Pelajar sempat tantang duel pelaku bom di Bandung tapi diancam pisau
Merdeka.com - Pelaku peledakan bom panci di Lapangan Pandawa, Kelurahan Arjuna, Bandung sempat dikejar para pelajar SMA sebelum akhirnya masuk ke kantor kelurahan setempat. Pelaku juga sempat diajak duel oleh para pelajar tersebut.
Hal itu diceritakan SN, pelajar kelas 11 IPS 3. "Saya ajak duel," ungkap SN kepada wartawan, Senin (27/2). SN saat itu bersama sejumlah temannya sedang mengikuti pelajaran olahraga.
Namun, kata SN, pelaku memegang sebilah pisau. "Tapi saya bilang kalau mau buang pisau. Dia bilang kalau berani sini," ungkap SN.
-
Bagaimana pelaku bom bunuh diri menyerang? Pelaku menggunakan rompi berisi bahan peledak. Mengutip Al Jazeera, setidaknya 70 orang tewas dan lebih dari 300 orang lainnya terluka. Korban tewas didmoinasi oleh wanita dan anak-anak.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Bagaimana para pencopet di Bandung beraksi? Mereka akan menyasar korban yang dianggap lengah dan memiliki barang berharga.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Bagaimana cara pelaku melancarkan aksinya? Untuk memuluskan aksinya, NUG, HS, dan DK melakukan panggilan darurat ke Mako Damkar Induk Sleman.
-
Mengapa pelajar terlibat perkelahian? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
SN kemudian menceritakan awal mula ia beserta rekan-rekannya memergoki pelaku. "Jadi awalnya kita lagi olahraga, sebelum olahraga berakhir saya melihat si bapak itu duduk di motor. Kayak yang ngobrol sama anak kecil," jelas SN.
Tak menemukan gelagat mencurigakan, SN langsung berlalu begitu saja. "ya saya jalan biasa lagi," ucapnya.
Namun, tak lama kemudian terdengar suara ledakan yang cukup keras.
"Tapi enggak jauh dari itu meledak, saya lihat saya merasa kasihan (kepada pelaku). Saya mau bantuin, tapi di belakang saya ada yang teriak itu bom teroris," beber SN.
Mendengar teriakan tersebut, tanpa pikir panjang SN langsung memburu pelaku. "Saya kejar pelaku (sama) banyakan. (Pelaku) bangun kemudian jalan enggak lama pelaku ngeluarin pisau. Terus lari kaya joging sambil bawa pisau lindungi diri," ungkapnya.
Kemudian, tambah SN, pelaku masuk ke kantor Kelurahan Arjuna. "Terus masuk ke kelurahan, masuk ruangan sebelah kiri," ucapnya.
Mengetahui dirinya diburu warga setempat, pelaku langsung melancarkan ancamannya.
"(Pelaku) masuk ke ruangan sebelah kiri diem dulu enggak lama kemudian setelah masuk itu dia sempet ngancem. Terusa saya ajak duel," bebernya.
Pelaku terlihat berlari ke lantai 2. "Dia ke atas bapak-bapak yang di sana ada yang telepon polisi. Saya suruh pekerja staf keluar, ada yang ngumpet di kolong meja," ungkapnya.
"Terus tersangkanya naik lantai 2 diem di lantai 2 datang polisi meleraikan. Ketika mau ke atas Pak polisi dilempar kursi," pungkasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Modusnya masuk dengan merusak pintu dengan mencongkel jendela ruangan.
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan itu terjadi di Jalan Tanjung Pura 2 RT 03/04, Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat, pada Senin, 5 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaKasus pembullyan kembali terjadi. Kali ini kasus viral ini terjadi di Cilacap, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaSaat ini, kepolisian sudah berkoordinasi ke Bapas, Dinas Sosial, juga Perlindungan Perempuan dan Anak dan ke psikolog untuk tahu latar belakang pelaku.
Baca SelengkapnyaKasus bullying memang sangat sering terjadi, termasuk di Indonesia. Belum lama ini viral anak SMA di Banjarmasih menikam teman sekelas yang kerap membullynya.
Baca SelengkapnyaSekelompok remaja melakukan aksi perundungan sambil live TikTok
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap dua pemuda yang diduga sebagai pelaku pembunuhan terhadap PNS Pemkab Yahukimo, Yosep Pulung (55).
Baca SelengkapnyaSelain mengaku anggota Basis, korban disebut sempat menantang kelompok lain di luar sekolah.
Baca Selengkapnya