Pekanbaru marak pencurian, polisi kerahkan tim pemburu preman
Merdeka.com - Maraknya kasus pencurian dan kekerasan di kota Pekanbaru tak membuat polisi tinggal diam. Kini Polresta Pekanbaru telah membentuk tim pemburu preman guna mengantisipasi kejahatan yang meresahkan banyak warga itu.
Pantauan merdeka.com, Sabtu (25/10), tim pemburu preman itu sudah berkeliaran beberapa hari ini di beberapa ruas jalan Pekanbaru. Puluhan tim pemburu preman itu menggunakan truk dalmas yang biasanya turun saat ada aksi unjuk rasa masyarakat.
"Itu mobil pemburu preman, kita siagakan sebagai salah satu reaksi cepat penanganan aksi kejahatan. Kita patrolikan ke seluruh penjuru Pekanbaru," ungkap Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Robert Haryanto Watratan, Sabtu (25/10).
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang memimpin penculikan para jenderal? Doel Arif mendapat tugas menculik para Jenderal Angkatan Darat di malam kelam itu. Doel Arif menjadi Komandan Pasukan Pasopati dalam Gerakan 30 September.
-
Bagaimana Brigadir Helmi melumpuhkan pelaku? Petugas polisi melumpuhkan pelaku dengan cara melompat melewati jendela bangsal dan merebut senjata tajam tersebut.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
Menurut Robert, pihaknya tak akan segan-segan menindak para pelaku yang masih berani melakukan tindakan kejahatan pada warga.
"Keamanan dan ketertiban kota Pekanbaru menjadi target utama kita dalam bekerja, siapapun yang membuat masyarakat resah, kita sikat," ujarnya.
Sementara itu, Kapolda Riau Brigjen Pol Dolly Bambang Hermawan juga telah memerintahkan tembak di tempat bagi para pelaku kejahatan. Apalagi jika para pelaku kejahatan diketahui memang mempunyai senpi yang bisa membahayakan banyak orang.
"Senjata yang dimiliki petugas bukan hanya pajangan, tapi untuk melindungi masyarakat dan petugas itu sendiri. Jika para pelaku kejahatan yang juga memiliki senpi dan membahayakan orang lain, tembak di tempat!" kata Dolly.
(mdk/gib)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melawan saat Ditangkap, Komplotan Residivis Kasus Pencurian di Pekanbaru Ditembak Polisi
Baca SelengkapnyaPelaku R diduga terlibat dalam perkara perampokan bersenjata api di lima tempat di Sumatera Barat selama beberapa tahun.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian satpam sedang melakukan penjagaan sambil memperbaiki toilet.
Baca SelengkapnyaBeberapa tersangka merupakan residivis yang telah berulang kali masuk penjara.
Baca SelengkapnyaAksi perampokan terjadi di Bank Pelat Merah Jalan Seminai, Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau.
Baca Selengkapnyasatu pelaku berinisial I alias Gawong diberikan tindakan tegas terukur hingga tewas
Baca SelengkapnyaKorban kehilangan 6 unit jam tangan merek Rolex, Guess, Fossil, Alexander Cristy, Bonia, perhiasan, uang, HP dan alat elektronik.
Baca SelengkapnyaHasil olah TKP dilakukan polisi menemukan selongsong peluru diduga dari senjata api dimuntahkan pelaku di lokasi.
Baca SelengkapnyaTahun 1980an, preman merajalela. Aparat Orde Baru punya satu penyelesaian: Penembak Misterius
Baca SelengkapnyaPicu keresahan masyarakat, DPRD Sumut dukung penuh tindakan tegas kepolisian dalam membasmi begal sadis di Kota Medan.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebutkan pelaku Rio merupakan buronan kasus pencurian dengan pemberatan yakni spesialis membongkar rumah toko (ruko) dan rumah warga.
Baca SelengkapnyaPolisi berjanji menindak tegas pelaku yang menyerang para pedagang hingga merusak kios pada Minggu (24/9) sore tersebut.
Baca Selengkapnya