Pegawai BUMN di Tangerang Nyambi Edarkan Senpi Rakitan, Jual Rp4 Juta Bonus Amunisi
Merdeka.com - Polres Kota Tangerang membongkar perakitan senjata api ilegal dan pemasok amunisi untuk dijualbelikan bebas di Tangerang. Polisi sebelumnya telah mengamankan EC dan JP yang merupakan jaringan dari tersangka PAG (54).
"Kami amankan tersangka PAG (54) warga Pasar Kemis Kabupaten Tangerang, terbukti melakukan bisnis ilegal perakitan senpi dan pemasok amunisinya," kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, Selasa (28/1).
Dia menjelaskan, PAG yang merupakan pegawai BUMN merupakan jaringan dari pelaku EC dan JP yang diamankan Sat Reskrim Polresta Tangerang sebelumnya. Para pelaku memiliki peran masing-masing dalam menjalankan bisnis terselubung tersebut.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Apa yang dijual oleh pelaku di Tasikmalaya? 'Ketiganya terlibat dalam penyalahgunaan sediaan farmasi berupa obat jenis tramadol dan eximer,' ungkap Bripka Triana Anggasari, juru bicara Mapolres Tasikmalaya, saat konferensi pers di Mapolres Tasikmalaya pada Jumat (1/11/2024).
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Kapan Kemendag memusnahkan barang ilegal? Kementerian Perdagangan (Kemendag) sepanjang tahun 2023 telah memusnahkan ratusan miliar barang impor ilegal.
-
Mengapa Kemendag memusnahkan barang ilegal? Menteri yang akrab disapa Zulhas ini menjelaskan, pemusnahan tersebut dilakukan merupakan upaya Kemendag guna melindungi konsumen dalam negeri.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
"Pelaku ini satu kelompok dengan dua pelaku sebelumnya. Dia ini bertugas sebagai pemasok amunisi atau peluru. Tidak hanya itu, dia juga membuka jasa merakit senjata api dari airsoft gun," kata dia.
Pelaku mengaku telah menjalankan bisnis ilegal itu selama 6 bulan. Pelaku menjual senpi rakitan itu seharga Rp4 juta.
"Setiap senpi rakitan dihargai Rp4 juta, berikut dengan bonus amunisi sebanyak 6 buah," ujar dia.
Sementara untuk harga amunisi dijual pelaku Rp1 juta. Barang-barang ini juga didapatkan dari pasar gelap dan situs belanja online.
Senjata rakitan itu juga dipasarkan bersama kedua rekannya yang sebelumnya sudah diamankan, yakni EC dan JP. Pemasarannya melalui situs online dan pengirimannya melalui pos.
Dari tangan pelaku polisi menyita 1.105 amunisi, 4 senjata api rakitan, dan 34 senjata replika dan air soft gun. Akibat perbuatannya pelaku disangkakan Pasal 1 ayat 1 UUD Darurat tahun 1951 dengan ancaman hukuman penjara maksimal 20 tahun penjara atau hukuman mati.
2 Pelaku Ditangkap
Dua pemuda asal Pasar Kemis Kabupaten Tangerang, diciduk Polres Kota Tangerang. Keduanya diringkus lantaran terbukti merakit dan memperdagangkan senjata api ilegal dipasarkan melalui marketplace daring.
"Dua pelaku berinisial EC dan JEP diamankan di Perumahan Asri, Pasarkemis, karena terbukti menjual hasil rakitan senpi melalui Tokopedia," kata Kapolresta Tangerang, AKBP Ade Ary Syam Indradi, Selasa (24/12).
Kedua pelaku mengaku merakit dan menjual senjata api selama setahun belakangan. Pelaku menyertakan amunisi sesuai tipe dan jenis saat memasarkan dagangannya.
Polisi menyita 11 pucuk senjata api sudah diupgrade dari airsoft gun, lima pucuk airsoft gun yang belum di upgrade dan 372 butir peluru kaliber 9, 38, 75 dan 22.
Pelaku keduanya dalam menjalankan bisnis ilegal tersebut, mengaku berbagi peran. Satu pelaku berinisial EC yang berprofesi sebagai pedagang bertugas merakit senpi dari senjata airsoft gun.
"Sementara pelaku JEP, berperan sebagai pembuat sparepart untuk meng-upgrade airsoft gun menjadi senpi. JEP sendiri bekerja sebagai operator mesin bubut di salah satu pabrik di Cikupa. Membuat silinder senpi atas perintah EC," terang Ade Ary.
Ade mengatakan tidak hanya silinder yang dibuat JEP, beberapa sparepart senjata api seperti magazine, laras dan firing pin dibuatnya. Lanjutnya, keduanya menjual bebas senpi tersebut dengan harga yang bervariasi, mulai Rp11-13 juta.
"Mereka juga menerima order upgrade dari airsoft gun ke senpi melalui Tokopedia dengan harga Rp2-3 juta dan mendapatkan bonus 25 butir amunisi," tandas dia.
Ade menambahkan kedua pelaku yang hanya lulusan SMK itu sudah menjual senpi rakitan itu tiap bulannya 1 hingga 2 unit senpi. Lanjutnya, para pelaku pun telah beroperasi selama setahun.
"Keuntungannya masih dikembangkan petugas. Yang pasti keduanya bisa merakit senpi melalui youtube," katanya.
Atas perbuatannya kedua pelaku dijerat pasal 1 ayat 1 UU Darurat tahun 1951 tentang kepemilikan senpi dan amunisi secara ilegal dengan hukuman maksimal kurungan seumur hidup.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polda Metro Jaya membongkar sindikat penjualan senjata api ilegal hasil kerja sama dengan TNI Angkatan Darat.
Baca SelengkapnyaDari tangan LMP penyidik menyita beragam jenis senjata airgun mulai dari airgun baikal, glock, revolver yang siap untuk dimodif jadi senpi
Baca SelengkapnyaDua petani asal Banyuwangi berbisnis senjata api ilegal. Begini nasibnya sekarang.
Baca SelengkapnyaRencananya paket akan dipecah menjadi beberapa sachet. Satu sachet kecil berisi satu gram.
Baca SelengkapnyaTeranyar, polisi mengungkap sindikat produsen tembakau sintetis di wilayah Kota Tangerang Selatan
Baca SelengkapnyaPolisi meringkus empat pelaku penyalahgunaan pupuk bersubsidi untuk dijual secara ilegal. Barang bukti diamankan 17,2 ton pupuk bersubsidi.
Baca SelengkapnyaSenjata api modifikasi kreaksi pabrikan di Semarang ini dipasarkan via platform e-commerce.
Baca SelengkapnyaDari puluhan senjata dibongkar polisi dan TNI itu, beberapa senjata di antaranya merupakan hasil modifikasi.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara Densus 88 Polri Kombes Aswin Siregar buka suara terkait sejumlah senjata api milik DE, karyawan BUMN terduga teroris di Bekasi.
Baca SelengkapnyaKasus MG terungkap setelah adanya laporan dari masyarakat.
Baca SelengkapnyaSenjata api ilegal itu dijualbelikan di marketplace setelah mendengarkan pengakuan para tersangka.
Baca Selengkapnya