Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pejabat Papua keluyuran di Jakarta bakal diberikan sanksi

Pejabat Papua keluyuran di Jakarta bakal diberikan sanksi Luhut Binsar Panjaitan. ©2014 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Panjaitan berjanji akan menindak pejabat daerah di wilayah Papua yang sering meninggalkan daerahnya untuk menghabiskan waktu di Jakarta dan di tempat lain. Hal ini sekaligus menyambut pernyataan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo yang menyebut banyaknya oknum di Bumi Cendrawasih yang lebih sering menghabiskan waktu di Ibukota Negara.

"Tjahjo Kumolo mengatakan ada oknum-oknum pejabat di Papua yang sering menghabiskan waktu di Jakarta dan daerah lain. Kami akan menindak tegas para pejabat tersebut," ujar Luhut dalam konferensi pers setelah rapat koordinasi Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan di Kemenpolhukam, Jakarta, Selasa (18/8).

Menurut Luhut, ada kecenderungan bahwa para pejabat Papua tidak ada di daerahnya berhubungan dengan 'menguapnya dana khusus untuk Papua yang berjumlah sekitar Rp 37 triliun dari APBN yang diberikan setiap tahun dan Kemenpolhukam akan menyelidiki hal ini secara mendalam.

"Ini membuat seolah-olah pemerintah pusat tidak peduli dengan Papua. Padahal setiap tahun ada dana Rp 37 triliun, terbesar dibandingkan dana untuk daerah lain, dari APBN yang mengalir ke sana namun menguap begitu saja," katanya.

Dia melanjutkan, para pejabat daerah di Papua harusnya memberikan contoh dan teladan bagi warganya bahwa mereka bisa menjadi pemimpin yang berada di tengah-tengah masyarakat dan bersama mengatasi permasalahan-permasalahan di Papua.

Selain itu, terkait perhatian pemerintah ke Papua, Luhut menuturkan Indonesia menolak didikte oleh persepsi negara-negara internasional.

"Kita tidak bisa didikte oleh persepsi yang membuat Indonesia seolah-olah salah terkait kebijakan di Papua. Tapi kita tidak takut persepsi buruk dari luar, sepanjang kita menegakkan aturan dan melakukan kebijakan untuk kepentingan nasional," ujarnya.

Lebih lanjut, Luhut menjelaskan pihaknya akan membuat sebuah laman resmi khusus yang menayangkan kebijakan-kebijakan pemerintah di Papua, agar dapat diketahui oleh masyarakat dan dunia internasional. Hal ini, kata dia, segaris dengan niatan Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo yang membuat beberapa kebijakan khusus untuk Papua, seperti akan menjadikan Merauke sebagai lumbung padi nasional.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Galak Ancaman Sanksi Kapolda Irjen Karyoto Buat Anak Buah yang Nekat Pungli
VIDEO: Galak Ancaman Sanksi Kapolda Irjen Karyoto Buat Anak Buah yang Nekat Pungli

Jika ditemukan pasukan membandel maka pihaknya tidak akan segan memberikan sanksi

Baca Selengkapnya
Sejumlah Camat dan Lurah di Padang Diduga Melanggar Netralitas Jelang Pemilu 2024
Sejumlah Camat dan Lurah di Padang Diduga Melanggar Netralitas Jelang Pemilu 2024

Seluruh PNS diminta bersikap netral menghadapi Pemilu 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya
Hati-Hati, Pelaku Pencemaran Udara Bisa Dipenjara Hingga Denda Rp3 Miliar
Hati-Hati, Pelaku Pencemaran Udara Bisa Dipenjara Hingga Denda Rp3 Miliar

Tingginya tingkat polusi udara di Indonesia, khususnya Jakarta, masih jadi perhatian pemerintah.

Baca Selengkapnya
Kemendagri: PJ Kepala Daerah Maju Pilkada Harus Mengundurkan Diri
Kemendagri: PJ Kepala Daerah Maju Pilkada Harus Mengundurkan Diri

PJ Gubernur harus mengajukan undur diri dari jabatannya terhitung 40 hari sebelum pendaftaran dimulai

Baca Selengkapnya
Wamendagri Ungkap Persoalan Netralitas ASN di Jawa Tengah Terkait Pilkada
Wamendagri Ungkap Persoalan Netralitas ASN di Jawa Tengah Terkait Pilkada

Bima Arya tak menampik temuan pelanggaran netralitas ASN tersebut perlu diberikan atensi oleh Komisi II DPR RI.

Baca Selengkapnya
Rekrut Komisioner di Daerah, Bawaslu Diminta Teliti Periksa Rekam Jejak
Rekrut Komisioner di Daerah, Bawaslu Diminta Teliti Periksa Rekam Jejak

Laporan dugaan pelanggaran pada penyelenggaraan Pemilu 2024 terbanyak terjadi di Papua

Baca Selengkapnya
Begini Isi Arahan Jokowi ke Panglima TNI Agus Subiyanto
Begini Isi Arahan Jokowi ke Panglima TNI Agus Subiyanto

Jokowi meminta Agus berkolaborasi dengan Polri dan seluruh elemen masyarakat terkait penanganan Papua.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tegas! Kapolda Sulsel Langsung Copot Kasat Hingga Kapolsek Terlibat Perjudian
VIDEO: Tegas! Kapolda Sulsel Langsung Copot Kasat Hingga Kapolsek Terlibat Perjudian

Andi Rian menjelaskan pencopotan AKP EG setelah mendapatkan laporan terkait praktik judi sabung ayam

Baca Selengkapnya
Reaksi Keras PDIP soal Kabar Pengerahan Kades Pilih Paslon Tertentu di Pilkada Jateng, Ancam Bawa ke Hukum
Reaksi Keras PDIP soal Kabar Pengerahan Kades Pilih Paslon Tertentu di Pilkada Jateng, Ancam Bawa ke Hukum

Tim hukum Andika-Hendi mendapat informasi akan ada pertemuan sejumlah kepala desa di Pemalang untuk diarahkan memilih paslon tertentu di Pilkada Jateng.

Baca Selengkapnya
Kapolres Kupang Dicopot Terkait Kasus Dugaan Penyelewengan Jabatan
Kapolres Kupang Dicopot Terkait Kasus Dugaan Penyelewengan Jabatan

Pencopotan itu tertuang dalam Surat Telegram (ST) nomor ST/2865/XII/KEP/2023, ditandatangani Asisten Sumber Daya Manusia (As SDM) Kapolri, Irjen Dedi Prasetyo.

Baca Selengkapnya
Curhat Heru Budi ke AHY:  Bebannya Berat Pak Menteri, Banjir Semata Kaki Disalahin Pj Gubernurnya
Curhat Heru Budi ke AHY: Bebannya Berat Pak Menteri, Banjir Semata Kaki Disalahin Pj Gubernurnya

Heru curhat ke AHY soal banyaknya beban selama menjabat sebagai Pj Gubernur Jakarta

Baca Selengkapnya
Tegas! Kapolda Sulsel Copot Dua Kasat dan Kapolsek Kahu Bone Terlibat Judi
Tegas! Kapolda Sulsel Copot Dua Kasat dan Kapolsek Kahu Bone Terlibat Judi

Kapolda Sulsel mengaku sudah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) pencopotan

Baca Selengkapnya