Pejabat bank dunia tewas tenggelam di Pantai Double Six Bali
Merdeka.com - Seorang wanita Warga Negara Asing (WNA) USA, bernama Aakansha Pande (38) meninggal dalam perjalanan ke rumah Sakit Siloam, Kuta, Badung, Bali, Sabtu (21/7) kemarin. Meninggalnya korban yang beprofesi sebagai Senior Economist World Bank ini, akibat tenggelam di Pantai Double Six, Seminyak, Kuta, Badung, Bali, petang harinya.
Dari data yang dihimpun, saat itu korban bersama suaminya Ziad Haider dan rekannya yang berjumlah 6 orang tiba di pantai Doble Six. Setibanya di pantai korban sempat bermain pasir kemudian berenang ke tengah laut. Tiba-tiba ada ombak besar yang menggulung korban mengakibatkan korban tenggelam.
Namun korban sempat diselamatkan oleh petugas Balawista dan sempat diberikan pertolongan pertama. Selanjutnya dievakuasi ke Rumah Sakit Siloam dan dinyatakan meninggal dunia dari pihak rumah sakit. Selanjutnya jenazah di bawah ke rumah sakit umum Sanglah Denpasar.
-
Dimana makam korban banjir bandang? Ketegangan semakin terasa ketika terungkap bahwa di halaman rumah itu terdapat sepasang batu besar yang berfungsi sebagai tanda makam bagi korban banjir bandang.
-
Siapa mahasiswa yang tewas di Bali? Mahasiswa asal Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Aldi Sahilatua Nababan (23) ditemukan tewas di kamar indekosnya di Bali.
-
Siapa pelaku pembunuhan wanita di Bali? Polisi telah menangkap pelaku pembunuhan ini. Tersangka bernama Anjas Purnama (23), warga Desa Karangpanimbal, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, Jawa Barat, Dia merupakan seorang anak buah kapal (ABK).
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
Sementara dari Kabid Humas Polda Bali AKBP Hengky Widjaja mengatakan, dari keterangan dokter rumah sakit datang korban yang diantar oleh Balawista Kabupaten Badung, Bali.
"Kemudian, saksi langsung melaksanakan pengecekan terhadap kondisi pasien berupa cek respon dan cek denyut nadi, dan nafas serta dilakukan rekam jantung. Namun pasien sudah dalam keadaan meninggal dunia saat tiba di rumah sakit," ucap Hengky, Minggu (22/7) malam.
Selanjutnya, dokter menyarankan agar jenasah tersebut dikirim ke Rumah Sakit Sanglah untuk dilakukan autopsi. Namun pada saat itu, suami korban menolaknya.
Hingga dari pihak Ruma Sakit Siloam menghubungi tim RS AD dalam pengurusan jenazah korban. Lalu, pada pukul 22.30 WITA, datang ambulanse Antar Bangsa dan selanjutnya jenazah tersebut langsung diserahterimakan. Untuk proses berikutnya menuju ke penitipan jenasah Rumah Sakit Umum Sanglah Denpasar.
"Korban meninggal dunia, diduga karena tenggelam dan pada tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan," tutup Hengky.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaKedua jenazah ditemukan tak jauh dari bendungan PT Wampu Electric Power (WEP)di Desa Rih Tengah, Kecamatan Kutabuluh, Karo.
Baca SelengkapnyaKronologinya berawal ketika para korban menggali batu di pertengahan tebing milik Jero Mangku Budi, sekitar pukul 09:00 WITA.
Baca SelengkapnyaBanyak yang mengirimkan doa dan berbelasungkawa kepada korban dan keluarga. Demikian juga dengan Penjabat Gubernur, Bahtiar Baharuddin.
Baca SelengkapnyaPara korban diduga terseret air hingga ke palung pasir sehingga sulit diselamatkan
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan mengambang oleh warga yang sedang mencari ikan pada 12 Mei 2024 sekitar pukul 12.25 WIB.
Baca SelengkapnyaJasad korbam ditemukan mengambang di saluran penampungan air belakang Kantor TPST Bantargebang, Kota Bekasi, Rabu (17/7).
Baca SelengkapnyaKorban meninggal merupakan pasangan suami-istri, bernama Ida Bagus Eka Widya Cipta (40) dan Ida Ayu Putu Mutiari (38).
Baca SelengkapnyaBoat yang membawa korban ditabrak pada bagian samping kanan depan, sehingga korban jatuh ke laut.
Baca SelengkapnyaJenazah korban ditemukan terdampar oleh masyarakat di Pantai Secret Bay
Baca SelengkapnyaKepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani mengatakan, kasus kapal tenggelam tersebut masih diinvestigasi otoritas Jepang.
Baca SelengkapnyaKorban pertama ditemukan oleh warga yang akan memancing belut.
Baca Selengkapnya