Pelajar di Bantul Duel Sampai Tewas, Polisi Pakai UU Perlindungan Anak
Merdeka.com - Seorang pelajar berinisial R (12) di MTs Annur, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul tewas usai berkelahi dengan rekannya yang berinisial M (12). R tewas usai berkelahi dengan M pada Senin (14/10).
Kapolsek Sewon, Kompol Paimun mengatakan polisi akan tetap menangani kasus perkelahian anak di bawah umur yang berujung maut tersebut. Menurut Paimun, kepolisian akan menggunakan UU Perlindungan Anak dalam menangani kasus tersebut.
Paimun mengungkapkan bahwa dalam menangani kasus perkelahian berujung maut pihaknya bekerja sama dengan Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Bantul.
-
Siapa yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
-
Kenapa pelajar dibacok di Bogor? Dikutip dari Antara.Sudar menceritakan, kejadian itu terjadi saat kedua korban berboncengan tiga menggunakan satu sepeda motor bersama satu orang temannya lagi. Ketiganya berencana pergi ke tempat tongkrongan. Ketika tiba di wilayah Pintu Ledeng Ciomas, Kabupaten Bogor, dari arah berlawanan ada pelajar dari SMA lain mengejar ketiganya. Karena jalanan macet, motor yang dikendarai A, I dan P menabrak motor di depannya.
-
Siapa mahasiswa yang tewas di Bali? Mahasiswa asal Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Aldi Sahilatua Nababan (23) ditemukan tewas di kamar indekosnya di Bali.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Mengapa anak-anak dikorbankan? Pemakaman anak-anak di gundukan ini mungkin merupakan persembahan untuk memberi energi pada ladang,' kata Prieto, seperti dikutip Live Science.
-
Siapa yang terlibat dalam perkelahian antar pelajar? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
"Penyelidikan tetap berlanjut, karena melibatkan meninggalnya seseorang. Untuk penanganannya kami kerja sama dengan PPA Polres (Bantul) karena (M) masih anak-anak. Jadi kita tempuh jalur prosedur penanganan anak," ujar Paimun, Selasa (15/10).
Paimun mengungkapkan polisi telah melakukan olah TKP terkait tewasnya pelajar berinisial R. Selain itu polisi juga telah memeriksa sejumlah saksi terkait perkelahian berujung maut tersebut.
Paimun menambahkan pelaku berinisial M sendiri disangkakan UU nomor 17 tahun 2016 tentang penetapan Perppu Nomor 1 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Meskipun demikian Paimun menyebut bahwa hingga saat ini pihaknya belum melakukan penahanan terhadap M.
"Untuk dia (M) pemeriksaan menunggu pendamping, karena orangtuanya tinggal di luar Jawa. Belum ditahan karena anak-anak dan prosedurnya kan lain, di mana penanganannya kita menggunakan UU perlindungan anak," tutup Paimun.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, perkelahian antara korban R dengan pelaku M bermula saat korban mengejek pelaku. Kemudian korban R pun mendorong pelaku M hingga terjatuh.
Tak terima terhadap perlakuan korban R, pelaku M pun membalas dengan memukul bagian rusuk. Akibat pukulan ini, korban R pun terjatuh dan memegangi perutnya. Setelahnya korban R pun sempat muntah-muntah.
Saat dilarikan ke Puskesmas Sewon 1, ternyata nyawa korban R sudah tak tertolong. Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter di Puskesmas Sewon 1, korban R dinyatakan meninggal dunia.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi kembali menetapkan tersangka kasus duel dua remaja putri menggunakan celurit hingga viral di media sosial. Jumlah tersangka kini menjadi tiga orang.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut tidak menutup kemungkinan ada tersangka baru dalam kasus yang masih dalam penyelidikan ini.
Baca Selengkapnya2 Remaja Putri Duel Menggunakan Celurit di Palembang Terluka, Orang Tua Saling Lapor Polisi
Baca SelengkapnyaDuel maut itu dilatarbelakangi saling tantang antara keduanya. Lantaran malu kepada teman-temannya, keduanya menyepakati bertemu di TKP.
Baca SelengkapnyaKedua kelompok pelajar sepakat melakukan tawuran di Kampung Kukun, Kelurahan Jayabakti, Kecamatan Cabangbungin.
Baca SelengkapnyaSetelah kelimanya diperiksa, terungkap motif di balik duel dua remaja yakni karena sakit hati.
Baca SelengkapnyaSetelah dilakukan pengejaran, DMS akhirnya berhasil ditangkap di Banjarnegara, Susukan, Jawa Tengah, pada 15 Juni 2024
Baca SelengkapnyaSiswa SMA, MR (16) menyerahkan diri ke kantor polisi setelah lawannya duel, FR (18), tewas. Dia pun menceritakan alasannya melakoni pertarungan maut itu.
Baca SelengkapnyaKorban maupun keempat tersangka adalah pelaku tawuran dari dua sekolah di wilayah Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaPolisi Ungkap Motif Pelaku Pemukulan Pesilat di Gresik hingga Tewas: Gara-Gara Anak Baru
Baca SelengkapnyaPara pelajar tersebut terlibat tawuran setelah sebelumnya janjian di media sosial.
Baca SelengkapnyaAtas laporan tersebut pihaknya pun melakukan olah tempat kejadian perkara.
Baca Selengkapnya