Pegawai hotel di Kuta tak terbukti lecehkan bule Selandia Baru
Merdeka.com - Polisi memastikan tidak ada unsur pelecehan seksual yang diduga dilakukan pegawai Hotel Ramada Bali berinisial ADR (31) terhadap bule Selandia Baru, Aneta Katarina Jones (29). Kasus ini mencuat setelah viral unggahan akun Facebook bernama Aneta Baker.
Kapolsek Kuta, Kompol I Nyoman Wirajaya menjelaskan bahwa dalam video berdurasi 8 menit dan 25 menit tersebut, ADR tidak menyebut kata-kata pelecehan seksual.
"Di rekaman itu tidak ada kata-kata seronok. Kita sudah melakukan pengecekan pada video itu ternyata tidak ada ucapan yang kontennya itu pelecehan," ucap Wirajaya kepada wartawan di Mapolsek Kuta, Selasa (6/2).
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
-
Siapa yang diduga mencabuli santriwati? Seorang ustaz inisial FS (34 tahun) yang mengajar di salah satu dayah (pesantren) di Kabupaten Aceh Utara, Aceh, ditangkap polisi. Dia diduga mencabuli santriwatinya.
-
Siapa yang melakukan pelecehan terhadap korban? Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto menyampaikan bahwa peristiwa pelecehan seksual dilakukan oleh pelaku hingga korban mengalami kehamilan terjadi di wilayah Kabupaten Bandung Barat.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Saat video itu banyak ditonton masyarakat luas, tim gabungan Polda Bali, Polresta Denpasar dan Polsek Kuta melakukan penyelidikan terhadap rekaman video tersebut.
"Kita sudah cek dan kita putar berulang-ulang tidak ada kita menemukan kata-kata yang fokus kepada Blow job. Saat ini, ADR kita wajibkan melapor sementara untuk penyelidikan lebih dalam. Kalau untuk proses hukum kami belum menemukan pasal yang tepat, dan belum ada unsur pidana," jelas Kapolsek.
Kasus dugaan pelecehan seksual bermula saat Aneta Baker menginap di hotel yang berlokasi di Jalan Sunset Road Kuta itu, Rabu (31/1) sekitar pukul 17.00 WITA. Kemudian Aneta Katarina mendatangi front office untuk meminta refund atau pengembalian uang atas ekstra bed yang tidak digunakan.
Namun ADR sempat menjelaskan kepada Aneta Katarina, bahwa refund tidak bisa dikembalikan karena bukan kesalahan pihak hotel, melainkan kesalahan Aneta karena telah memesan extra bed. Kemudian secara spontan ADR menawarkan kepada Aneta Katrina dengan membantu untuk pengembalian uang tersebut dengan uangnya sendiri dengan syarat diduga mengatakan blow job.
Aneta Katrina yang sempat merekam percakapan itu, kemudian mengunggah video tersebut. Sehingga menjadi viral di media sosial.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menghentikan penyelidikan kasus dugaan pelecehan seksual yang dilaporkan mahasiswi kampus ternama yang sedang menjalani program PKL di salah satu hotel.
Baca SelengkapnyaMereka sempat menikmati hiburan dan minum alkohol hingga pukul 01.00 WITA Kamis (8/2).
Baca SelengkapnyaBule Rusia tersebut juga sudah dilakukan pemeriksaan kejiwaan di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaMenurut Sandi, ritual itu ternyata terjadi di daerah Kabupaten Karangasem, bukan di Ubud Kabupaten Gianyar.
Baca SelengkapnyaPihaknya melakukan operasi pengawasan di dua lokasi berbeda yakni Seminyak dan Kuta.
Baca SelengkapnyaBeredarnya video porno itu tentu meresahkan karena dianggap mencoreng nilai dan norma-norma yang ada di Bali.
Baca SelengkapnyaKetiganya menggunakan visa izin tinggal dan bekerja saat memasuki Bali.
Baca SelengkapnyaSandiaga menyerukan kepada sejumlah wisatawan, bahwa berwisata di Indonesia masih sangat nyaman, aman serta menyenangkan terutama bagi wisatawan solo wanita.
Baca SelengkapnyaDiduga pelaku juga melakukan kekerasan fisik terhadap korban
Baca SelengkapnyaSeorang WN Australia berinisial LAK (43) menjadi korban penusukan di Fox & Rabbit Bar and Restaurant, Kuta, Badung, Bali. Pelaku rekannya sesama WN Australia.
Baca SelengkapnyaSeorang pria WN Rusia, LK (51) ditangkap petugas Kantor Imigrasi Kelas II TPI Singaraja, Bali, karena kerap bikin onar dan meresahkan masyarakat.
Baca SelengkapnyaPelaku mengakui perbuatannya tersebut dan dalam pengaruh minuman keras.
Baca Selengkapnya