Pekerja Kebun Sawit di Kapuas Hulu Mengamuk dan Bacok 3 Orang
Merdeka.com - Seorang karyawan perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Puring Kencana perbatasan Indonesia-Malaysia wilayah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat mengamuk dan membacok tiga orang hingga mengalami luka berat. Tiga korban pembacokan tersebut yaitu Sunengsih (istri pelaku), Sarinah dan Armin. Satu korban di antaranya merupakan istri pelaku, Armin (50).
Peristiwa tersebut terjadi Senin sekitar pukul 17.30 WIB di Barak Divisi 3 Perkebunan kelapa sawit milik PT CNI Bukit Tugak Estate di Dusun Sungai Antu, Desa Sungai Antu, Puring Kencana.
Kapolres Kapuas Hulu, melalui Kasat Reskrim Polres Kapuas Hulu, IPTU Siko, membenarkan kejadian tersebut. Pelaku sudah diamankan di Polsek Puring Kencana.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
-
Siapa yang terbukti terlibat pungli di Rutan KPK? 90 pegawai Komisi Antirasuah yang telah terbukti terlibat dalam praktik pungli.
-
Siapa yang melakukan pungli di Rutan KPK? 'Terperiksa sebagai Karutan KPK sejak pertemuan makan bersama di Bebek Kaleyo telah mengetahui tentang praktik pungutan liar dan yang sudah terjadi sejak lama tapi terperiksa tidak berusaha menghentikan pungutan liar tersebut,' ungkap Albertina dalam sidang putusan, di gedung Dewas KPK, Rabu (27/3).
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus ini? Polda Metro Jaya mengungkap sindikat pemalsuan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Pelat nomor rahasia. Total, ada tiga tersangka yang ditangkap, sedangkan satu orang lain masuk ke dalam buron. 'Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah menetapkan empat tersangka yakni YY (44), HG (46), PAW (38), dan IM (31). Untuk tersangka IM (31) saat ini masih dalam pencarian kita dan sudah masuk dalam daftar pencarian orang,' kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Samian dalam keterangannya, Rabu (20/12).
"Pelaku masih trauma belum bisa dimintai keterangan sedangkan korban masih menjalani perawatan medis," jelas Siko dilansir Antara, Selasa (4/2).
Dua korban atas kejadian itu dilarikan ke Rumah Sakit Bergerak Kecamatan Badau, yaitu korban atas nama Sunengsih (istri pelaku), yang mengalami luka serius di bagian leher sebelah kiri dan luka robek bagian bahu kanan.
Kemudian Sarinah mengalami luka robek kepala atas dan bagian pundak belakang. Sedangkan satu korban atas nama Armin mengaku luka kecil pada bagian punggung belakang dan di rawat dirumah.
Pelaku dan korban merupakan warga Banjarnegara yang bekerja sebagai karyawan perkebunan sawit tersebut.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pria itu petantang petenteng membawa dua senjata itu di depan kantor perusahaan sawit.
Baca SelengkapnyaPenembakan peluru karet itu telah sesuai prosedur setelah dilakukan imbauan dan tembakan gas air mata.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian satpam sedang melakukan penjagaan sambil memperbaiki toilet.
Baca SelengkapnyaAdapun aksi penyerangan tersebut mengakibatkan 3 orang meninggal dunia serta 2 orang selamat.
Baca SelengkapnyaKedua tangannya diikat dengan sabuk dan mulutnya disumpal kain.
Baca SelengkapnyaBaku tembak terjadi antara polisi dan pencuri sawit di Ogan Komering Ilir (OKI).
Baca SelengkapnyaSatu dari tiga warga dikabarkan meregang nyawa diduga akibat tertembak polisi
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus penembakan sekuriti perusahaan Parna Agro Mas (PAM) di Sarolangun, Jambi. Tiga orang ditangkap terkait peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaMencegah kejahatan serupa terulang, polisi menggencarkan patroli.
Baca SelengkapnyaBerawal dari keluhan warga terkait para pekerja yang bekerja sampai larut malam
Baca SelengkapnyaRatusan massa yang marah merusak seluruh kobong, membakar dua gazebo dan mencari Pimpinan Ponpes dan Padepokan berinisial KH.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan itu terjadi di Jalan Gunung Soputan, depan Balai Pertemuan Bhumiku, Desa Pemecutan Kelod, Denpasar Barat, Bali pada Rabu (17/1) dini hari.
Baca Selengkapnya