Pegawai SD di Kupang Ditemukan Tewas Bunuh Diri Pakai Kabel Listrik
Merdeka.com - BMN (22), seorang warga yang tinggal di pasar Oeba, Kelurahan Fatubesi, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur ditemukan tewas, Kamis (15/11) malam. Korban tewas dengan cara gantung diri menggunakan kabel listrik yang diikat pada kayu di dalam kamarnya.
Korban merupakan tenaga tata usaha pada salah satu sekolah dasar swasta di Kelurahan Airnona Kota Kupang dan merupakan salah satu mahasiswa sebuah fakultas di Universitas Muhammadiyah Kupang.
Daniel N (16), adik korban mengaku kalau pada Kamis (25/11) siang sekitar pukul 13.30 Wita, saat pulang sekolah dan masuk rumah ia sempat menegur korban.
-
Bagaimana korban gantung diri? Korban tergantung tali nilon warna biru yang ikatkan ke tiang penahan atap tenda terbuat dari besi ukuran 2x4 cm.
-
Kenapa korban gantung diri? 'Korban ditemukan tewas gantung diri di lapak pasar. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuhnya,' ungkap Kapolres Musi Rawas AKBP Andi Supriadi.
-
Bagaimana kondisi korban bunuh diri? Meski kolam yang dikelola oleh warga sekitar tidak terlalu dalam. Namun, ketika warga mengevakuasi korban bunuh diri sering dijumpai dengan kondisi tubuh yang hanya tinggal tulang saja dan sudah tidak berbentuk normal.
-
Mengapa tidak ada kerangka manusia di dalam makam? Selain itu, menurut para ilmuwan, beberapa makam menjadi target perampokan sehingga tidak ada jasad manusia di dalamnya.
-
Kenapa wanita itu dimakamkan tanpa benda? 'Fakta bahwa dia tidak memiliki apa-apa adalah hal yang sangat tidak biasa,' kata arkeolog dari Kantor Monumen Pelestarian dan Arkeologi Negara Bagian Saxony-Anhalt, Felix Biermann. Dia juga mengatakan, wanita tersebut kemungkinan menganut agama Kristen, sedangkan pria tersebut orang yang tradisional. Sehingga wanita tersebut dikubur tanpa benda-benda miliknya.'Dalam agama Kristen, penambahan semacam ini dihindari,' kata Biermann.
-
Kenapa mayat-mayat di kuburan massal itu tidak menunjukkan tanda kekerasan? 'Tulang-tulang pada jasad tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda kekerasan, yang membuat kita memiliki dua alasan alternatif untuk kematian ini kelaparan atau wabah penyakit,' jelas Mathew Morris, Kepala proyek arkeologi di Universitas Leicester, seperti dikutip dari The Guardian, Senin (18/11).
Kemudian korban masuk kembali ke dalam kamar mengambil jaket dan setelah memakai jaket korban langsung menutup pintu kamarnya. Sekitar pukul 18.00 Wita, ibu korban hendak masuk ke dalam kamar untuk berganti pakaian.
Namun saat pintu diketuk sebanyak lima kali, tidak ada jawaban dari korban. Ibu korban meminta Daniel untuk naik ke atas meja makan dan melihat ke dalam kamar.
Saat Daniel melihat ke dalam kamar ia kaget, karena menemukan korban sudah dalam keadaan tergantung menggunakan kabel listrik berwarna putih, yang diikat pada sebuah kayu.
Kabel tersebut diikat pada leher dengan posisi tergantung menggunakan jaket warna hitam dan celana pendek warna abu-abu.
Setelah mengetahui bahwa korban telah bunuh diri, Daniel langsung memberitahukan kepada kedua orang tua mereka serta warga sekitar.
Orang tua korban dan warga sekitar langsung mendobrak pintu kamar.Mereka langsung memotong jeratan kabel yang diikat pada kayu balok yang berada di dalam kamar, lalu melepas simpul yang terikat pada leher korban untuk diturunkan.
Warga lain kemudian melaporkan ke Polsek Kelapa Lima. Kapolsek Kelapa Lima, Kompol Sepuh Siregar bersama anggota dan piket SPKT serta anggota Bhabinkamtibmas Kelurahan Fatubesi langsung ke lokasi kejadian.
Saat Kapolsek Kelapa Lima, Kanit Reskrim dan anggota tiba di lokasi kejadian, jenazah korban sudah diturunkan oleh keluarga dan warga sekitar.
Anggota Polsek Kelapa Lima dan petugas identifikasi Polres Kupang Kota ke lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara.
Dari hasil pemeriksaan luar, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Hanya ada bekas jeratan kabel pada leher.
"Korban murni meninggal karena gantung diri. Tidak ditemukan unsur dan tanda kekerasan pada tubuh korban," ujar Kapolsek Kelapa Lima, Kompol Sepuh Siregar, Kamis (25/11) malam.
Polisi juga memastikan tidak ada indikasi korban dibunuh namun murni gantung diri. Walau demikian, polisi akan mendalami latar belakang korban bunuh diri.
"Kita dalami mungkin ada masalah pribadi atau sakit, namun pada dasarnya keluarga menerima kematian korban," jelas Sepuh Siregar.
Polisi juga menemukan beberapa resep dan obat di kamar korban, sehingga polisi masih mengecek keterkaitan hal tersebut. Keluarga juga ikhlas menerima kematian korban dan menolak dilakukan otopsi.
Keluarga kemudian membuat surat pernyataan penolakan otopsi sehingga pihak kepolisian menyerahkan jenazah korban ke pihak keluarga.
Polisi juga mendapatkan informasi kalau selama ini korban mengalami sakit lambung akut, yang sudah diderita korban sejak dua tahun lalu.
Korban juga rutin kontrol dan berobat ke rumah sakit umum S. K Lerik Kota Kupang. Adik korban juga mengakui kalau selama ini korban selalu tertutup. "Saat mama tanya soal sakitnya, korban juga tidak menceritakan," tutup Sepuh Siregar.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari hasil pemeriksaan dokter Puskesmas bocah itu diperkirakan meninggal dunia tengah malam
Baca SelengkapnyaAda luka lebam di dada, lecet di leher, dan luka di kepala korban diduga akibat benda tumpul.
Baca SelengkapnyaJasad korban telah dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati untuk di visum
Baca SelengkapnyaKoordinasi dilakukan dengan tim dari Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan tentang dugaan penyebab kematian dokter asal Tegal itu.
Baca SelengkapnyaPelaku berhasil ditangkap pada Jumat (25/10) dini hari.
Baca SelengkapnyaJenazah itu diketahui atas nama inisial RA yang berusia 40 tahun.
Baca SelengkapnyaPada 22 September 2024, korban pergi dari pondok dan pulang ke rumahnya. Tapi diantarkan kembali oleh orangtuanya tapi kabur lagi.
Baca SelengkapnyaSebelum ditemukan tewas, korban pergi dari rumah sejak 6 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaPembunuh Siswa SMP Tewas di Lapas Palembang, Ada Bekas Jeratan di Leher dan Kaki
Baca SelengkapnyaBerdasarkan ciri-cirinya, pria itu telah berumur 35
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan dokter kepada kepolisian, korban dibawa ke rumah sakit dalam kondisi tak bernyawa.
Baca SelengkapnyaKapolsek Kota Singaraja, Kompol Made Agus Dwi Wirawan mengatakan, bahwa peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (8/8) sekitar pukul 07:00 WITA
Baca Selengkapnya