Pelajar SD di Sukabumi tewas terseret arus irigasi saat pulang sekolah
Merdeka.com - Pelajar kelas I SD warga Kampung Lemburpasir, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat Salma Saputri tewas setelah terseret arus aliran irigasi Perbawati. Peristiwa itu terjadi saat korban akan pulang ke rumahnya.
"Jasad korban yang merupakan warga RT 01/10, Desa Perbawati, Kecamatan Sukabumi ditemukan sekitar 1,5 km dari lokasi terceburnya," kata Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman di Sukabumi. Demikian dikutip dari Antara, Minggu (25/3).
Informasi yang dihimpun, musibah tersebut terjadi pada Sabtu, (24/3) pukul 10.30 WIB. Saat itu, korban bersama tiga rekannya pulang sekolah sambil berpegangan tangan dan payung.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Siapa saja korban sambaran petir? Ketiga korban yakni dua orang ibu, FT (35) dan WR (30), dan seorang remaja laki-laki AR (18).
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Siapa yang mengalami kecelakaan? Chisa Anne stri dari vokalis band Repvblik Ruri Wantogia, membagikan kondisi terkini dari sang suami yang dikabarkan mengalami kecelakaan pada Jumat (6/9).
Namun, saat menyusuri saluran irigasi Salma terpeleset dan tercebur yang saat itu arus air cukup deras. Rekan-rekannya berusaha membantu korban dengan menyodorkan payung, namun tidak berhasil terjangkau akhirnya tubuh bocah tersebut tenggelam.
Tiga rekannya langsung meminta pertolongan warga yang kemudian berusaha mencarinya. Jasad korban baru berhasil ditemukan sekitar 1,5 km di pinggir aliran irigasi.
Ada beberapa luka sobek di tubuh bocah kelas I SD tersebut seperti dahi dan wajahnya yang diduga akibat terbentur batu di aliran irigasi tersebut.
Anggota Polsek Sukabumi yang mendapatkan informasi tersebut langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan dari sejumlah saksi. Kejadian ini murni akibat kecelakaan dan tidak ada unsur kesengajaan sama sekali.
"Jasad korban sudah dikebumikan oleh keluarganya dan kasus ini sudah ditangani pihak kepolisian. Hujan deras yang turun sepanjang Jumat dan Sabtu menyebabkan peningkatan debit air aliran sungai irigasi tersebut," tambah Eka.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua korban diketahui bermain di tiang bendera yang ada di halaman sekolah. Salah satu korban membuka baut penyangga sehingga tiang miring ke arah jalan.
Baca SelengkapnyaMenurut informasi dari pihak sekolah, pada saat kejadian, korban dan teman-teman sekelasnya hendak masuk ke kelas usai jam istirahat.
Baca SelengkapnyaKorban bersama dua rekannya, AN (14) dan RF (12), terjatuh ke sungai akibat perahu terbalik.
Baca SelengkapnyaSiswa kelas VII itu meninggal dunia karena tenggelam di Sungai Cileuluy saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Baca SelengkapnyaLima siswa sekolah dasar (SD) terseret ombak saat bermain bola di Pantai Bosowa Metro Tanjung Bunga Makassar pada libur Hari Kemerdekaan , Kamis (17/8) sore.
Baca SelengkapnyaKorban sempat mendapatkan pertolongan pengunjung setempat, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan.
Baca SelengkapnyaTerlapor menjelaskan detail kejadiannya pada polisi terkait kasus siswi SD tewas usai Pankreas pecah
Baca SelengkapnyaSampan yang dinaiki para santri terbalik, tiga orang tenggelam dan dua orang selamat.
Baca SelengkapnyaPolisi menduga ada kelalaian dari pihak guru yang menjadi pendampingi siswa selama di sekolah.
Baca SelengkapnyaKasus tersebut ditangani Kanit Laka Polresta Padang. Pelaku sedang diperiksa Polresta Padang.
Baca SelengkapnyaDetik-detik penyiraman air keras terekam kamera CCTV dan videonya viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaJarak sungai dengan sekolah tidak sampai satu kilometer.
Baca Selengkapnya