Pelajar di Pangandaran Mulai Vaksinasi Covid-19
Merdeka.com - Vaksinasi di Kabupaten Pangandaran, kini mulai menyasar anak usia 12-17 tahun. Kegiatan vaksinasi saat ini tengah dilakukan di sejumlah sekolah menengah pertama (SMP).
Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pangandaran, Agus Nurdin mengatakan bahwa pihaknya sudah meminta para guru SMP untuk mendata siswa yang usianya di atas 12 tahun. Para siswa pun kemudian diminta agar membawa surat izin dari orang tua untuk membolehkan menjalani vaksinasi Covid-19.
Setelah izin didapatkan dan anaknya terdata, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Puskesmas setempat. "Nanti petugas puskesmas datang ke sekolah dan melaksanakanlah vaksinasi untuk anak-anak," kata Agus, Senin (2/8).
-
Kenapa anak harus divaksinasi? Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita.
-
Siapa yang siswa SMP itu ajak bicara? 'Saat ini korban berada di Puskesmas Kecamatan Tebet dan kondisi sadar dan bisa diajak komunikasi. Ditemukan kertas dari korban yang berisi tulisan dan gambar menyerupai hanoman, tulisan tersebut tidak dimengerti artinya,' ucapnya.
-
Siapa yang bisa bantu anak sekolah? 'Jika anak sering mengeluhkan sekolah, keluhan mereka harus dianggap serius,' kata Dr. Jenn Mann. Orangtua harus mendengarkan dan memahami apa yang dirasakan anak mereka.
-
Bagaimana cara mengetahui kesiapan anak sekolah? Selain itu, untuk anak usia dini perlu diperhatikan hal-hal berikut yang menunjukkan ketertarikan anak pada sekolah.
-
Siapa yang perlu divaksinasi MMR? Pemberian vaksin MMR sangat penting tidak hanya untuk anak-anak, tetapi juga bagi orang dewasa yang belum mendapatkan vaksinasi lengkap atau memiliki kekebalan rendah terhadap penyakit ini.
-
Dimana murid SD itu bertanya pada gurunya? Ana sawijining murid SD sing tekon karo gurune sing ndilalah lagi rada nesu. Pas muride kuwi tekon karo gurune, Pak Guru kuwi lagi mangan neng kantin, tanpa sadhar yen ana upa neng tutuk'e.
Siswa yang mau di vaksin, menurut Agus memang hanya cukup membawa surat izin dari orang tuanya dan fotokopi kartu keluarga. Surat izin bisa menjadi tidak diperlukan manakala siswa diantar oleh orang tuanya secara langsung.
Ia menjelaskan bahwa vaksinasi kepada pelajar di Pangandaran saat ini sudah berjalan di sejumlah sekolah. Setidaknya ada 12 sekolah yang sudah memvaksinasi siswanya, namun ia memastikan tidak ada paksaan kepada siswa dalam kegiatan tersebut kalau tidak mendapat izin dari orang tuanya.
"Memang ada sebagian orang tua yang tidak berkenan, kita biarkan dulu. Kita kumpulkan yang mau dan orang tua berkenan," jelasnya.
Hal lainnya, saat ini Puskesmas di Pangandaran masih terbatas dalam hal memvaksinasi siswa. Oleh karena itu saat ini dalam sehari, di sekolah rata-rata hanya bisa memvaksinasi 150 orang siswa saja di satu tempat.
Melihat kegiatan vaksinasi yang sudah berjalan, Agus menyebut bahwa siswa cukup banyak yang antusias mengikuti vaksinasi dibanding yang belum mau.
Kedepannya, pihaknya akan berkoordinasi dengan Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pangandaran terkait vaksinasi siswa. "Kita berharap Agustus akhir 80 persen siswa SMP sudah divaksinasi Covid-19," katanya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Vaksin HPV diberikan untuk melindungi diri dari inveksi HPV yang merupakan penyebab kanker serviks.
Baca SelengkapnyaAkibat kondisi itu, pemkot menerapkan kebijakan belajar jarak jauh.
Baca SelengkapnyaJumlah tersebut merupakan jumlah pendaftar guru terbanyak di Indonesia pada pendaftaran PPPK 2023.
Baca SelengkapnyaMereka adalah guru dan tenaga kesehatan (nakes) yang lolos seleksi CPNS tahun 2019 dan 2020.
Baca SelengkapnyaPemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).
Baca SelengkapnyaTes gula darah ini menjadi bagian dari kegiatan skrining untuk mendeteksi masalah kesehatan yang mungkin dialami para siswa.
Baca SelengkapnyaAkibat wabah tersebut, sekolah meliburkan sementara.
Baca SelengkapnyaJika 1 provinsi saja ada 10 anak yang menderita hepatitis, maka 34 provinsi lain bisa mengalami hal serupa.
Baca SelengkapnyaSelain pengadaan perangkat, Pemkab Langkat juga memprioritaskan pelatihan guru untuk memanfaatkan teknologi ini.
Baca Selengkapnya