Pelacuran kelas apartemen mewah di Bandung terbongkar
Merdeka.com - Bisnis prostitusi memang menjadi lahan basah bagi para muncikari. Setiap harinya mereka bisa mengantongi pundi-pundi rupiah hingga puluhan juta dari para anak buah atau pekerja seks komersial (PSK).
Namun, bisnis ini pun menjadi sasaran razia aparat kepolisian. Terbukti dengan beberapa kasus yang pernah terungkap dari bisnis lendir tersebut.
Seperti yang terjadi di Bandung Selasa (2/3) lalu. Polisi berhasil membongkar prostitusi di Kota Kembang tersebut. Dari penggerebekan itu diamankan dua tersangka beserta lima korban yang selama ini dijadikan budak seks.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang disekap dan diperkosa? Penyidik Satreskrim Polres Lampung Utara, Lampung, segera merampungkan berkas enam tersangka penyekapan dan perkosaan siswi SMP inisial NA (15).
-
Bagaimana korban terjebak ke dalam budak seks? Korban yang baru lulus SMK tidak berpikir panjang untuk menemui pelaku lantaran dijanjikan pekerjaan untuk mengelola kafe di Kota Solo. Ternyata ini hanya modus pelaku. Selama lima bulan, sejak Mei-September 2022, korban disekap dan disetubuhi pelaku berinisial JM itu.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Kenapa korban disekap dan diperkosa? Setiap informasi dan dugaan terkait keberadaan pelaku, petugas langsung meluncur.'Kami masih terus melakukan pengejaran terhadap keempat pelaku yang belum tertangkap,' kata Umi.
Berikut ulasan lengkap polisi membongkar pelacuran di Bandung.
Prostitusi dilakukan di apartemen mewah Panoramic
Jajaran kepolisian di Bandung membongkar praktik prostitusi online di wilayah Kecamatan Arcamanik, Jalan Soekarno Hatta (bypass) Kota Bandung. Dua tersangka beserta lima korban yang selama ini dijadikan budak seks turut diamankan aparat kepolisian.Terungkapnya bisnis esek-esek ini diawali dari laporan masyarakat yang resah atas dugaan adanya praktik prostitusi di kamar apartemen yang ada di lantai 10. Proses lidik langsung dilakukan hingga akhirnya polisi melakukan penggerebekan pada Selasa (1/3)."Kami amankan mereka yang sedang berada di lantai 10, dengan dua tersangka dan lima PSK yang menjadi korban," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol AR Yoyol, di Mapolrestabes Bandung, Rabu (2/3).Dua muncikari inisial S (23) dan AR (19) ini dalam menjalankan aksinya mencari pria hidung belang via media sosial. Usai masuk dalam jaringan grup WhatsApp kemudian muncikari menawarkan perempuan seksi beserta harga yang ditawarkan."Di grup tersebut muncikari menawarkan via grup yang sudah dapat mengakses," terangnya.Usai ada kesepakatan, muncikari dan pria hidung belang berlanjut ke apartemen mewah berinisial P. Kepolisian saat ini masih memeriksa tersangka dan juga saksi.
Prostitusi online di apartemen Panoramic sudah beroperasi 2 bulan
Praktik prostitusi online yang menawarkan apartemen Panoramic di Kota Bandung sudah beroperasi sekitar dua bulan. Prostitusi itu bawah kendali muncikari S dan AR, keduanya bisa menjaring 20 pria hidung belang dalam seharinya.Jajaran Satreskrim Polrestabes Bandung membongkar bisnis esek-esek tersebut pada Selasa (1/3) pukul 17.00 WIB. Penggerebekan tersebut berdasarkan informasi masyarakat yang mengeluhkan adanya dugaan praktik prostitusi di tempat tersebut."Sudah dua bulan beroperasi di mana sehari bisa menjaring 20-25 tamu berdasarkan pembukuan yang kami dapat," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol AR Yoyol di Mapolrestabes Bandung, Rabu (2/3).Sebelum 'main' dengan PSK yang ditawarkan, muncikari ini mencari calon pria hidung belang di media sosial. Usai sepakat, para pria hidung belang ini dimasukan ke dalam akun salah satu aplikasi WA. Pada aplikasi itu muncikari memajang foto perempuan seksi yang rata-rata masih berusia 18-20 tahun."Muncikari share foto PSK. Setelah transaksi, nanti konsumen datang ke apartemen mewah tersebut," terangnya.Informasi dihimpun apartemen yang ada di Kecamatan Arcamanik itu berada di Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Jawa Barat. Apartemen itu bernama Panoramic. Muncikari menyewa dua kamar yang sebulannya dihargai Rp 6 juta. Di sanalah bisnis lendir itu dijalankan dua muncikari yang masih berusia muda.
