Pelacur lokal di Legian lebih suka dikencani bule
Merdeka.com - Bali menjadi surga para pelancong baik lokal maupun mancanegara. Pantai dan keindahan alam Bali yang eksotik memiliki daya tarik tersendiri.
Saban pagi hingga sore menjelang, pelancong bule mulai berjemur di Pantai Kuta. Mereka hanya mengenakan celana dalam dan kutang. Ada juga yang tidur berjemur tanpa menggunakan bra dengan posisi tengkurap. Aktivitas seperti itu sudah biasa di Bali.
Namun di balik sisi Eksotiknya, Bali juga menyimpan masalah sosial. Sejak menjamurnya para pelancong, prostitusi juga mulai menjamur di tempat ini. Seperti misalnya daerah Nusa Dua, di sana para pemburu birahi dimanjakan wanita lokal dalam akuarium.
-
Siapa yang berbulan madu di Bali? Ini adalah bulan madu kedua Tyas Mirasih dan Tengku Tezi sejak menikah Agustus lalu.
-
Siapa yang liburan di Bali? Inilah potret Putri Titian bersama Junior Liem dan kedua anak mereka tengah menikmati liburan yang menyenangkan di Bali.
-
Siapa yang liburan ke Bali? Titi Kamal tengah liburan ke Bali bersama anak-anaknya.
-
Apa yang terjadi di Bali? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Kenapa banyak serdadu KNIL yang memilih jalan pelacuran? Bagi yang tidak punya uang untuk memelihara gundik, maka pergi ke pelacuran adalah kebiasaan bagi para serdadu.
-
Apa yang menjadikan Bali tempat populer untuk bulan madu? Bali seringkali dijadikan sebagai destinasi untuk berbulan madu dalam merayakan cinta dua sejoli. Adanya keindahan alam yang memukau, Bali memiliki daya tarik tersendiri yang tidak bisa diabaikan. Mulai dari pantai pasir putihnya hingga hutan-hutannya yang menyejukkan, Bali tidak pernah gagal jika bicara soal alam.
Pelacur-pelacur asal Indonesia itu menjadi buruan para pelancong bule maupun Timur Tengah. Satu jam tarifnya bermacam-macam. Mulai dari Rp 200 ribu hingga Rp 500 ribu.
"Kalau di Nusa dua Rp 500 ribu," kata Lana, 30 tahun sopir taksi merangkap calo pelacur di Legian saat berbincang dengan merdeka.com, Senin dini hari lalu.
Lana lantas menawarkan pelacur lokal di Legian. Tarifnya Rp 400 ribu satu jam atau sekali kencan. Dia menjamin pelacur dagangannya belum pernah ditiduri oleh turis bule. Usianya pelacur tersebut 20 sampai 22 tahun.
"Saya nggak ambil disini, ada nggak jauh dari sini hanya 10 menit. Tinggal pilih dalam mobil, kalau nggak cocok tidak apa-apa," ujarnya menawarkan.
Lana mengakui jika di pelacur di kawasan Legian memang tidak cocok bagi orang Indonesia. Selain bekas ditiduri turis bule, pelacur lokal itu juga jarang berminat dengan orang Indonesia. Alasannya masuk akal, orang Indonesia beda ukuran dengan orang bule.
Selain Lana, Gede, 50 tahun juga merupakan calo pelacur lokal di legian. Dia mangkal untuk menjual jasa ojek tidak jauh dari Padies Pup. Sampingannya menjadi calo pelacur lokal. Bagi Gede, dia tidak memungkiri jika pelacur lokal di Legian memang sudah tidak lagi seorsinil aslinya.
"Kalau disini memang semuanya bekas Bule," kata dia.
Omongan Lana dan Gede memang bukan isapan jempol jika kebanyakan pelacur lokal lebih doyan dengan bule. Selain berkantong tebal, 'milik' mereka juga diyakini besar. Seperti penelusuran merdeka.com di Legian. Lima orang pelacur sejak pukul 12.00 WITA berdiri di samping tembok dekat sebuah kelab. Mereka menanti bule keluar dari kelab itu. Dengan senyum manis dan pakaian serba seksi, mereka merayu setiap Bule lelaki melintas.
Selain menawarkan diri, pelacur itu juga dijajakan oleh calo di sepanjang Legian. Wina, salah satu pelacur menawarkan jasa menjualkan diri selama satu jam Rp 500 ribu. Dia ogah untuk menurunkan harga, meski beberapa bule memintanya Rp 400 ribu untuk sekali kencan.
"Rp 500 mau nggak," katanya saat dirayu.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Grup itu tidak hanya menyediakan PSK bule di wilayah Bali, tetapi juga ada di Thailand.
Baca SelengkapnyaKetiganya menggunakan visa izin tinggal dan bekerja saat memasuki Bali.
Baca SelengkapnyaViral Bule Promosikan Situs Porno di Bali, Menparekraf Sandiaga Siapkan Tindakan Tegas
Baca SelengkapnyaMenariknya saat berboncengan terkadang bule memilih untuk memeluk erat driver ojol. Simak yuk!
Baca SelengkapnyaPasangan itu belum diketahui identitasnya. Polisi masih melakukan penyelidikan.
Baca SelengkapnyaPihaknya melakukan operasi pengawasan di dua lokasi berbeda yakni Seminyak dan Kuta.
Baca SelengkapnyaDalam penggerebekan spa tersebut seorang manajer dari spa itu sudah ditetapkan menjadi tersangka
Baca SelengkapnyaViral Dua Bule Pakai Baju Seksi Promosi Situs Porno, Pemprov Bali Ungkap Sanksi yang Bisa Dijatuhkan
Baca SelengkapnyaWarga asing ini dideportasi karena menjadi Pekerja Seks Komersial (PSK) dan menjadi pacar bayaran.
Baca SelengkapnyaSEK (34) dan AFM (29) terlibat dalam kasus overstay hingga prostitusi online di Bali.
Baca SelengkapnyaSeorang driver ojek online di Bali dapat rejeki nomplok saat mengantar penumpang bule cantik.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap lima tersangka kasus prostitusi di Kabupaten Aceh Utara. Mereka yang ditangkap yakni muncikari, penyedia tempat, dan tiga pria hidung belang.
Baca Selengkapnya