Pegawai Dinas Kelautan & Perikanan Kaltim ditemukan tewas dengan mulut berdarah
Merdeka.com - Koko Hadiwibowo (31), pegawai di lingkungan Pemprov Kalimantan Timur, ditemukan tewas tertelungkup di kamar tidurnya di Jalan Padat Karya RT 10, Bengkuring, Samarinda Utara. Selain itu mulut korban mengeluarkan darah saat ditemukan.
Keterangan diperoleh, Koko ditemukan sekira pukul 11.30 Wita oleh warga yang bermaksud mencarinya. Namun belakangan, dia ditemukan tidak bernyawa di atas tempat tidurnya dengan hanya mengenakan celana pendek.
Informasi Koko sudah tidak bernyawa menyebar dengan cepat. Relawan siaga bencana, bergegas mendatangi rumah Koko, dan melakukan proses evakuasi sekira pukul 12.15 Wita.
-
Siapa yang tinggal di rumah itu? Salah seorang penghuni bernama Rasya memiliki pengalaman tersendiri tinggal di rumah yang berdampingan dengan area kuburan.
-
Siapa yang tinggal di kolong rumah? 'Biasanya suara itu terdengar larut malam, dan kami mengira itu hanya hewan yang berada di kolong rumah,' ungkap Ricardo Silva, menantu pemilik rumah tersebut. 'Suara-suara itu mirip ketukan, seperti saat istri saya berjalan, dan terdengar seperti suara balasan dari bawah rumah, sehingga dia berkata, 'kamu tahu ada yang salah'.'
-
Dimana keluarga ini tinggal? Rumah yang ia tempati merupakan warisan orang tuanya. Jalan berliku harus dilalui untuk sampai di rumah Kasimin. Perjalanan kemudian harus dilanjutkan dengan berjalan kaki menuruni tebing.
-
Siapa yang tinggal di rumah tersebut? Jadi Tempat Tinggal Bangunan ini dulunya menjadi tempat tinggal Cut Nyak Dien bersama Teuku Umar selama kurang lebih 3 tahun lamanya.
-
Dimana rumah itu ditemukan? Dilansir dari laman Newsweek, hunian persegi panjang itu ditemukan oleh para peneliti dari Akademi Ilmu Pengetahuan Austria (ÖAW) di Svinjarička Čuka, Serbia, yang terletak di wilayah Balkan di Eropa tenggara.
-
Siapa yang menemukan makam ibu dan anak? Sumber: Arkeonews Makam ini ditemukan 2004 selama proyek pembangunan di daerah yang dikenal sebagai pemakaman Romawi kuno di timur kota Ovilava (kini Wels di Austria Hulu).
"Diinformasikan dari warga, jadi kami lakukan proses evakuasi. Diperkirakan, (kematiannya) sudah lebih dari 6 jam," kata salah seorang relawan dari Peduli Lingkungan (Pelik) Kota Samarinda, Mujadi kepada wartawan di RSUD AW Syachranie, Jumat (15/9).
"Ya, di mulutnya ada mengeluarkan darah. Jadi soal hal lainnya sebab kematiannya, dalam penyelidikan kepolisian," tambahnya.
Masih di rumah sakit, Evi (40), rekan kerja dari ibu kandung Koko, pun dibikin terkejut anak temannya yang ditemukan tidak bernyawa di kamarnya.
"Dia (Koko Hadiwibowo) kerja di Dinas Kelautan dan Perikanan provinsi," katanya.
Belum diketahui jelas penyebab kematian Koko. Namun menurut Evi, Koko tinggal bersama dengan 4 anaknya di rumah yang sekarang ditinggalinya.
"Orangtuanya tinggal di Gang Ahim (Jalan KH Wahid Hasyim)," terang Evi.
Saat ini kematian Koko masih dalam penyelidikan Polsekta Samarinda Utara. Saat ini jenazahnya masih berada di kamar jenazah RSUD Abdul Wahab Syachranie Samarinda. (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Empat bocah malang itu dibunuh oleh ayah kandungnya sendiri
Baca SelengkapnyaWarga yang penasaran masuk ke rumah dan menemukan satu mayat. Warga akhirnya melapor ke polisi dan ditemukan tiga mayat lagi di rumah tersebut.
Baca SelengkapnyaSeorang ayah ingin mengakhiri hidupnya, setelah mengetahui empat anak yang dikunci di dalam kamar mandi tewas.
Baca SelengkapnyaPenemuan mayat empat anak tersebut diketahui usai warga mencium bau busuk.
Baca SelengkapnyaMelihat kondisi korban, diyakini keempatnya sudah tewas lebih dari tiga hari.
Baca SelengkapnyaAroma menyengat seperti bau bangkai masih tercium di sekitar rumah tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut, keempat korban merupakan anak dari P dan D.
Baca SelengkapnyaG selaku eksekutor datang mensurvei dan memastikan lokasi terlebih dahulu.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu rumah tangga bernama Dewi (37) dan dua anaknya meninggal dunia saat rumah yang mereka tempati di Gampong Sungai Kuruk III, Seruway, Aceh Tamiang.
Baca SelengkapnyaDewan Pers meminta polisi hingga tim membentuk tim investigasi untuk menyelidiki kematian Rico Sampurna.
Baca SelengkapnyaUntuk kemungkinan tewasnya empat bocah, karena kekurangan makanan atau mati karena kelaparan.
Baca SelengkapnyaAroma anyir seperti bau bangkai mengitari kediaman keluarga tersebut setelah empat anak ditemukan tewas pada Rabu (6/12).
Baca Selengkapnya