Pelajar SMP di Malang tewas dikeroyok teman di sekolah
Merdeka.com - Kekerasan pelajar di lingkungan sekolah kembali memakan korban. Kali ini menimpa Mochammad Andi Nur Fahmi, siswa kelas delapan di SMPN 1 Tajinan, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Pelajar itu tewas setelah dikeroyok teman di sekolah.
Sebelum tewas, Andi mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Panti Nirmala, Kota Malang.
"Kasusnya sekarang ditangani polres karena melibatkan anak-anak. Tapi keterangan lebih lanjut nanti saya dihubungi lagi," kata Kabag Humas Polres Kabupaten Malang Ni Nyoman singkat sebab mengaku sedang menghadiri sertijab, Jumat (6/6).
-
Bagaimana cara mengatasi kekerasan anak di sekolah? 'Hal ini harus disikapi secara serius, dengan bergerak serentak akhiri kekerasan pada satuan pendidikan. Upaya keras, masif, terstruktur, aksi nyata, serta terukur dalam pencegahan dan penanganan kekerasan pada satuan pendidikan wajib dilakukan,' kata Aris.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas kekerasan di sekolah? Satuan pendidikan harus menyadari mereka memiliki tugas dan fungsi perlindungan anak, selain tugas layanan pembelajaran.
-
Kenapa kekerasan anak di sekolah semakin marak? Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebutkan maraknya kekerasan terhadap anak di lingkungan satuan pendidikan karena lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya kelompok pertemanan yang berpengaruh negatif. 'Kekerasan pada anak di satuan pendidikan cenderung dilakukan secara berkelompok akibat lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya circle yang berpengaruh negatif,' kata Anggota KPAI Aris Adi Leksono saat dihubungi di Jakarta. Demikian dikutip dari Antara, Senin (11/3).
-
Bagaimana orang tua pelaku dan korban menyelesaikan kasus penganiayaan anak SD? “Pihak keluarga pelaku sanggup mengganti rugi biaya pengobatan kepada korban,“ terang Kasat Reskrim Polres Jombang, Selasa (27/6/2023)
-
Kenapa anak terlibat dalam bullying? Anak-anak dapat terlibat dalam tindakan bullying karena berbagai alasan, seperti rasa cemburu, kurangnya kepercayaan diri, atau merasa lebih unggul dibandingkan teman-temannya. Selain itu, ada juga kemungkinan bahwa mereka melakukan bullying sebagai bentuk balas dendam terhadap pengalaman buruk yang mereka alami.
-
Apa dampak dari kekerasan di lingkungan sekolah? KPAI menilai segala bentuk kekerasan anak pada satuan pendidikan mengakibatkan kesakitan fisik/psikis, trauma berkepanjangan, hingga kematian. Bahkan lebih ekstrem, anak memilih mengakhiri hidupnya.
Berdasar data yang dihimpun merdeka.com, Andi tewas setelah beberapa kali dikeroyok temannya di sekolah. Diduga, penyebabnya karena Andi menuangkan air ke dalam tangki bensin sepeda motor temannya.
Selanjutnya, temannya yang marah mengeroyok Andi hingga beberapa kali di lingkungan sekolah. "Pemeriksaan masih dilakukan. Tapi detailnya nanti silakan hubungi lagi," terang Nyoman menegaskan sambil menutup telepon.
Pihak sekolah juga membenarkan kasus tewasnya Andi lantaran dikeroyok teman-temannya. Hal itu dikatakan Yuyun, Bagian Tata Usaha SMPN 1 Tajinan saat dihubungi. "Iya, dia (Andi Nurfahmi) memang murid sekolah ini. Kasusnya juga memang begitu, tapi bukan kapasitas saya menjelaskan," terang Yuyun.
Menurut dia, yang berwenang menjelaskan kasus adalah kepala sekolah. Masalahnya, kepala sekolah sedang menghadiri rapat di dinas pendidikan setempat. "Kasusnya memang iya ada. Tapi selanjutnya saya tidak tahu, bukan kewenangan saya menjelaskan," ujarnya menegaskan.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi pengeroyokan tersebut sempat direkam menggunakan smartphone oleh salah seorang temannya hingga kemudian viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPolrestabes mengklaim bahwa kematian siswa SMKN 4 Semarang, karena hendak tawuran.
Baca SelengkapnyaSaat ini, kepolisian sudah berkoordinasi ke Bapas, Dinas Sosial, juga Perlindungan Perempuan dan Anak dan ke psikolog untuk tahu latar belakang pelaku.
Baca SelengkapnyaUli enggan membeberkan perkembangan penyelidikan yang tengah dilakukan oleh Komnas HAM.
Baca Selengkapnyamotif kelima pelaku melakukan pengeroyokan di depan rumah Komisioner KPU Sulsel karena ketersinggungan.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan tersebut terjadi di depan rumah milik Komisioner KPU Sulsel, Rommy Hermanto.
Baca SelengkapnyaAtas laporan tersebut pihaknya pun melakukan olah tempat kejadian perkara.
Baca SelengkapnyaPenuturan itu disampaikan sembilan saksi saat diperiksa polisi.
Baca SelengkapnyaPerkelahian massal itu berawal dari ajakan melalui salah satu platform media sosial (medsos).
Baca SelengkapnyaSelain mengaku anggota Basis, korban disebut sempat menantang kelompok lain di luar sekolah.
Baca SelengkapnyaKorban diduga mengalami kekerasan dari seniornya. Kasus ini masih dalam pemeriksaan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaDia mengklaim, penembakan itu terjadi saat tawuran di sekitar wilayah Simongan, Semarang Barat, pada Minggu (24/11) dini hari.
Baca Selengkapnya