Pelaku bertato 'Rampok' jadi kepala begal sejak berusia 14 tahun
Merdeka.com - Tujuh tahun malang-melintang di dunia kejahatan, Adityo alias Tyo (21), warga Krian, Sidoarjo, Jawa Timur menahbiskan diri sebagai kepala begal berprilaku sadis. Bahkan, agar tampak angker, residivis curanmor ini menato dadanya dengan tulisan: RAMPOK.
"Dia beraksi sudah sejak berumur 14 tahun. Sasarannya roda empat dan roda dua. Dia juga dikenal sadis, tak segan melukai korbannya," terang Kanit Jatanras Diterskrimum Polda Jawa Timur, Kompol Arbaridi Jumhur, Rabu (11/3).
Sayangnya, setelah tujuh tahun menjadi penguasa jalanan, Rabu dini hari tadi, begal bertato 'Rampok' ini berakhir tragis. Selain dadanya tertembus timah panas milik anggota Tim Cobra dari Subdit III Jatanras Polda Jawa Timur, wajahnya juga hancur terkena ledakan bondet miliknya yang hendak dilemparkan ke arah polisi.
-
Bagaimana anggota polisi terluka? Dia memaparkan, provokator dalam peristiwa itu sudah diamankan di Polresta Jambi.
-
Kenapa polisi bakar polisi? 'Yang menjadi catatan dari peristiwa ini adalah pertama motif. Motifnya adalah saudara Briptu Rian sering menghabiskan uang belanja yang harusnya dipakai untuk membiayai hidup ketiga anaknya, mohon maaf, ini dipakai untuk main judi online,' ujarnya, Minggu (9/6).
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa yang bakar polisi? Dalam kasus ini, Briptu FN sendiri telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Penyidik Reknata Ditreskrimum Polda Jatim. Ia pun dijerat dengan pasal tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
Penangkapan tersangka ini sendiri, berdasarkan Laporan Polisi (LP) Nomor: LP/35/II/2015/Jatim/Res Pasuruan tertanggal 1 Febuari. Korbannya adalah Dwi Ajeng (16), warga Raos Baru, Kecamatan Gempol, Pasuruan.
"Dalam aksinya, pelaku ini selalu berganti-ganti pasangan. Dia juga merekrut anggota baru untuk menjadi pasangannya, jadi tidak hanya pelaku-pelaku lama yang dijadikan pasangannya. Otak kejahatannya ya tersangka ini (Tyo)," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Awi Setiyono.
Pada aksinya di Pasuruan, tersangka mengajak dua rekannya menghentikan sebuah mobil yang ditumpangi oleh tiga orang. Para tersangka kemudian memborgol tangan para korbannya, dimaksud agar bisa menguasai mobil korban tanpa perlawanan.
"Mereka ini memang spesialis curanmor roda empat dan dua. Tersangka pernah ditangkap dan divonis 1,5 tahun penjara. Dua bulan lalu di keluar tahanan dan kembali beraksi. Dari catatan kami, sudah banyak TKP yang dijarah pelaku," ungkap Awi.
Dari catatan polisi, lokasi-lokasi yang dijarah tersangka dan komplotannya, di antaranya 20 TKP di Sidoarjo, lima di Mojokerto, dua di Gresik, satu di Pasuruan dan Surabaya.
Tersangka-pun menjadi target operasi pihak kepolisian. Berdasarkan LP/35/II/2015/Jatim/Res Pasuruan tertanggal 1 Febuari, Tim Cobra Polda Jawa Timur di bawah komando Kompol Arbaridi Jumhur-pun, melakukan penyelidikan dan mendapat informasi keberadaan tersangka.
Rabu dini hari sekitar pukul 02.45 WIB, Tim Cobra menguntit tersangka yang mengendarai Honda Beat warna hijau putih dengan Nopol N 3599 TAE, yang diduga motor curian. Tersangka tidak sendiri, dia bersama dua rekannya yang berboncengan dengan Suzuki Satria. Ketiganya dari arah Sidoarjo menuju Surabaya.
Saat berada di Jalan Raya Waru arah Sepanjang, atau Bundaran Waru, lima orang petugas yang masing-masing berboncengan mengendarai tiga motor, memepet tersangka dan menghentikan kendaraannya. Sementara dua rekan tersangka yang berboncengan dengan Suzuki Satria, berhasil lolos.
Mengetahui hendak ditangkap, begal bertato 'Rampok' ini mengambil sebilah pisau penghabisan dan bondet dari dalam tas yang dibawanya. Tersangka langsung menyerang petugas dan tidak mengindahkan tembakan peringatan dari petugas.
Karena tak ingin mengambil risiko, petugas yang berhadap-hadapan dengan tersangka, menyarangkan timah panasnya ke arah kaki dan dada tersangka. Tak hanya tersungkur akibat tembakan polisi, bondet di tangannya pun ikut meledak dan merusak wajahnya sendiri.
Saat itu, tersangka masih bernapas. Namun, saat petugas hendak menolong dan membawanya ke rumah sakit, dia pun tewas sekitar pukul 03.40 WIB, dalam perjalanan menuju RSUD dr Soetomo, Surabaya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi mengungkap kasus pembegalan yang menimpa calon siswa (casis) Bintara Polri, Satrio Mukti Raharjo.
Baca SelengkapnyaPolisi menembak mati seorang maling spesialis pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang biasa membekali diri dengan bom ikan.
Baca SelengkapnyaAG tercatat sudah sembilan kali melakukan perampasan sepeda motor dan melukai korbannya.
Baca SelengkapnyaTersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca SelengkapnyaPria paruh baya ini berhasil melawan tiga begal yang hendak merebut motornya. Meski motornya berhasil dipertahankan, korban dilarikan ke IGD rumah sakit.
Baca Selengkapnya"Pelaku B kami tangkap di wilayah Cileungsi tanpa perlawanan. Masih ada 4 tersangka lain yang masih kita kejar,"
Baca SelengkapnyaPelaku pembacokan ditangkap polisi empat hari setelah peristiwa tersebut.
Baca SelengkapnyaM dianiaya oleh temannya sendiri lantaran dituduh sebagai cepu atau informan polisi.
Baca SelengkapnyaAkibat bacokan tersebut, korban terluka di bagian pipi, lengan dan punggung.
Baca SelengkapnyaKorban masih menjalani perawatan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaBegal tukang ojek di Tanjung Raja, Ogan Ilir setelah buron sepekan.
Baca SelengkapnyaTerlihat pelaku mengancam dan meminta HP serta uang dari pemilik warung.
Baca Selengkapnya