Pelajar sampai PNS Purwakarta wajib pakai sarung dan peci tiap Jumat
Merdeka.com - Ratusan santri dari sejumlah Pondok Pesantren dan Madrasah di Purwakarta, Jawa Barat merayakan Hari Santri yang dipusatkan di Taman Pasanggrahan Padjajaran alun-alun Purwakarta, hari ini. Sejumlah tokoh ulama dan ketua Majelis Ulama Purwakarta juga turut hadir, tidak terkecuali Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.
Dalam sambutannya, Bupati Dedi mengatakan, Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta akan memberlakukan kebijakan penggunaan sarung dan peci bagi pelajar dan pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemda Purwakarta.
"Jadi setiap hari Jumat, bagi pelajar dan PNS muslim harus menggunakan sarung. Selain sarung juga harus menggunakan peci," kata Dedi.
-
Kenapa warga Desa Sembungan memakai sarung? Banyak warga yang beraktivitas di luar. Mereka mengenakan jaket ataupun sarung untuk melindungi tubuh mereka dari udara dingin yang menusuk.
-
Kenapa sarung penting untuk pria? Bagi para pria, memiliki sarung adalah suatu keharusan.
-
Mengapa tanda pengenal pramuka itu penting? Tanda pengenal adalah salah satu atribut yang wajib dipakai oleh anggota Gerakan Pramuka. Tanda pengenal dapat menunjukkan identitas, satuan, jabatan, kecakapan, dan kehormatan seorang Pramuka.
-
Dimana upacara Hari Santri di Pasuruan? Ratusan santri mengikuti Upacara Hari Santri di Lapangan Ponpes Bayt Al Hikmah Kota Pasuruan dengan menggunakan sarung dan peci berwarna hitam, sedangkan santriwati menggunakan busana muslim, Minggu (22/10).
-
Mengapa Hari Santri Nasional dirayakan? Peringatan ini bertujuan untuk meneladani perjuangan santri zaman dulu dan mengaplikasikan perjuangannya dalam kehidupan sehari-hari.
-
Siapa saja yang memakai tanda pengenal pramuka? Tanda pengenal adalah salah satu atribut yang wajib dipakai oleh anggota Gerakan Pramuka.
Penggunaan sarung, menurut Dedi, selain sebagai gerakan kebudayaan pada zamannya, juga memiliki manfaat terutama di bidang kesehatan.
"Dari kesehatan sarung itu kan longgar sehingga aliran darah lancar, secara medis kalau aliran darah baik kita akan terhindar dari berbagai penyakit termasuk gangguan reproduksi. Nah untuk peci bisa juga menggunakan iket," ujar Dedi.
Selain itu, Dedi menyampaikan, jika sarung juga menjadi simbol persatuan bangsa bahwa sarung telah menjadi spirit perlawanan terhadap kolonialisme bangsa asing. Menurut dia, menggunakan sarung sama saja dengan menginternalisasi nilai-nilai nasionalisme.
"Perang melawan kolonialisme dulu itu digerakkan oleh kaum sarungan. Ini luar biasa, nasionalisme mereka tidak perlu dipertanyakan lagi. Mereka tegak menegakkan kedaulatan bangsa Indonesia," tambah Dedi.
Sementara bagi pelajar dan pegawai non muslim seperti Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu, Pemerintah Kabupaten Purwakarta mempersilakan mereka mengenakan sarung khas Indonesia atau pakaian yang melambangkan nilai spiritualitas agamanya masing-masing.
Pemberlakuan kebijakan menggunakan kain sarung setiap hari Jumat ini juga berbarengan dengan pemberlakuan kebijakan belajar Baca Tulis Alquran, Qiroah, dan Kitab Kuning dan kitab lain sesuai dengan ajaran agama yang dianut oleh pelajar Purwakarta per 1 Desember 2016 mendatang.
"Sehingga suasana santri itu tidak hanya terasa di lingkungan pesantren, tetapi di sekolah dan di perkantoran," jelas Dedi.
Dedi juga tidak lupa menyampaikan selamat Hari Santri bagi seluruh Santri di Nusantara "Selamat hari santri, santri mengaji, santri yang mampu menjaga dan mempertahankan NKRI dengan budi pekerti," pungkas Dedi.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kala Gibran Ikut Tanggapi Maraknya Perang Sarung di Kalangan Remaja Saat Bulan Ramadan
Baca SelengkapnyaDi Tarakan, dengan adanya Perwali maka setiap hari Kams seluruh pejabat dan ASN mengenakan Sesingal.
Baca SelengkapnyaPotret kompak formasi gerak jalan siswi SD di Lombok Timur sampai buat penonton terpukau.
Baca SelengkapnyaJaket Bung Karno, Komitmen Pemimpin Daerah Lanjutkan Perjuangan Sejahterakan Masyarakat
Baca SelengkapnyaSelain untuk melestarikan tradisi, jamasan pusaka ini dilkukan untuk memperkenalkan nilai budaya leluhur kepada generasi masa sekarang.
Baca SelengkapnyaUpacara tak hanya kegiatan mengibarkan bendera, ada makna lain yang kuat di dalamnya.
Baca SelengkapnyaSukarno dan peci tidak pernah terpisahkan. Ia mengenakan peci sebagai simbol kebangsaaan
Baca SelengkapnyaFenomena itu terjadi karena kurangnya wadah bagi anak-anak muda untuk berekspresi.
Baca SelengkapnyaRibuan warga memadati sepanjang jalan perkotaan Banyuwangi yang dilintasi Pawai Lampion, Senin (14/8/2023) malam.
Baca SelengkapnyaPPI Sumsel menyebut tidak ada larangan penggunaan jilbab atau imbauan melepas jilbab bagi anggota Paskibra
Baca SelengkapnyaPuluhan pendekar dan tokoh perwakilan dari 24 perguruan silat di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur melakukan ikrar damai menjelang bulan Suro atau "Suroan".
Baca SelengkapnyaAlur cerita wayang pun tak luput dari dunia pendidikan. Penonton makin dibuat betah dengan hadirnya bintang tamu spesial Cak Lontong Cs.
Baca Selengkapnya