Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

'Pekerjaan sampingan' TNI, dari urus harga pangan, lonte sampai got

'Pekerjaan sampingan' TNI, dari urus harga pangan, lonte sampai got Kopaska masuk gorong-gorong. ©2016 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Saat peringatan hari jadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke-70, salah satu pesan yang muncul adalah TNI harus disegani kawan dan ditakuti lawan. Meski dalam situasi damai, TNI harus tetap waspada dan terus berlatih. Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan. Salah satu caranya dengan menggelar latihan gabungan.

Jenderal Gatot menjanjikan TNI akan terus melakukan meningkatkan pertahanan khususnya di udara dan laut. Dengan begitu, rakyat akan semakin bangga dengan kekuatan TNI yang menjaga kedaulatan negara.

Hasil rapat pimpinan TNI 2015 salah satunya adalah memprioritaskan persoalan pulau-pulau terluar di Indonesia. Sebab pulau-pulau terluar belum memiliki sistem kendali dan pertahanan yang memadai

Namun dewasa ini TNI diminta ikut berperan dalam banyak hal, tak hanya menjaga batas-batas negara. Pejabat pemerintah baik tingkat pusat sampai daerah meminta bantuan TNI mengatasi persoalan yang dihadapi. Kondisi ini sempat mengundang kritik keras dari mantan Kasum TNI Letjen (Purn) Suryo Prabowo.

Pejabat sipil di tingkat pemerintah pusat dan daerah diminta tidak menyalahgunakan TNI untuk melindungi kekuasaan. Tak hanya itu, politisi DPR juga rajin mengkritik pemerintah pusat dan daerah yang seenaknya menggunakan TNI untuk menyelesaikan tugas-tugas di kementerian dan di pemerintah daerah. Salah satunya politisi PDI Perjuangan TB Hasanuddin.

"Masak masuk gorong itu bukan efek deteren. Kemudian ada TNI masak usir lonte bukan efek deteren," kata TB Hasanuddin saat diskusi bertema TNI antara idealisme dan realitas di era reformasi di Tebet, Jakarta, Jumat (4/3).

Merdeka.com mencatat sejumlah 'pekerjaan sampingan' TNI berdasarkan 'pesanan' dari pemerintah. Berikut paparannya.

Cetak sawah

TNI dari Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Kodam IM) akan mencetak 16.600 hektare (Ha) sawah baru di seluruh Provinsi Aceh.

Kepala Staf Kodam IM (Kasdam) Brigjen TNI Moch Fachrudin mengatakan pencetakan sawah baru merupakan bentuk dukungan terhadap peningkatan produksi pangan masyarakat.

"Mencetak sawah baru merupakan cara meningkatkan produksi pangan masyarakat dan petani di Provinsi Aceh," ungkap Fachrudin.

Kasdam Iskandar Muda mengatakan, program cetak sawah baru ini merupakan tindak lanjut perjanjian kerja sama Kodam Iskandar Muda dengan Dinas Pertanian Provinsi Aceh.

Ia menambahkan, pencetakan sawah baru ini melibatkan satuan tugas dengan dukungan alat berat. Satuan tugas ini akan bekerja di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Aceh.

Awasi harga pangan

Presiden Jokowi meminta jajaran TNI dan Polri ikut berperan dalam menstabilkan harga pangan. Presiden meminta TNI dan Polri tidak segan turun ke lapangan untuk menelusuri permainan harga bahan pangan.

"Soal harga pangan yang tinggi, Polri dan TNI juga saya tekankan untuk turun ke lapangan. Cek langsung apakah benar tinggi, ada permainan atau bias-bias lainnya," kata Jokowi saat menghadiri rapat pimpinan TNI Polri, Jakarta, Jumat (29/1).

Pelibatan TNI Polri yang diminta Presiden Joko Widodo dalam turut serta mengawasi fluktuasi harga pangan menuai kritik. Sebab, dalam UU No 34 tahun 2004 tentang TNI, institusi tersebut hanya dibutuhkan untuk pertahanan negara dan dalam keadaan darurat. Bukan untuk mengawasi naik turunnya harga kebutuhan pangan.

