Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pejabat Eselon I di Bappenas Dapat Bantuan Sembako Covid-19

Pejabat Eselon I di Bappenas Dapat Bantuan Sembako Covid-19 Menteri PPN Kepala Bappenas Suharso Monoarfa. ©2021 Merdeka.com/Sulaeman

Merdeka.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa mengatakan data kependudukan di Indonesia masih kacau. Hal ini terlihat dari data penerima bantuan sembako di tengah pandemi Covid-19.

Suharso mengungkapkan salah satu pejabat eselon I di Bappenas mendapatkan bantuan sembako. Padahal, pejabat eselon I tidak masuk kategori penerima bantuan sembako dari pemerintah.

"Saya sampaikan eselon I kami di Bappenas itu mendapatkan bantuan sembako. Hebat juga karena datanya itu bagus sekali sampai eselon I bisa dapat," ungkapnya dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI, Kamis (16/9).

Orang lain juga bertanya?

Suharso menyebut, kekacauan data kependudukan juga memungkinkan untuk warga mendapatkan program bantuan pemerintah lebih dari satu. Sebelum pandemi Covid-19, program bantuan pemerintah hanya empat, yakni Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Program Indonesia Pintar (PIP), Program Keluarga Harapan (PKH) dan sembako.

Setelah pandemi Covid-19, program bantuan pemerintah bertambah di antaranya Bantuan Subsidi Upah, Prakerja, Sembako, Bantuan Beras Bulog, Subsidi Kelas 3, Diskon Listrik, Kuota Internet, Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa hingga Bantuan Sosial Tunai (BST).

"Jadi ada yang kemungkinan mendapatkan masing-masing 1 program, ada yang mendapatkan 2 program, dan ada yang karena data itu tidak tersedia dengan baik ada bahkan yang mendapatkan 3 sampai 4 program sekaligus," ujarnya.

Belum lagi data penduduk miskin. Suharso mencatat, data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin Indonesia mencapai 10 persen atau 27,55 juta orang pada September 2020. Namun, total penerima PBI JKN saat ini sebanyak 96,8 juta orang.

"Di tengah 96 jutaan itu seperti apa posturnya, profilnya kita tidak punya. Mereka adalah orang-orang daily base income sehingga sangat rentan," sambungnya.

Suharso menegaskan, data kependudukan sangat penting, tidak hanya untuk pelayanan bantuan sosial tapi juga pelayanan kesehatan. Dia mendorong data kependudukan di Indonesia segera diperbaiki.

"Masalah data di Tanah Air tercinta itu sungguh sebuah pekerjaan rumah yang harus senantiasa ditekuni dan diselesaikan. Terutama terkait data kependudukan, karena basis data kependudukan menjadi basis, platform pelayanan publik dan bahkan untuk taxpayer, untuk mendapatkan manfaat baik dari pemerintah maupun tidak," kata dia.

Sementara itu, Dirjen Dukcapil Kemendagri, Prof Zudan Arif Fakrulloh meluruskan, bahwa pihaknya sebagai pengelola data kependudukan hanya memberikan data berbasis NIK. Kemudian, dikelola oleh Kemensos menjadi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

"Jadi yang menentukan seseorang dapat bansos atau tidak, tergantung pada data DTKS, bukan data kependudukan," jelas Zudan, dikonfirmasi terpisah.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pejabat Bappenas Ada yang Terdaftar Penerima Bansos, Sekjen Langsung Tertawa
Pejabat Bappenas Ada yang Terdaftar Penerima Bansos, Sekjen Langsung Tertawa

Pembaruan data diyakini berkontribusi besar terhadap tingkat efektivitas kebijakan pemerintah.

Baca Selengkapnya
Ini Dia Bansos dan BLT Bakal Cair Bulan Agustus Ini
Ini Dia Bansos dan BLT Bakal Cair Bulan Agustus Ini

Mereka yang berhak menerima adalah mereka yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Baca Selengkapnya
KTP Sakti Ganjar, PDIP: Digitalisasi Satu Data Demi Bantuan Tepat Sasaran
KTP Sakti Ganjar, PDIP: Digitalisasi Satu Data Demi Bantuan Tepat Sasaran

Nantinya semua bantuan dari pemerintah akan mengacu kepada data KTP Sakti tersebut.

Baca Selengkapnya
Begini Cara Kerja KTP Sakti Program Ganjar Pranowo
Begini Cara Kerja KTP Sakti Program Ganjar Pranowo

Ganjar menuturkan, program KTP Sakti merupakan jawaban atas keluhan masyarakat terkait permasalahan data penerima bantuan.

Baca Selengkapnya
Usai Pencoblosan, Bulog Kembali Salurkan Bansos Beras 10 Kg di Bogor
Usai Pencoblosan, Bulog Kembali Salurkan Bansos Beras 10 Kg di Bogor

Penghentian penyaluran bansos beras dilakukan untuk menghindari politisasi terhadap program pemerintah.

Baca Selengkapnya
Bansos Kemensos Cair November 2024, Simak Cara Mengeceknya
Bansos Kemensos Cair November 2024, Simak Cara Mengeceknya

Pemerintah akan menyalurkan bantuan sosial sebesar Rp750.000 pada bulan November 2024 melalui program PKH, BPNT, dan PIP.

Baca Selengkapnya
Ganjar Jelaskan Manfaat KTP Sakti, Rakyat Bisa Akses Semua Bantuan Hanya dengan Satu Kartu
Ganjar Jelaskan Manfaat KTP Sakti, Rakyat Bisa Akses Semua Bantuan Hanya dengan Satu Kartu

Ganjar Pranowo bakal menerapkan sistem ‘Satu Data Indonesia’ yang dinamakan KTP Sakti jika terpilih menjadi Presiden 2024.

Baca Selengkapnya
Penyaluran Bansos Habiskan Uang Negara Rp43 Triliun per 31 Maret 2024
Penyaluran Bansos Habiskan Uang Negara Rp43 Triliun per 31 Maret 2024

Sementara pada 2024, penyaluran bansos dilakukan kembali secara reguler tanpa persoalan DTKS maupun modalitas transfer.

Baca Selengkapnya
Penyaluran Bansos Habiskan Anggaran Negara Rp70 Triliun Hingga 31 Mei 2024
Penyaluran Bansos Habiskan Anggaran Negara Rp70 Triliun Hingga 31 Mei 2024

Penyaluran bansos yang dilakukan oleh Kementerian Sosial mencapai Rp37,4 triliun untuk Program Keluarga Harapan (PKH) bagi 10 juta KPM.

Baca Selengkapnya
Politisi PDIP Sebut Pembagian Bansos Dimanfaatkan untuk Kepentingan Elektoral
Politisi PDIP Sebut Pembagian Bansos Dimanfaatkan untuk Kepentingan Elektoral

Pemerintah disebut tidak lagi menggunakan data Kemensos, melainkan data Kemenko PMK.

Baca Selengkapnya
Hasto Pamerkan KTP Sakti Ala Ganjar-Mahfud untuk Wong Cilik
Hasto Pamerkan KTP Sakti Ala Ganjar-Mahfud untuk Wong Cilik

KTP Sakti membuat rakyat tidak perlu lagi memiliki banyak kartu demi mendapat bantuan.

Baca Selengkapnya
Kasus Bantuan Presiden, Dulu Geger Ditimbun Kini Terungkap Ada Korupsi
Kasus Bantuan Presiden, Dulu Geger Ditimbun Kini Terungkap Ada Korupsi

KPK mengungkap korupsi dalam pengadaan bantuan Presiden untuk warga terdampak pandemi.

Baca Selengkapnya