Pejabat kejaksaan Riau bawa cewek & mesum di rumah, warga marah
Merdeka.com - Kepala Seksi Pidana Umum Kejaksaan Negeri Tanjung Balai Karimun, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, LH, digerebek puluhan warga. Mereka menduga jaksa itu berbuat mesum bersama seorang wanita di Perumahan BTN Sidorejo Indah Kecamatan Karimun, Minggu dini hari.
Ketua RT 04 RW 03 Kelurahan Lubuk Semut Rido Haryono di Tanjung Balai Karimun, Minggu mengatakan, penggerebekan tersebut merupakan puncak kekesalan warga yang sudah lama mencium perilaku LH yang sering membawa wanita ke rumah kontrakan di Blok G No 10.
"Kalau 'main' jangan di perumahan warga, tidak bermoral namanya. Sebagai jaksa, dia seharusnya menunjukkan contoh yang baik. Biasanya jaksa menyidangkan orang, tapi kali ini warga yang 'menyidangkan' jaksa," kata Rido usai dimintai keterangan terkait penggerebekan itu di Mapolsek Tanjung Balai. Demikian dikutip antara.
-
Apa yang dituntut oleh jaksa? 'Menghukum terdakwa Bayu Firlen dengan pidana penjara selama selama 4 (empat) Tahun dan Denda Sebesar Rp.1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) Subsider 6 (enam) bulan penjara dikurangi selama Terdakwa ditahan dengan perintah agar Terdakwa tetap ditahan,' lanjutan dari keterangan yang dikutip dari SIPP Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
-
Siapa yang terjaring razia? Hasilnya, puluhan muda-mudi yang bukan suami istri terjaring razia saat asyik berduaan di sejumlah kamar kos.
-
Kenapa warga resah? Momen teror suara ketuk puntu rumah yang terekam di kamera CCTV ini bikin warga sekitar resah.
-
Apa yang bikin warga resah? Momen teror suara ketuk puntu rumah yang terekam di kamera CCTV ini bikin warga sekitar resah.
-
Kenapa warga menggugat Waskita Karya? Mereka menyatakan penolakan terhadap pembangunan tersebut.
-
Siapa yang menyaksikan pemerkosaan tahanan? Dalam dokumenter tersebut, terdapat kesaksian dari Fadi Bakr, mantan tahanan di kamp Sde Teiman di Israel selatan.
Seorang warga yang turut dalam penggerebekan itu menuturkan warga di perumahan itu resah karena komplek mereka dijadikan tempat mesum oleh aparat penegak hukum.
"Kami resah, setiap bawa wanita, lampu depan dimatikan. Kami minta keluar baik-baik, atau kami tunggu sampai pagi biar heboh," ucapnya.
Berikut kisah soal penggerebekan tersebut:
Warga gembok pagar supaya jaksa tak lari
Penggerebekan berlangsung mencekam dan alot, bermula sekitar pukul 01.30 WIB, setelah LH dengan seorang wanita tiba di kediamannya berboncengan dengan satu sepeda motor. Warga mengepung rumah LH tak lama setelah lampu teras depan rumah LH padam.Rido selaku ketua RT, dalam penggerebekan itu menggedor pintu rumah seraya meminta LH keluar, namun dia tidak juga keluar rumah hingga membuat warga kesal dan menggembok terali besi pintu bagian depan samping dengan tujuan agar LH tidak bisa keluar.Setelah sekitar satu jam mengepung rumah LH, beberapa polisi dari Polsek Tanjung Balai tiba di lokasi, selain itu sejumlah pegawai dan jaksa dari Kejaksaan Negeri Tanjung Balai Karimun juga berdatangan.Setelah berunding dengan warga, polisi akhirnya mengawal LH keluar dari rumahnya. LH mengenakan tutup kepala dan wajah saat keluar dengan dikawal polisi ke Mapolsek Tanjungbalai.
Sedangkan wanita yang bersamanya saat itu, dengan menutupi wajahnya pakai helm turut diamankan menuju mobil patroli polisi.
Bukan cuma sekali bawa cewek
Tokoh masyarakat setempat Suparyanto menyayangkan ulah LH sebagai aparat penegak yang seharusnya memberikan contoh yang baik kepada masyarakat."Dia bawa wanita bukan kali ini saja. Kadang wanita itu datang sendiri, lalu lampu depan rumah dimatikan. Wanita itu biasanya baru pulang menjelang pagi," kata Suparyanto.Ia mengatakan, LH saat dimintai keterangan di Mapolsek Tanjungbalai mengakui perbuatannya dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi."Ini peringatan bahwa daerah ini bukan daerah tak bertuan. Ada aturan dan moral yang harus dijunjung tinggi," kata dia.Sementara itu, Kapolsek Tanjung Balai AKP Syafruddin Dalimunthe tidak mengangkat telepon selulernya ketika dikonfirmasi terkait penggerebekan tersebut.
Anak buah jaksa mau rampas kamera
Seorang pegawai Kejaksaan Negeri Tanjung Balai Karimun mencoba merampas kamera wartawan Batam Pos Tri Haryono yang hendak memotret LH saat dibawa ke luar oleh dua polisi."Kamera saya mau dirampas. Untung saya pegang kuat-kuat sehingga tidak jatuh," kata Tri Haryono.Selain hendak dirampas kameranya, seorang pegawai Kejari Tanjung Balai Karimun lainnya melontarkan kalimat bernada mengancam ketika Tri Haryono memotret LH."Anda siapa? Ngapain di sini. Jangan diambil fotonya. Tolong ya, kita kan sama-sama tahu," kata pegawai kejaksaan sambil menghalangi kamera Tri Haryono yang siap menjepret LH.Tri Haryono tidak menggubris larangan oknum pegawai kejaksaan tersebut namun kehilangan momen untuk memotret LH saat digiring polisi dari dalam rumahnya tersebut."Saya hanya dapat beberapa foto gara-gara kamera saya hendak dirampas," kata dia.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warung remang-remang diduga sarang maksiat dibakar sejumlah warga di Kabupaten Rokan Hulu, Riau, Rabu sore.
Baca SelengkapnyaIronisnya, pasangan itu adalah kepala desa dan seorang janda di Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaPria itu terpergok basah kakak dari salah satu korban.
Baca SelengkapnyaViral di media sosial ibu-ibu nekat obrak abrik tempat peredaran sabu di Jambi lantaran kecewa dengan kinerja pihak aparat setempat
Baca SelengkapnyaPara pelaku ditembak di bagian kaki karena melawan.
Baca SelengkapnyaPara pelaku menganiaya korban hingga meninggal dunia karena merasa kesal dan emosi.
Baca SelengkapnyaWajahnya pun tampak sedikit babak belur karena dihakimi warga.
Baca SelengkapnyaEmak-emak itu resah dengan aktivitas basecamp narkoba di lokasi pucuk Jambi tersebut.
Baca SelengkapnyaLokasi itu selama ini tempat warga mabuk-mabukan. Kondisi itu membuat masyarakat setempat menjadi tidak nyaman.
Baca SelengkapnyaPolisi tengah melakukan pengawasan ketat agar prostitusi tak kembali terjadi.
Baca SelengkapnyaKPK sebelumnya telah melakukan pemeriksaan terhadap pelaku sebelum dipecat.
Baca SelengkapnyaPelaku mengajak teman-temannya untuk memukuli korban.
Baca Selengkapnya