Pekerja PLTU 3-4 Nagan Raya Tertimpa Besi Pemasang Paku Bumi, Korban Tewas di Tempat
Merdeka.com - Penyidik Satuan Reserse dan Kriminal Polres Nagan Raya, Aceh melakukan penyelidikan terkait kematian Rezeki Simanullang, seorang pekerja asal Sumatera Utara (Sumut) yang tewas mengenaskan di lokasi proyek pembangunan PLTU 3-4 Nagan Raya di kawasan Suak Puntong, Kecamatan Kuala Pesisir, Kamis pagi.
"Kasus kematian pekerja ini sedang kami selidiki, sudah dilakukan olah tempat kejadian perkara," kata Kapolres Nagan Raya AKBP Risno SIK diwakili Kasat Reskrim AKP Mahfud, di Suka Makmue, seperti dikutip Antara, Kamis (11/3).
Menurutnya, akibat kejadian tersebut, pekerja yang beralamat di Desa Sinambela, Kecamatan Bakti Raja, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumut meninggal dunia.
-
Mengapa warga Puncak meninggal? Kematian karena diare dan dehidrasi,“ Abdul menyebutkan berdasarkan laporan tersebut, kekeringan ini telah berdampak pada kurang lebih 7.500 jiwa.
-
Dimana kejadian ini terjadi? Pasukan penjajah Israel di Tepi Barat yang diduduki, Palestina, mengikat seorang pria Palestina yang terluka di atas kap sebuah kendaraan militer saat melakukan penggerebekan di kota Jenin.
-
Dimana lokasi tanggul yang jebol? Dalam video melalui drone, tampak cukup luasnya lahan yang terkena terjangan banjir bandang tersebut. Tampak jembatan Sungai Tuntang sudah tidak tampak seutuhnya.
AKP Mahfud menjelaskan, sebelum meninggal dunia, korban Rezeki Simanullang berteduh di samping paku bumi di lokasi proyek PLTU 3-4 Nagan Raya, yang sudah terpasang paku pasak bumi, berdekatan dengan mesin alat pemasang paku bumi yang sedang bekerja sekitar lima meter.
Kemudian, besi di bagian alat tersebut diduga terjatuh, sehingga besi tersebut menimpa ke bagian kepala korban, dan mengenai helm yang dipakai oleh korban.
Korban mengalami pendarahan hebat, sehingga Rezeki Simanullang dievakuasi ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien Meulaboh, Aceh Barat guna mendapatkan penanganan medis.
Namun setiba di rumah sakit, kata AKP Mahfud, korban dinyatakan sudah meninggal dunia.
Ia juga menegaskan, dalam kasus tersebut penyidik sudah mengamankan sejumlah barang bukti guna dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Kasus ini sudah kami selidiki guna memastikan penyebabnya, apakah terdapat unsur kelalaian atau kesengajaan, kami masih menyelidikinya," kata AKP Mahfud menegaskan.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kronologinya berawal ketika para korban menggali batu di pertengahan tebing milik Jero Mangku Budi, sekitar pukul 09:00 WITA.
Baca SelengkapnyaAkibat kejadian tersebut, tiga orang meninggal dunia, sementara dua orang lainnya mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaTembok turab kali tiba-tiba roboh dan menimpa empat pekerja sedang mengerjakan konstruksi cakar ayam.
Baca SelengkapnyaKejadian itu terjadi saat para pekerja galian sedang menggali tanah di sekitar area.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Banjar Dinas Badeg Dukuh, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (13/12) pagi.
Baca SelengkapnyaKeduanya tewas saat mereka mengerjakan pondasi sandaran tembok merajan atau tempat suci di Desa Mas, Kecamatan Ubud.
Baca SelengkapnyaRekan korban berusaha mengevakuasi korban ke RSUD Tangerang guna mendapatkan perawatan medis. Namun, nyawanya tak tertolong.
Baca SelengkapnyaTebing Setinggi 100 Meter Longsor, 4 Penambang dan 2 Truk Pasir Tertimbun Material Tanah
Baca SelengkapnyaSatu korban longsor di area penambangan pasir Pronojiwo, Kabupaten Lumajang ditemukan meninggal dunia di kedalaman 20 meter. Tiga lainnya dilaporkan masih hilan
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia bernama Fauzi (32) dan Andri (38).
Baca SelengkapnyaDugaan sementara, dua korban tewas karena terpeleset dan jatuh
Baca SelengkapnyaSebelum kejadian, korban masih makan sirih pinang. Korban dan ibu kandungnya Debora Kase (46) datang dari Kabupaten TTS untuk bakar lilin.
Baca Selengkapnya