Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pegunungan di Batu jadi tempat singgah migrasi burung elang

Pegunungan di Batu jadi tempat singgah migrasi burung elang Penyelamatan elang Jawa di Solo. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Pegunungan di Kota Batu, Jawa Timur, menjadi salah satu lokasi persinggahan Burung Elang saat terjadi migrasi tahunan. Ribuan burung Elang asal Tiongkok, Korea, dan Jepang pindah dari tempat mereka, tepatnya di belahan bumi utara melintasi Pulau Jawa.

I Made Astuti, pengamat burung Elang ProFauna Indonesia mengungkapkan, migrasi terjadi setiap tahun, akibat cuaca belahan bumi bagian utara sedang musim dingin. Mereka mencari tempat hangat, karena burung elang membutuhkan udara hangat.

"Selain itu, ketika cuaca dingin burung-burung tersebut kesulitan mencari makanan," ujar Astuti kepada wartawan saat pengamatan migrasi burung Elang di Gunung Banyak, Kota Batu, Kamis (5/11).

Migrasi itu terjadi setiap rentang antara September sampai Januari. Selama bulan itu, setiap hari bisa dilihat kumpulan Elang yang migrasi melintas berbagai negara. Salah satunya juga melintas Indonesia, termasuk Pulau Jawa.

"Tidak jarang mereka juga singgah di pegunungan yang ada di Kota Batu," kata Astuti.

Selain Pulau Jawa, mereka juga migrasi ke beberapa perbukitan di Bali, Flores, dan sejumlah daerah di Tanah Air. Jumlah mereka mencapai angka ribuan.

Pengamatan 1996, burung Elang yang migrasi lebih dari 20 ribu ekor dengan beragam jenis. Diperkirakan Elang yang melintas mencapai 1.000 sampai 3.000 ekor setiap hari.

Namun, kata Astuti, saat ini jumlah burung Elang yang migrasi semakin berkurang, hanya sekitar 10 ribu ekor. Penurunan sekitar 50 persen itu akibat lokasi yang tidak lagi nyaman untuk disinggahi.

"Beberapa tahun terakhir ini jumlahnya lebih sedikit, mungkin sekitar 10 ribuan. Salah satu faktornya karena kerusakan alam," lanjut Astuti.

Migrasi elang sendiri membawa keuntungan tersendiri bagi daerah yang disinggahi. Burung Elang yang dikenal sebagai predator itu, akan membantu mengendalikan populasi hama secara alami, seperti belalang, tikus, dan bajing.

"Secara ekologi bisa berfungsi mengendalikan hama di Indonesia. Burung elang itu membutuhkan hutan atau tempat singgah untuk bermalam mencari makan, jika hutan habis, akan sulit juga untuk singgah," ucap Astuti.

Elang termasuk burung atau satwa yang dilindungi. Secara keseluruhan, populasinya mencapai 70 jenis yang tersebar di dunia. Sementara di Indonesia memiliki sekitar 43 jenis tersebar di Sumatera, Jawa, dan Bali. Khusus di Jawa memiliki 19 jenis elang.

Selain di Gunung Banyak, kehadiran elang tersebut juga bisa dilihat di Pegunungan Biru dan Gunung Anjasmoro. Selama pengamatan di Pegunungan Banyak, Kota Batu, Astuti secara kasat mata dapat menyaksikan beberapa ekor bertengger di pohon dengan ketinggian 20 meter. (mdk/ary)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
⁠Kasad Maruli Terbangkan Elang di Hutan Sangga Buana Tempat Latihan Kostrad, Irfan Hakim: Dari Sini Mari Peduli
⁠Kasad Maruli Terbangkan Elang di Hutan Sangga Buana Tempat Latihan Kostrad, Irfan Hakim: Dari Sini Mari Peduli

Sebuah video memperlihatkan proses pelepasan burung elang Jawa di alam.

Baca Selengkapnya
Capai Tujuan SDG’s, KLHK dan PLN IP Lepasliarkan Elang Jawa yang Hampir Punah
Capai Tujuan SDG’s, KLHK dan PLN IP Lepasliarkan Elang Jawa yang Hampir Punah

Ini dilakukan sebagai komitmen korporasi dalam menjaga keanekaragaman hayati di Tanah Air.

