Pegiat Surabaya demo tuntut pembongkaran rumah Bung Tomo diusut
Merdeka.com - Puluhan pemerhati sejarah, budayawan, dan seniman melakukan aksi unjuk rasa di Jalan Gubernur Suryo, depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (9/5). Mereka menuntut tanggung jawab pemerintah soal bangunan rumah merangkap Radio Pemberontakan Bung Tomo, di Jalan Mawar nomor 10, Surabaya, yang kini rata dengan tanah.
"Apa yang dilakukan teman-teman Surabaya ini merupakan bentuk kepedulian mengenai cagar budaya yang hilang. Apalagi bangunan rumah Bung Tomo itu mempunyai nilai sejarah perjuangan arek-arek Suroboyo di tahun 1945," kata seorang pemerhati bangunan cagar budaya, Kuncarsono Prasetyo, Senin (9/5).
Kuncarsono mengatakan, rumah itu pada 1945 berfungsi sebagai corong informasi memberikan semangat para pemuda Surabaya.
-
Apa saja peninggalan Bung Karno di rumahnya? Di dalam bangunan, banyak sekali barang-barang peninggalan Bung Karno yang sampai saat ini masih awet. Di antaranya yaitu sepeda onthel, satu set kursi yang ada di ruang tamu, lemari makan, bahkan surat cinta yang ia tulis untuk Fatmawati, dan beberapa perabotan klasik lainnya.
-
Kenapa rumah Bung Karno di Bengkulu direnovasi? Rumah itu harus direnovasi terlebih dahulu karena bekas disewa Belanda.
-
Dimana Rumah Bersejarah itu berada? Rumah sederhana itu berada di lereng Gunung Prau sebelah timur, tepatnya di Desa Purwosari, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal.
-
Apa yang ada di dalam Rumah Bersejarah itu? Di sana masih terdapat foto-foto jadul. Salah satu foto hitam putih memperlihatkan Raden Mas Ari Sumarmo yang masih kecil. Di samping itu terdapat banyak benda-benda asli peninggalan zaman dulu seperti kursi, guci, dan mesin jahit.
-
Siapa pemilik Rumah Bersejarah itu? Saat itu pemilik rumah tersebut adalah Raden Mas Ari Sumarmo Sastro Dimulyo.
-
Siapa pemilik rumah pengasingan Bung Karno? Ternyata, rumah megah bercat putih itu milik seorang pengusaha keturunan Tionghoa yang bernama Tjang Tjeng Kwat.
"Bahkan, berkat rumah radio Bung Tomo itu, arek Suroboyo bersatu melakukan perlawanan dengan sekutu untuk mengusir penjajah," ujar Kuncarsono.
Usai melakukan aksi, massa bergerak menuju kantor Polrestabes Surabaya. Mereka mendesak polisi mengusut tuntas pembongkaran bangunan cagar budaya itu.
Baca juga:
Polisi akhirnya terima laporan soal pembongkaran Radio Bung Tomo
Radio Bung Tomo sudah rata, bukti tak cinta sejarah bangsa?
Ini penampakan rumah radio pemberontakan Bung Tomo rata dengan tanah
Polrestabes Surabaya mulai garap kasus pembongkaran Radio Bung Tomo
DPRD curiga alasan Pemkot Surabaya kecolongan soal radio Bung Tomo (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mirisnya bangunan cagar budaya ini dihancurkan untuk pembangunan mall
Baca SelengkapnyaMasjid ini dulunya merupakan bagian dari kompleks alun-alun Surabaya
Baca SelengkapnyaAksi bertajuk 'Mimbar Bebas Selamatkan Demokrasi' ini digelar untuk menentang praktik politik dinasti di tanah air.
Baca SelengkapnyaRumah itu dulunya jadi tempat menyiapkan strategi perang dan tempat latihan militer
Baca SelengkapnyaSebuah stasiun radio yang berada di Kabupaten Bener Meriah ini sangat berjasa besar dalam menyiarkan semangat perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaKeberadaan makam keramat palsu ini sempat viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaHotel ini merupakan simbol perlawanan rakyat dan santri Jawa Timur mengusir penjajah.
Baca SelengkapnyaRencana penculikan sudah disusun secara matang di salah satu gedung, Jalan Menteng Raya 31, Kelurahan Kebon Sirih, Kecamatan Menteng, Kota Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaDalam orasinya, mereka juga menolak pelanggaran HAM yang hingga saat ini masih banyak kasus yang belum terselesaikan.
Baca SelengkapnyaAliansi Mahasiswa Provinsi Banten (AMPB) menggelar mimbar rakyat di kampus Universitas Yuppentek Indonesia, Tangerang, Banten, Kamis (21/12/2023).
Baca SelengkapnyaRumah itu merupakan warisan keluarga yang telah diturunkan selama beberapa generasi
Baca SelengkapnyaSaid mengingat lagi pada 10 November 1945 lalu yang dikenal sebagai Pertempuran Surabaya menjadi puncak perlawanan rakyat Indonesia.
Baca Selengkapnya