Pelajar Asal Bogor Dihalau Hendak ke DPR, Rusak Mobil Polisi
Merdeka.com - Polisi dan Satgas Pelajar menghalau ratusan pelajar asal Bogor yang hendak berdemontrasi di Gedung DPR/MPR. Pelajar dari sekolah berbeda datang berkelompok untuk bergabung di Stasiun Bogor.
Pantauan merdeka.com di lokasi, Rabu (25/9), para pelajar SMK/SMA se-Bogor berkumpul sejak pukul 12.15 WIB. Beruntung upaya mereka yang hendak melakukan aksi unjuk rasa terendus oleh anggota Satgas Pelajar.
Tak lama kemudian, anggota polisi dan TNI tiba di Stasiun Bogor dan meminta ratusan pelajar itu untuk tidak berangkat ke Jakarta.
-
Apa tuntutan mahasiswa saat itu? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya 2. Rombak Kabinet Dwikora 3. Turunkan Harga-Harga
-
Siapa yang terlibat dalam perkelahian antar pelajar? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
-
Kenapa dua kelompok pemuda ini berkelahi? Dua kelompok pemuda yang bentrok tersebut ialah dari kelompok Markus (21) dengan kelompok Jony (24). Awalnya, terjadi saling caci maki antara Markus dan Jony melalui via whatsapp dan akhirnya saling tantang. Karena, sebelumnya permasalahan tersebut terjadi karena keduanya saling memperebutkan seorang perempuan.
-
Mengapa pelajar terlibat perkelahian? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
-
Siapa yang siswa SMP itu ajak bicara? 'Saat ini korban berada di Puskesmas Kecamatan Tebet dan kondisi sadar dan bisa diajak komunikasi. Ditemukan kertas dari korban yang berisi tulisan dan gambar menyerupai hanoman, tulisan tersebut tidak dimengerti artinya,' ucapnya.
-
Kenapa pelajar berjuang? Mereka yang sebagian berusia masih sangat belia tak gentar menghadapi kolonial Belanda. Di tengah segala kesulitan, mereka tetap bersikukuh melakukan perlawanan terhadap kolonial pada Agresi Militer Belanda I dan II.
Argumentasi sempat terjadi antara anggota Satgas Pelajar, kepolisian dengan para pelajar berseragam putih abu tersebut.
"Kami cuma ingin menyampaikan aspirasi, bukan mau membuat kerusuhan," kata Haikal, salah satu pelajar SMK swasta di Kota Bogor.
Informasi dihimpun, ada sekitar 48 sekolah SMA/SMK yang akan berangkat ke Jakarta dan bergabung dengan siswa dari Bekasi, Depok, Tangerang dan Jakarta untuk berdemonstrasi di depan gedung DPR RI.
"Ada sekitar 48 sekolah se-Bogor yang ikut demo di DPR," ujar Rifal siswa SMK swasta di Bogor lain.
Tuntutan yang akan mereka sampaikan kepada wakil rakyat sama seperti yang saat ini diperjuangkan oleh para mahasiswa di seluruh Indonesia. Yakni menolak revisi UU KPK dan sejumlah regulasi yang tidak berpihak kepada rakyat seperti RKUHP, pencemaran lingkungan akibat kebakaran hutan dan lahan, menolak reforma agraria rezim Jokowi dan RUU Pertanahan.
Kesal karena dibubarkan petugas, para pelajar bahkan merusak mobil Kasat Lantas Polres Bogor Kota, saat melintas di Jalan Ir Juanda.
Menurut Kabag Ops Polres Bogor Kota, Komisaris Prasetyo, saat itu Kasat Lantas tengah membantu pengamanan dan mengatur lalu lintas yang tersendat akibat iring-iringan pelajar.
"Iya mobil Kasat Lantas, dinaikin, diinjak-injak bagian depannya. Belum tahu rusaknya apa saja," kata Pras.
Jangan Lewatkan:
Ikuti Polling Bagaimana Pendapat Anda soal RUU KUHP? Klik di Sini!
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca SelengkapnyaKehadiran mereka disambut sejumlah mahasiswa yang masih bertahan di sekitar gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaMahasiswa merusak baliho dan spanduk kampanye itu karena kecewa caleg hanya menebar janji palsu setiap 5 tahun sekali, tepatnya menjelang pemilu.
Baca SelengkapnyaPolisi mengidentifikasi asal sekolah pelajar yang diamankan. Dari 10 sekolah, hanya dua di antaranya yang berada di Kota Semarang.
Baca SelengkapnyaAksi tersebut berujung ricuh setelah mahasiswa yang ingin masuk kedalam gedung DPRD dipukul mundur polisi.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi terkait RUU Pilkada di Semarang berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa harus dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya ditahan polisi
Baca SelengkapnyaRatusan mahasiswa ini menyuarakan penolakan terhadap revisi Undang-Undang Pilkada.
Baca SelengkapnyaAda indikasi mobilisasi anak-anak sekolah ini dilakukan pada sore hari di batas waktu pelarangan demo dengan pola yang mirip.
Baca SelengkapnyaPolisi telah mengamankan sepeda motor dan barang bukti berupa 1 buah celurit dan penggaris besi.
Baca SelengkapnyaPolisi dan mahasiswa saling halau. Mahasiswa yang mundur ke depan kampung Universitas Diponegoro menghalau polisi kembali ke Gedung DPRD Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaSetelah merobohkan pintu pagar Gerbang Pancasila, pendemo berkumpul dengan penjagaan ketat dari pihak kepolisian.
Baca SelengkapnyaMereka coba kembali mendekati gedung DPRD sambil melempar botol, kayu dan batu.
Baca Selengkapnya