"Semangat untuk mengawasi harga-harga yang tak terkontrol kita perlu apresiasi, sebab harga itu kalau tak dikontrol akan tidak baik. Tetapi pengawasan yang melibatkan tentara saya kira berlebihan," kata Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani.

Urus kisruh sampah

Secara terang-terangan Ahok menyatakan kepada DPRD Kota Bekasi bahwa dirinya akan mengirim tentara reguler buat mengirim sampah ke Bekasi, jika sampah Jakarta tak tertampung.

"Kita kan tinggal bareng nih, ya kan? Kalau kamu mau maen sok-sokan gitu, kamu tutup saja. Supaya seluruh Jakarta penuh sampah, ini jadi bencana nasional. Gue kirim tentara nganter sampah ke tempat lu di Bekasi," tutur Ahok, Jumat (23/10).

Urus Kalijodo

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menggandeng TNI dan Polri terkait penertiban lokalisasi Kalijodo. Pangdam Jaya Mayjen Teddy Lhaksmana mengatakan akan memberi dukungan penuh dengan keputusan Pemprov DKI menertibkan lapak prostitusi kelas teri tersebut.

"Kalau pihak Polri meminta, kita akan dukung semaksimal mungkin," kata Teddy usai rapat persiapan OKI di Makodam Jaya, Rabu (17/2).

Dia menegaskan, terkait isu intimidasi yang dilakukan pada warga Kalijodo, dikatakannya hal itu tak pernah terjadi. "Kok intimidasi melulu, bagaimana ada tentara mengintimidasi? Enggak ya. Nanti kita ikut membantu penertiban untuk jalur-jalur hijau," jelasnya.

Saat penertiban, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mohammad Iqbal mengatakan, pembongkaran Kalijodo yang dilakukan besok pagi akan diamankan 5000 personel gabungan dari Pemprov DKI Jakarta dan Polri-TNI.

"TNI sekitar 600 personel, Polri lebih kurang 3000, dan Satpol PP sebanyak 2000 personel. Inilah SOP kami tidak boleh under estimate. Polisi di sini sebagai pengayom, pelindung, dan pelayanan masyarakat. Jika besok ada yang melawan hukum kami akan tindak tegas. Kami hadir sekali lagi untuk melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat," ucap Iqbal, Minggu (28/2).

Masuk gorong-gorong

Pemprov DKI Jakarta menggandeng Tentara Nasional Indonesia (TNI) buat mengecek saluran air di Jalan Medan Merdeka Utara, depan Istana Negara. Kopaska dan Marinir dikerahkan untuk mengatasi kulit kabel dalam gorong-gorong.

"Kita sudah bersurat ke Marinir Angkatan Laut, sekitar 7 tentara dari Marinir bantu kita," ujar Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta Teguh Hendrawan, saat meninjau lokasi gorong-gorong di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (2/3).

Menurut Teguh, cuma Marinir yang mampu melaksanakan tugas melakukan pembersihan dan mencari kabel-kabel yang terkelupas.

"Terus terang mereka yang mampu untuk melakukan, karena ini cukup dalam. Kalau kita kan cuma punya sepatu, sarung tangan, topi dan lain-lain. Tapi kalau Marinir punya alat oksigen," jelasnya.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama punya alasan unik meminta bantuan Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL untuk menyelami gorong-gorong di kawasan Jalan Medan Merdeka. Dia tidak mau anak buahnya tewas lantaran mencari kulit kabel.

Tidak hanya itu, Ahok juga khawatir para anak buahnya di Dinas Tata Air DKI Jakarta diterkam ikan raksasa di dalam gorong-gorong. Apalagi selama ini, Ahok akui para anak buahnya tidak punya pengalaman menyelam.

"Kan itu dalam daripada meninggal orang kita enggak ada pengalaman nyelem (menyelam). Kalau tau tau ada ikan raksasa," kata Ahok usai menghadiri acara di Halaman Parkir Pasar Induk Kramat Jati, Jalan, Raya Bogor, Jakarta Timur, Jumat (4/3).

