mengizinkan kepala negara dan tim pemenang memegang trofi tersebut. Dia beralasan, larangan itu dilakukan demi keamanan trofi dari tangan-tangan jail.
"Saya sangat berhati-hati. Tapi, kami tidak bisa menjelaskan secara lebih detail soal keamanan. Siapapun tidak mendapatkan kesempatan memegang trofi, kecuali kepala negara dan tim pemenang Piala Dunia," ujar Anna, Senin (6/1/2014).
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Karena tidak terindikasi narkotika, ketiga suporter itu diberikan imbauan setelahnya dilepaskan.
Baca SelengkapnyaHal itu guna, mengantisipasi potensi konflik yang mungkin terjadi selama pertandingan.
Baca SelengkapnyaViral aksi petugas di Laga Persib VS PSS Sleman copot bendera Palestina. Aksi tersebut diprotes penonton.
Baca SelengkapnyaSeorang suporter Israel tiba-tiba tak terima saat negaranya disebut oleh penonton lain di laga Olimpiade 2024 cabang sepak bola antara Mali vs Israel.
Baca SelengkapnyaRicuh bermula dari oknum suporter Persib Bandung yang melakukan penyerangan terhadap puluhan petugas keamanan (steward).
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang suporter Persija yang disuruh ke Palestina karena membentangkan bendera Palestina di stadion.
Baca SelengkapnyaRibuan personel gabungan akan disebar untuk menjaga ketertiban di area sekitar stadion.
Baca SelengkapnyaPertandingan digelar Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta pada jumat (15/11) malam.
Baca SelengkapnyaPSSI mengecam keras aksi rasis oleh oknum pendukung Indonesia kepada pemain timnas Guinea U-23
Baca SelengkapnyaAksi guru ini diduga maraknya kekerasan yang dilakukan wali murid.
Baca SelengkapnyaMenginstruksikan kepada personel yang terlibat pengamanan untuk tetap humanis.
Baca SelengkapnyaTragedi sepak bola kembali terjadi di Peru. Petir menewaskan satu pemain dan melukai beberapa lainnya.
Baca Selengkapnya