Pekan depan, Bandara NYIA masuk tahap konstruksi
Merdeka.com - PT Angkasa Pura (AP) I kembali melakukan proses land clearing atau pembersihan lahan Izin Penetapan Lokasi (IPL) untuk pembangunan Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA), Kamis (19/7). AP menargetkan pembangunan NYIA akan memasuki tahap konstruksi pada minggu depan.
Project Manager NYIA, Sujiastono, mengatakan saat ini masih ada 33 rumah di lokasi IPL. Ke 33 rumah milik anggota Paguyuban Warga Penolak Penggusuran Kulon Progo (PWPP KP) itu berisi 36 kepala keluarga (KK).
"Sampai saat ini sudah ada 18 bangunan yang dirobohkan. Sudah dikosongkan (isinya) dulu baru dirobohkan. Kalau bisa selesai hari ini (land clearing). Tetapi kalau tidak bisa ya dilanjutkan hari berikutnya," ujar Sujiastono di Help Desk PT Angkasa Pura, Temon, Kamis (19/7).
-
Dimana letak permukiman terbengkalai di Jakarta? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Siapa yang mengelola Rumah BUMN Yogyakarta? Rumah BUMN Yogyakarta sendiri merupakan bentuk inisasi dari Kementrian BUMN yang berkolaborasi dengan Bank BRI untuk memberdayakan UMKM melalui berbagai pelatihan serta pembinaan.
-
Siapa yang menghuni pemukiman? Analisis genetik pada tulang manusia yang digali menunjukkan hubungan erat antara penduduk pemukiman ini dengan kelompok lain di China selatan dan Asia Tenggara.
-
Siapa yang tinggal di rumah tersebut? Jadi Tempat Tinggal Bangunan ini dulunya menjadi tempat tinggal Cut Nyak Dien bersama Teuku Umar selama kurang lebih 3 tahun lamanya.
-
Siapa pemilik rumah sekarang? Penjaga rumah mengungkap bahwa rumah tersebut telah berpindah tangan ke Muzdalifah.
-
Siapa yang tinggal di rumah itu? Salah seorang penghuni bernama Rasya memiliki pengalaman tersendiri tinggal di rumah yang berdampingan dengan area kuburan.
Sujiastono menerangkan, dalam proses land clearing pihaknya menyiapkan truk-truk untuk mengangkut barang dan hewan ternak. Pihaknya, kata Sujiastono, juga menyiapkan bus untuk mengangkut warga ke tempat relokasi.
"Kami juga menyiapkan rumah kontrakan untuk warga penolak yang belum memiliki tempat tinggal. Jika masih kurang, masih ada rusunawa milik Pemkab Kulonprogo yang bisa digunakan," urai Sujiastono.
Sementara itu, Juru bicara proyek NYIA, Agus Pandu Purnama, menambahkan jika proses land clearing yang dilakukan hari ini sudah sesuai dengan landasan hukum yang berlaku. Termasuk menyangkut pengadaan tanah, penetapan IPL, serta konsinyasi yang rampung 100 persen.
"Pekan depan kita masuk tahap konstruksi. Sesuai perencanaan, April 2019 target NYIA operasional," tutup Agus Pandu.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jumlah penduduk yang tinggal dan mendirikan bangunan liar di lokasi pengerjaan tanggul pantai rupanya tak sedikit.
Baca SelengkapnyaHeru Budi mengatakan, permintaan warga Kampung Bayam sudah ditangani pihak kecamatan.
Baca SelengkapnyaNantinya apartemen ini akan dihuni para 11.000 Aparatur Sipil Negara (ASN) dan 5.000 TNI dan Polri.
Baca SelengkapnyaKementerian PUPR hingga saat ini sedang menyelesaikan 36 rumah jabatan menteri di IKN.
Baca SelengkapnyaKementerian PUPR mengungkapkan bahwa progres hunian Polri dan BIN di IKN mencapai 58 persen, Hunian ASN dengan progres 53 persen.
Baca SelengkapnyaLebih kurang 16.000 pekerja konstruksi diperkerjakan di komplek Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaPembangunan hunian PNS di IKN masih bertumpu pada modal APBN. Sebab, belum ada investasi yang masuk untuk ikut membangun.
Baca SelengkapnyaProgres pembangunan keseluruhan rumah menteri di IKN berkisar 78 persen.
Baca SelengkapnyaKementerian PUPR sudah menyediakan berbagai fasilitas dasar yang dapat dimanfaatkan oleh petugas HUT RI di hunian ASN tersebut.
Baca SelengkapnyaPemerintah tengah membangun hunian Aparatur Sipil Negara (ASN) Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaRumah susun tahap awal nantinya bisa ditempati oleh sekitar 2.160 PNS yang belum berkeluarga atau lajang.
Baca SelengkapnyaMenurut Hashim, saat ini terdapat lebih kurang 11 juta keluarga menunggu rumah layak huni
Baca Selengkapnya