Pegiat Lingkungan Somasi Gubernur Jabar, Jateng dan Jatim
Merdeka.com - Direktur Eksekutif Ecoton, Prigi Arisandi menyampaikan, para gubernur di Pulau Jawa telah gagal mengelola kebersihan sungai karena diduga melakukan pembiaran terhadap pencemaran dari hasil ekspedisi sungai yang dilakukan pihaknya. Para gubernur tersebut adalah mereka yang memimpin provinsi di tiga sungai yaitu Sungai Brantas di Jawa Timur, Sungai Bengawan Solo di Jawa Tengah dan Sungai Citarum di Jawa Barat.
"Dalam ekspedisi sungai kami menemukan sungai-sungai ini tertekan, padahal 60% populasi Indonesia ada di Jawa, semua butuh air bersih, semua industri butuh bahan baku air sehingga mereka memeras ketiga sungai ini," katanya saat jumpa pers daring bersama WALHI, Selasa 12 April 2022.
Dia melanjutkan, penelitian pihaknya tidak sebatas ekspedisi sungai melainkan juga melakukan sebuah penelitian terhadap kotoran manusia atau feses di dalam tubuh masyarakat yang tinggal di kawasan Citarum, Ciliwung, Bengawan Solo dan Berantas.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang buang air kecil? Aturan ini terinspirasi dari penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa teknik mesin di Institut Teknologi Georgia.
-
Di mana penelitian dilakukan? Pada 2005, penggalian di Varnhem, Swedia, menemukan reruntuhan gereja Kristen.
-
Dimana penelitian dilakukan? Studi tersebut melibatkan 1.650 partisipan dari berbagai budaya, termasuk 373 orang dari Tiongkok, 474 dari Jerman, 401 dari Meksiko, dan 402 dari Amerika Serikat.
-
Siapa yang melakukan penelitian? Para peneliti dari Universitas Cincinnati menangkap tiga ekor piton Burma di sekitar Taman Nasional Everglades, lalu mengukur ukuran rahang mereka. Salah satu dari ular tersebut memiliki panjang tubuh mencapai 5,8 meter, menjadikannya piton terpanjang yang pernah tertangkap di Florida, meskipun bukan yang terberat.
"Kita mengambil 103 sampel kotoran manusia sebanyak 10 gram, lalu kita menemukan rata-rata ditemukan 17-20 partikel mikro plastik di dalam feses manusia," rincinya.
Prigi meyakini, temuan tersebut menguatkan bukti tentang keadaan sungai di Jawa yang sedang tidak baik-baik saja atau sedang sakit. Hal itu terlihat dari temuan data pencemaran dari total 8 juta ton sampah plastik dihasilkan oleh penduduk Indonesia, hanya 3 juta ton yang mampu dikelola pemerintah, sisanya dibakar, dibuang ke alam, dan 2,6 juta ton dibuang ke sungai.
"Oleh karena itu kita melakukan upaya litigasi untuk menggugat para gubernur di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Kita menggugat ketiga gubernur ini karena kita anggap mereka lalai membiarkan sungai-sungai kita, sungai-sungai penting di Jawa yang menjadi suplai irigasi bagi 50% stok pangan nasional dan juga bahan baku PDAM di Solo, Jakarta, Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik itu dibiarkan terancam, mengancam kesehatan masyarakat yang mengonsumsinya," tutupnya.
Reporter: M Radityo/Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Daerah aliran sungai (DAS) Citarum Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, kini menjadi lautan sampah.
Baca SelengkapnyaFakta di Balik Tercemarnya Sungai Bengawan Solo, Bencana Rutin Tiap Tahun.
Baca SelengkapnyaKali penuh sampah jadi pemandangan sehari-hari warga bantaran ciliwung di Tanah Abang
Baca SelengkapnyaKondisi Sungai Citarum semakin membaik. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta pemerintah pusat tetap berperan menanggulangi pencemaran di sungai itu.
Baca SelengkapnyaAliran Sungai Citarum yang berada di Jembatan Babakan Sapan (BBS) Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, kembali menjadi sorotan. Sungai itu viral tertutup sampah.
Baca SelengkapnyaKali Code memiliki potensi resistensi antibiotik di beberapa lokasi.
Baca SelengkapnyaGaya Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengecek program Citarum Harum bersama Kasad Jenderal Maruli Simanjuntak mencuri perhatian.
Baca SelengkapnyaWali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan kabupaten lain untuk mengatasi pencemaran di Sungai Bengawan Solo.
Baca SelengkapnyaMochamad Ridwan Kamil, meresmikan Gedung Laboratorium Lingkungan Jawa Barat
Baca SelengkapnyaSungai Cileungsi mulai menghitam, mengeluarkan bau tak sedap hingga matinya ikan-ikan di sana diduga disebabkan tercemar.
Baca SelengkapnyaUntuk membangun kembali memori kolektif masyarakat tentang hubungan manusia dengan alam yang diwujudkan melalui berbagai kegiatan
Baca SelengkapnyaSejumlah pemuda Bangkalan bersih-bersih area jembatan Serdang dan kewalahan mengangkut gunungan popok bayi.
Baca Selengkapnya