Tarif sekali kencan dengan PSK di apartemen Panoramic Rp 1 juta
Praktik prostitusi online di Bandung dibongkar kepolisian. Dua muncikari inisial S dan AR memperdagangkan lima perempuan dengan tarif Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta sekali melayani.Mereka bertransaksi di apartemen mewah yang ada di Jalan Soekarno Hatta (Bypass) Kota Bandung."Tarif sekali kencan rata-rata Rp 500 ribu hingga satu juta rupiah," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol AR Yoyol di Mapolrestabes Bandung, Rabu (2/3).Muncikari ini memanfaatkan media sosial untuk menjaring para hidung belang. Pelanggannya beragam. Usai mendapatkan akses, para hidung belang ini dimasukkan ke dalam grup What's App. Di situlah foto perempuan seksi dipajang.Rata-rata perempuan yang berasal dari beberapa daerah di Jabar ini masih berusia 18-20 tahun. "Muncikari share foto PSK. Setelah transaksi, nanti konsumen datang ke apartemen," ungkapnya.Polisi membongkar praktik prostitusi online pada Rabu (2/3) kemarin. Diamankan dua muncikari dan lima PSK yang menjadi saksi. "Semua masih dalam pemeriksaan," terangnya.
Dalam sehari anak buah muncikari S dan AR layani hingga 25 pria
Praktik prostitusi online kelas apartemen di Bandung dibongkar aparat kepolisian. Dua muncikari S dan AR sudah ditetapkan sebagai tersangka. Keduanya kini sudah diamankan di Mapolsek Arcamanik.Mengenakan baju tahanan berwarna muncikari muda ini mengaku, sudah empat bulan menjalankan bisnis esek-esek. Berbekalkan gadget tersangka menjaring perempuan muda dan para pelaku hidung belang."Saya sudah empat bulan (praktik prostitusi online)," ucap S di Mapolsek Arcamanik, Kota Bandung, Rabu (2/3).Dia pun mengaku, pria hidung belang yang sudah sepakat harga langsung 'bermain' di apartemen mewah yang ada di Kota Bandung."Saya posting foto ceweknya (media sosial), tanpa tarif. Setelah itu kan banyak konsumen (pria hidung belang). Kalau ada yang tanya-tanya, deal ya langsung ke apartemen," terangnya.Untuk modusnya, S mengaku memang menghimpun perempuan muda yang siap melayani para pelaku hidung belang. "Saya enggak maksa kok. Mereka yang mau jadi PSK," ungkapnya.Bersama tersangka AR dia menyewa apartemen Rp 6 juta per bulannya. Satu kali kencan singkat atau short time dengan PSK kelas apartemen ini tarifnya bervariasi atau mulai Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta. "Dalam sehari muncikari ini bisa dapat 20-25 pelanggan," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol AR Yoyol.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi meringkus AW (58), tersangka predator anak di Kecamatan Kotabaru, Karawang. Residivis ini ditangkap setelah sejumlah orang tua melaporkan perbuatannya.
Baca SelengkapnyaSemua pelaku pemerkosaan sudah ditetapkan sebagai tersangka
Baca SelengkapnyaSejatinya pelaku I, diceritakan oleh Rokib ingin menyewa rumah tersebut guna membuat film.
Baca SelengkapnyaRibuan wanita menjadi korban dari sindikat eksploitasi seksual 'Premium Place'.
Baca SelengkapnyaTerkait penyebaran foto korban sedang diperkosa di media sosial juga sudah didalami kepolisian.
Baca SelengkapnyaKorban terluka akibat terkena sabetan senjata tajam yang diayunkan oleh pelaku
Baca Selengkapnya4 Anak asal Sumsel diperbudak jadi pekerja seks komersial (PSK) dan dipaksa melayani tamu 10 sampai 20 orang per hari.
Baca SelengkapnyaPara pelaku ditembak di bagian kaki karena melawan.
Baca SelengkapnyaPuluhan Muda Mudi Terjaring Razia Sedang Berduaan di Penginapan
Baca SelengkapnyaWarga menggerebek rumah kontrakan di Kampung Cariu, Telagasari, Balaraja, Kabupaten Tangerang. Sebanyak 12 pasangan bukan suami istri diamankan dari lokasi itu.
Baca SelengkapnyaPelaku bergantian memerkosa korban di kamar indekos perempuan itu.
Baca Selengkapnya