Baca Selengkapnya
FOTO: Serunya Eduwisata di Taman Burung TMII Jagat Satwa Nusantara
FOTO: Serunya Eduwisata di Taman Burung TMII Jagat Satwa Nusantara

Taman Burung Jagat Satwa setidaknya memiliki 2.000 ekor lebih burung dengan tiga ikonik yaitu Elang Jawa, Merak Hijau, dan Udan Kacamata.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Cagar Alam Pulau Saobi, Suaka Alam Tersembunyi di Sumenep
Mengunjungi Cagar Alam Pulau Saobi, Suaka Alam Tersembunyi di Sumenep

Cagar Alam Pulau Saobi merupakan satu-satunya kawasan suaka alam terlindungi yang berada di Madura.

Baca Selengkapnya
Melihat Hewan Langka di Kawasan Hutan Lereng Gunung Slamet, Rawan jadi Incaran Pemburu Liar
Melihat Hewan Langka di Kawasan Hutan Lereng Gunung Slamet, Rawan jadi Incaran Pemburu Liar

Hutan lereng Gunung Slamet merupakan rumah bagi banyak jenis satwa langka.

Baca Selengkapnya
Penampakan Elang Raksasa Berburu Monyet untuk Makan Siang
Penampakan Elang Raksasa Berburu Monyet untuk Makan Siang

Berikut, adalah penampakan elang Filipina yang sedang menyantap monyet hasil buruannya .

Baca Selengkapnya
Mengintip Cara Hidup Elang Jawa, Burung dengan Penglihatan 8 Kali Lebih Tajam dari Manusia
Mengintip Cara Hidup Elang Jawa, Burung dengan Penglihatan 8 Kali Lebih Tajam dari Manusia

Satwa ini dianggap identik dengan lambang negara Republik Indonesia, yaitu Garuda.

Baca Selengkapnya
Mengenal Elang Flores, Hewan Endemik Kepulauan NTT yang Kini Terancam Punah
Mengenal Elang Flores, Hewan Endemik Kepulauan NTT yang Kini Terancam Punah

Hewan dengan nama latin Nisaetus Floris ini memiliki ukuran fisik yang besar hingga 71-82 centimeter.

Baca Selengkapnya
Desa di Kulon Progo Ini Jadi Wilayah Konservasi yang Dikelola secara Mandiri, Dihuni hingga 105 Jenis Burung
Desa di Kulon Progo Ini Jadi Wilayah Konservasi yang Dikelola secara Mandiri, Dihuni hingga 105 Jenis Burung

Kawasan konservasi itu memiliki wilayah geografis perbukitan. Di dalamnya terdapat banyak keragaman flora dan fauna.

Baca Selengkapnya
Potret Terkini Taman Nasional Alas Purwo, Satwa yang Terancam Punah Terus Berkembang Biak
Potret Terkini Taman Nasional Alas Purwo, Satwa yang Terancam Punah Terus Berkembang Biak

Wilayahnya terdiri dari hutan bambu, hutan pantai, hutan bakau, hutan tanaman, hutan alam, dan padang rumput.

Baca Selengkapnya
Empat Ekor Landak yang Dimiliki Warga Secara Ilegal Dilepasliarkan di Kaki Gunung Batukaru Bali, Dikembalikan ke Habitat Aslinya
Empat Ekor Landak yang Dimiliki Warga Secara Ilegal Dilepasliarkan di Kaki Gunung Batukaru Bali, Dikembalikan ke Habitat Aslinya

Pelepasan satwa yang dilindungi ini dilaksanakan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Bali.

Baca Selengkapnya
Taman Nasional Berbak Sembilang, Lahan Mangrove Terbesar di Indonesia Barat Bisa Melihat Tapir dan Burung Air
Taman Nasional Berbak Sembilang, Lahan Mangrove Terbesar di Indonesia Barat Bisa Melihat Tapir dan Burung Air

Kawasan suaka margasatwa di Kabupaten Banyuasin ini sudah ditetapkan sejak tahun 1935 oleh gubernur Hindia Belanda pada waktu itu.

Baca Selengkapnya