Pejabat desa di Magelang ikut jadi tersangka pembuatan uang palsu
Merdeka.com - Herianto, pelaku diduga pembuat dan pengedar uang palsu yang ditangkap Mabes Polri diketahui sebagai perangkat desa di Candisari, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Herianto di Balai Desa Candisari menjabat dan bekerja sehari-hari sebagai Kasi Pemerintahan Desa (Pemdes) di desa tersebut. Fakta itu diakui Setiyadi, Kepala Desa Candisari, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah kepada merdeka.com kemarin.
Setiyadi mengungkapkan, Herianto bersama Aris Munandar yang merupakan teman sekaligus tetangganya ditangkap usai polisi pertama kali menggerebek dan menangkap Eko Yulianto di Jalan Raya Secang-Temanggung, Dusun Badran Kidul RT 2 RW 6, Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
-
Bagaimana cara pelaku membuat uang palsu di Makassar? Berdasarkan hasil penelitian BI, uang palsu tersebut diproduksi dengan teknik yang sederhana, seperti menggunakan printer inkjet dan sablon biasa. Tidak ada elemen pengaman uang yang berhasil dipalsukan, seperti benang pengaman atau watermark.
-
Uang palsu apa yang diedarkan? Disampaikan Kepala Polsek Leles, AKP Agus Kustanto, keduanya mengedarkan uang imitasi dengan pecahan Rp10 sampai Rp100 ribu.
-
Di mana uang palsu di Makassar ditemukan? Kronologi Penemuan Uang Palsu di Makassar Kasus ini dimulai dari laporan mengenai peredaran uang palsu di sekitar UIN Makassar, Kabupaten Gowa.
-
Dimana uang palsu diedarkan? Petugas kepolisian dari Polsek Leles menangkap ibu dan anak yang diduga mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
-
Siapa yang edarkan uang palsu di Garut? Petugas kepolisian dari Polsek Leles menangkap ibu dan anak yang diduga mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
-
Kenapa uang palsu di Garut diedarkan? Polisi menangkap dua pelaku atas dugaan membuat dan mengedarkan uang palsu,“ katanya, dikutip dari ANTARA, Senin (14/8).
Kepala Desa Candisari Setiyadi mengaku kaget dengan pengrebekan yang dilakukan kepolisian di rumah salah satu perangkat desanya.
"Tadi kaget pas ditelepon oleh Kepolisian," paparnya.
Setiyadi kemudian mengaku sempat menyaksikan proses identifikasi dan pengeledahan di rumah Herianto.
"Saya benar tidak tahu menahu soal ini. Malah kaget kok bisa Pak Heri terlibat," paparnya.
Di matanya, Heri dikenal sebagai sosok yang baik. Dia menjabat sebagai Kasi Pemerintahan Desa Candisari.
"Biasa saja orangnya baik. Tapi belakangan ini handphone-nya aktif terus padahal biasanya jarang dia bisa dihubungi," paparnya.
Sebelumnya, Bareskrim Mabes Polri menggerebek tempat pusat pembutan uang palsu beromzet miliaran rupiah di Jalan Raya Secang-Pucang, tepatnya di Dusun Karangmalang RT 9 RW III, Desa Candisari, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Alloysius Liliek Darmanto saat dikonfirmasi merdeka.com membenarkan aksi penggerebekan yang dilakukan sembilan anggota Bareskrim Mabes Polri yang dipimpin dua komandan lapangan Kompol Dewa dan Kompol Kasnan.
Saat penggerebekan, petugas berhasil mengamankan tiga orang tersangka yang diduga sebagai otak dan pelaku atau pembuat upal. Mereka adalah Eko Yulianto warga Temanggung, Aris Munandar dan Herianto warga Secang, Kabupaten Magelang.
Selain tersangka, polisi juga berhasil mengamankan barang bukti berupa upal dalam bentuk jadi dan belum dipotong usai dicetak. Kemudian, barang bukti lainya yang diamankan berupa puluhan peralatan sablon dan beberapa mesin foto kopi berbagai merek. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, pihaknya masih mendalami peredaran uang palsu tersebut apakah bakal disebarkan ke Jakarta atau di luar daerah.
Baca SelengkapnyaI berperan sebagai operator mesin cetak GTO yang menjalankan mesin cetak uang palsu.
Baca SelengkapnyaDPO tersangka inisial I berperan sebagai operator mesin cetak GTO atau yang menjalankan mesin cetak uang palsu.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan terungkap fakta bahwa kawanan sindikat peredaran uang palsu beroperasi sejak April 2024.
Baca SelengkapnyaKepolisian Resor Kota Mamuju menangkap empat orang pelaku jaringan produksi uang palsu di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.
Baca SelengkapnyaMesin itu juga dipakai untuk mem-fotokopi sertifikat deposit Bank Indonesia senilai Rp45 triliun.
Baca SelengkapnyaSaat ini, polisi masih mendalami peredaran uang palsu tersebut apakah bakal disebar ke Jakarta atau di luar daerah.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami dugaan telah adanya uang palsu yang beredar jelang Hari Raya Iduladha 1445 H.
Baca SelengkapnyaPengungkapan berawal ketika tersangka T beraksi menggunakan sepeda motor Honda Beat bernopol H 6252 ASD.
Baca SelengkapnyaKejati Sumsel menetapkan tiga tersangka korupsi pengadaan internet desa di Musi Banyuasin. Dua orang sudah ditahan, sedangkan satu lainnya masih buron.
Baca SelengkapnyaPolisi menegaskan kasus ini masih diselidiki dan tak ingin salah mentersangkakan seseorang dalam kasus ini.
Baca SelengkapnyaAlvin mengatakan AA ditangkap di Kelurahan Anabanua, Kecamatan Maniang Pajo
Baca Selengkapnya