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ada 'BOHAI' di Intan Jaya Papua, Masyarakat Happy Pak TNI Kembali ke Markas Bawa Sayuran
Ada 'BOHAI' di Intan Jaya Papua, Masyarakat Happy Pak TNI Kembali ke Markas Bawa Sayuran

Sebuah video memperlihatkan anggota TNI memborong semua hasil bumi masyarakat Intan Jaya Papua. Masyarakat senang, TNI kembali ke markas bawa sayuran.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Dipimpin Bintang Dua Asisten Panglima Agus, TNI Siapkan Serbuan Teritorial di Pemalang
VIDEO: Dipimpin Bintang Dua Asisten Panglima Agus, TNI Siapkan Serbuan Teritorial di Pemalang

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pertahanan dan keamanan di daerah tersebut.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Minta TNI Peka Dampak Krisis Pangan, Ini Kata Panglima
Presiden Jokowi Minta TNI Peka Dampak Krisis Pangan, Ini Kata Panglima

Salah satu upaya yang telah dilakukan TNI yakni lewat Gerakan Nasional Ketahanan Pangan (GNKP).

Baca Selengkapnya
TNI Bentuk Satgas Cegah Judi Online hingga Korupsi, Dipimpin Jenderal Bintang Tiga
TNI Bentuk Satgas Cegah Judi Online hingga Korupsi, Dipimpin Jenderal Bintang Tiga

TNI akan bekerjasama dengan instansi dan lembaga lainnya yang mempunyai kemampuan hingga kepentingan untuk hal tersebut.

Baca Selengkapnya
Banyak Anggota TNI yang Kerja Sampingan Jadi Driver Ojol
Banyak Anggota TNI yang Kerja Sampingan Jadi Driver Ojol

Maruli tidak melarang anggotanya menjadi ojek online selama tidak mengganggu tugas utama mereka sebagai prajurit

Baca Selengkapnya
Jenderal Agus Subiyanto Tanggapi Jabatan ASN Bakal Diisi TNI: Tiap Permasalahan Ada Peran TNI
Jenderal Agus Subiyanto Tanggapi Jabatan ASN Bakal Diisi TNI: Tiap Permasalahan Ada Peran TNI

Rancangan Peraturan Pemerintah yang membahas manajemen aparatur sipil negara (ASN) mendekati hasil akhir di Kemenpan-RB

Baca Selengkapnya
Pasal Karet di Revisi UU TNI, Panglima Singgung Operasi Militer Selain Perang
Pasal Karet di Revisi UU TNI, Panglima Singgung Operasi Militer Selain Perang

Menurut Agus, tugas TNI sudah diatur semua dan berharap masyarakat paham.

Baca Selengkapnya
Deretan Aksi Tak Terpuji Oknum TNI, dari Pengeroyokan hingga Pembunuhan
Deretan Aksi Tak Terpuji Oknum TNI, dari Pengeroyokan hingga Pembunuhan

Merangkum sejumlah tindak tak terpuji oknum TNI yang terjadi sejak Bulan Agustus hingga kini

Baca Selengkapnya
Revisi UU TNI, Prajurit Diusulkan Boleh Berbisnis
Revisi UU TNI, Prajurit Diusulkan Boleh Berbisnis

Menurutnya, yang seharusnya dilarang adalah prajurit menggunakan institusi TNI untuk berbisnis.

Baca Selengkapnya
Jokowi Minta TNI Peka Urusan Perut Rakyat, Hati-Hati Pakai Duit Rakyat
Jokowi Minta TNI Peka Urusan Perut Rakyat, Hati-Hati Pakai Duit Rakyat

RI 1 berpesan kepada TNI, dunia sedang tidak baik-baik saja imbas dari perubahan iklim.

Baca Selengkapnya
Kasad Blak-Blakan Usulkan TNI Boleh Berbisnis karena Banyak Prajurit jadi Driver Ojol
Kasad Blak-Blakan Usulkan TNI Boleh Berbisnis karena Banyak Prajurit jadi Driver Ojol

Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menyarankan agar TNI diperbolehkan berbisnis.

Baca Selengkapnya
Sepak Terjang Intel Tentara Dalam Sejarah TNI, Menyusup ke Markas GAM hingga Perburuan Bandit-Bandit di Jakarta
Sepak Terjang Intel Tentara Dalam Sejarah TNI, Menyusup ke Markas GAM hingga Perburuan Bandit-Bandit di Jakarta

seorang prajurit TNI sukses melakukan penyamaran dan penyusupan ke dalam anggota GAM

Baca Selengkapnya