Pelaku beli bensin eceran pakai plastik buat bakar pencuri amplifier
Merdeka.com - Kepolisian terus mengusut motif pengeroyokan dan pembakaran Muhammad Aljahra alias Zoya yang diduga mencuri amplifier Musala Al-Hidayah, di Kecamatan Babelan, Bekasi, Jawa Barat. Dari hasil penyidikan diketahui pelaku pembakar Zoya, SD (27) dengan membeli bensin eceran Rp 10 ribu di pedagang di Pasar Muara Bakti, Babelan.
"Penjual bensin sudah kami periksa, dan membenarkan," kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, AKBP Rizal Marito di Mapolres Metro Bekasi, Kamis (10/8).
Dia mengatakan, pedagang bensin eceran tak mengetahui motif membeli bensin kemudian dibungkus dengan plastik bening tersebut. Penjual baru mengetahui bensin yang baru dibeli SD untuk membakar Zoya setelah masyarakat ramai membicarakan peristiwa tersebut.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang merampok toko? Polisi menangkap tiga pelaku yang terlibat dalam perampokan jam tangan mewah di PIK. Ketiga pelaku berinisial MAH, DK, dan TFZ yang berhasil ditangkap di lokasi yang berbeda-beda.
-
Apa yang dibakar pelaku di Depok? Pada Jumat (8/12) dinihari sekitar pukul 03.30 WIB, seorang pria tak dikenal membakar empat titik di Kp Tipar. Pria tersebut membakar bendera Merah Putih, mobil dan warung warga.
"Ternyata bensin tersebut untuk menyiram tersangka pencurian dan dibakar," kata Rizal.
Rizal mengatakan, pelaku pulang ke rumahnya usai melakukan pembakaran. SD yang merupakan pedagang di Pasar Muara Bakti baru melarikan diri pada Selasa lalu untuk bersembunyi di Pandeglang, Banten, karena sudah tahu akan dicari polisi.
"Keluarganya di Babelan juga sudah diungsikan, kami datang tidak ada orang di rumahnya," kata Rizal.
Setelah mendapatkan informasi keberadaan SD, polisi menciduknya. Bahkan, terpaksa dilumpuhkan karena berupaya melarikan diri ketika diajak melakukan pengembangan.
Selain SD, polisi juga sudah menahan empat tersangka. Mereka adalah AL, KR, NA dan SU. Para tersangka dijerat pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan hingga korban meninggal dunia. Ancamannya hukuman penjara maksimal 12 tahun.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah menurunkan Pertalite sebanyak 1.800 liter, pelaku menerima uang sebesar Rp14 juta.
Baca SelengkapnyaBBM Pertalite yang dibeli, dijual GP kembali secara eceran dengan harga Rp12.000 per liter.
Baca SelengkapnyaHP bocah penjual bensin eceran ini dirampas orang yang pura-pura akan membeli, bikin warganet geram.
Baca SelengkapnyaPenyalahgunaan LPG subsidi dilakukan dengan pelaku membeli LPG 3 kg bersubsidi dari pangkalan.
Baca SelengkapnyaKejadian itu terekam kamera CCTV dan video viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaModus yang digunakan pelaku yakni dengan memindahkan isi tabung gas 3 kilogram ke tabung gas 12
Baca SelengkapnyaBegal tukang ojek di Tanjung Raja, Ogan Ilir setelah buron sepekan.
Baca SelengkapnyaTabung tersebut kemudian di jual dengan harga lebih mahal dari normalnya.
Baca SelengkapnyaSaat tiba di SPBU, pelaku langsung memasuki ruang kantor yang berada di lantai 2.
Baca SelengkapnyaPenggerebekan ini buntut dari tertangkapnya tiga warga asal Pidie yang selama ini menetap di Ingin Jaya, Aceh Besar.
Baca SelengkapnyaKejadian bermula ketika sebuah mobil MPV berwarna putih memasuki area SPBU sekitar pukul 05.30 WIB
Baca Selengkapnya