Jumlah penumpang Lion Air yang terdampak delay parah 125 ribu orang
Merdeka.com - Ribuan penumpang Lion Air telantar di sejumlah bandara termasuk Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Penyebabnya, pesawat yang mereka akan tumpangi terlambat.
Tiga hari berturut-turut kejadian itu terjadi. Mulai Rabu hingga Sabtu pekan lalu.
Sebagian penumpang sampai bermalam di sana menunggu kepastian. Mereka juga sempat melakukan aksi blokir jalan di beberapa terminal sebagai bentuk protes.
-
Bagaimana Lion Air berkembang? “Kemampuan beradaptasi Rusdi telah membantunya dengan baik dalam bisnis penerbangan yang bergejolak,“ tulis Forbes.com dikutip di Jakarta, Jumat (18/8). Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
-
Kapan Lion Air melakukan perawatan pesawat? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Bagaimana Lion Air memastikan pesawat mereka aman? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Apa yang membuat Lion Air sukses? “Kemampuan beradaptasi Rusdi telah membantunya dengan baik dalam bisnis penerbangan yang bergejolak,“ tulis Forbes.com dikutip di Jakarta, Jumat (18/8). Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
-
Bagaimana Garuda Indonesia selesaikan masalah delay? Ketua DPW Partai Amanat Nasional Sulsel ini mengungkapkan sampai saat ini ada empat penerbangan jemaah haji menggunakan Garuda Indonesia yang mengalami delay. Ia menagih komitmen Garuda Indonesia untuk menyelesaikan masalah tersebut.
-
Siapa yang bertanggung jawab untuk merawat pesawat Lion Air? Sebagai contoh Batik Air, perhitungan dan perencanaan perawatan yang cermat merujuk kepada Maintenance Program Batik Air yang disahkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
Manajemen Lion Air sembunyi saat itu. Baru hari ini pihak Lion Air berani muncul ke publik meminta maaf dan mengakui kesalahan mereka.
Menurut Direktur Airport Service Lion Group, Kapten Daniel Putut Kuncoro Adi, total penumpang yang tak berangkat saat itu mencapai lebih kurang 120 ribu penumpang.
"Kurang lebih, satu hari tanggal 18 itu sekitar 60 ribu orang semua daerah, di hari kedua, nambah lagi sekitar 65 ribu orang," jelas Daniel dalam jumpa pers di Kemenhub, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (23/2).
Memasuki hari ketiga, Jumat (20/2), beberapa penumpang mulai diberangkatkan namun masih ada yang tersisa. Pada Sabtu (21/2), Lion Air memastikan telah memberangkatkan semua penumpangnya.
"Hari ke 3 mulai turun ke angka 30 ribu, hari ke 4 sudah selesai, dan memang hari ketiga kita bikin kebijakan kita cancel semua flight malam kita tiadakan untuk membantu (yang belum berangkat), jadi semua orang yang berangkat pukul 17.00 WIB kita cancel untuk mengosongkan. Seperti itu," bebernya.
Dalam kesempatan yang sama, dia menjelaskan sudah mengganti kerugian pada Angkasa Pura I dan II soal kerusakan di bandara karena penumpang mengamuk. Ganti rugi dilakukan hari ini.
"Sudah proses tadi hari ini tim saya tim Angkasa Pura, bukan hanya di Angkasa Pura II aja, tapi di Angkasa Pura I di Bali, di Banjarmasin, Balikpapan sama. Jadi kita hari ini meeting sama Angkasa Pura I dan II menginventaris apa saja kerusakanya," jelasnya.
Sedangkan untuk ganti rugi refund penumpang pada AP II belum dilakukan. Alasannya, belum mendapatkan nominal pasti.
Soal keterlambatan menyediakan makanan dan penginapan, dia memastikan saat itu pihaknya berusaha menunaikan segala kewajiban walaupun memang ada masalah yang juga tak terhindarkan.
"Ada kita support, itu ada konsolidasi pertama hari bencana musibah di mana ribuan orang ada di bandara dan kesiapan saya sampaikan ke Pak Dirjen, jam 11 malam jam 12 malam cari restoran sekian ribu orang. Enggak ada, KFC aja sampi kehabisan ayam, KFC yang ada di bandara kehabisan sehingga kita harus mencari lagi-lagi stakeholder kita di luar, sampi nasi padang kita coba sedemikian rupa tapi jumlahnya sangat masif," jelasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak Lion Air tetap akan memberikan kompensasi kepada para penumpang atas kejadian gagal berangkat karena kendala teknis tersebut.
Baca SelengkapnyaMesin pesawat Boeing 737-500 Trigana Air dengan kode penerbangan IL237 terbakar pada Selasa (5/11).
Baca SelengkapnyaIsak tangis iringi kedatangan jemaah haji karena tak menyangka bisa menunaikan ibadah haji
Baca SelengkapnyaPermohonan maaf tersebut disampaikan oleh Vice President Umrah dan Haji Garuda Indonesia, Ubay Ihsandi.
Baca SelengkapnyaAkibat kejadian itu, jadwal keberangkatan tertunda hingga 5 jam.
Baca SelengkapnyaKecelakaan Kereta Api (KA) Brantas yang terjadi di Semarang pada Selasa (18/07) malam kemarin, berdampak pada sejumlah jadwal perjalanan kereta api.
Baca SelengkapnyaHal ini diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 89 Tahun 2015 memberlakukan aturan kompensasi untuk keterlambatan dan penundaan penerbangan.
Baca SelengkapnyaSemula penerbangan ratusan jemaah haji dengan nomor GA 1231 akan diberangkatkan pada Senin 15 Juli pukul 01.50 WAS.
Baca SelengkapnyaSebanyak 30 penumpang yang mengalami keterlambatan dan tertinggal kereta diperkenankan untuk mengikuti perjalanan Kereta Cepat Whoosh selanjutnya.
Baca SelengkapnyaCuaca Buruk, Lion Air Batal Mendarat di Aceh dan Kembali ke Bandara Kualanamu
Baca SelengkapnyaInsiden kerusakan salah satu mesin pesawat Garuda Indonesia yang menerbangkan jamaah calon haji Kelompok Terbang (Kloter) 5 Embarkasi Makassar (UPG-05).
Baca Selengkapnya